Saat Indah (3)

Mobil masih terus melewati padang yang luas itu, dan terdengarlah alunan dentum drum dan musik tradisional dari kejauhan; bersemangat dan membuat suasana hati hanyut dalam keadaan di tempat itu.

Mu Lingshi dengan santainya menepuk-nepuk paha mengikuti tempo musik itu. Bersemangat.

Mereka pun melewati jalanan yang ramai dikelilingi rumah yang khas, berhenti di depan sebuah rumah yang cantik yang sudah disiapkan.

"Kita sudah sampai, Tuan, Nyonya!" Mobil pun parkir dan dua pengawal berpakaian hitam yang sudah menunggu membukakan pintu.

"Akhirnya! Eh, 'Kak, coba lihat. Hebat, 'kan?" kata Mu Lingshi yang telah berdiri di sebelah Xi Xiaye sambil menatap rumah di hadapan mereka itu.

Rumah yang disewa itu merupakan vila kayu klasik dengan lampu jalan kuning remang. Di depannya terdapat air mancur kecil yang dikelilingi bunga liar merah dan ungu yang bermekaran, berpagar putih. Keseluruhan terlihat begitu cantik.