Muram (1)

Xi Xiaye menatap mobil Su Chen dan lainnya yang pergi sambil bertanya, "Tidak apa-apakah kalau mengerjai mereka begini?"

"Lah, kenapa? Kalau memang mereka mau mengacaukan kita malam ini, kita tidak akan bisa menikmati waktu berdua sama sekali!"

Sang pria akhirnya keluar dari mobilnya dan membukakan pintu. Digendongnya sang gadis, membawanya ke kamar mereka.

Dibaringkannya istrinya itu di sofa begitu masuk dan menuangkannya segelas air, melepaskan sepatunya. Benar saja, kakinya terlihat sedikit bengkak. Mungkin karena berdiri di sepanjang acara semalaman.

Xi Xiaye menggeserkan kakinya. "Iya, lelah tahu, berdiri selama tadi itu. Tak kusangka acara pernikahan itu bisa secapai ini," gumamnya.

"Jadi menurutmu akan setenang apa seharusnya?"

Xi Xiaye tertunduk, kemudian meneguk air yang disediakan sang pria dan memeluknya. "Tapi acara hari ini sangat romantis, indah sekali pokoknya. Aku suka. Terima kasih, Tuan Mu!"

"Apapun untukmu, Nyonya Mu."