Hadiah Bunga (1)

Xi Xiaye terbelalak menatap wajah itu. Tak percaya sang pria berani melontarkan kata-kata demikian!

"Menurutmu anak apa ini? Kau membuat dia seolah menjadi beban. Ayah dan Ibu padahal selalu mendukungmu. Kaulah malah yang mengkhianati mereka. Kau sebegitu yakinnya kalau anak ini perempuan? Bagaimana kalo laki? Kau berencana untuk mengabaikannya, begitu?"

Sontak Xi Xiaye terbangun. Tatapan itu semakin ketus.

"Bukan begitu. Aku hanya khawatir kalau kau nantinya yang seperti terbebani. Anak laki lebih dekat dengan ibunya… Pekerjaanmu nanti tidaklah mudah. Kalau kau tidak mengajari anakmu dengan baik, mereka akan menyebabkan masalah. Setidaknya kita dapat menyerahkan anak kita perempuan pada calon suaminya, seperti kau dan aku."

Mu Yuchen saat itu dilanda kecemasan. Dulu ketika istrinya belum hamil, dia sangat menantikan momongan, namun ketika hal itu terjadi, dia berharap bahwa…

Tak perlu heran, Tuan Mu saat itu menjadi calon ayah yang khawatiran.