Bidak Catur (1)

"Tuan Mu…" gumam Xi Xinyi.

Saat itu telah sebulan lebih sejak insiden itu terjadi. Selama ini Xi Xinyi berusaha menguasai dirinya. Dia juga kurang lebih telah mendengar beberapa hal yang dikatakan Mu Yuchen kepada Xi Xiaye tempo hari.

Setelah itu, untuk waktu yang cukup lama, Mu Yuchen tidak lagi mencari dirinya, dan insiden itu sepertinya sudah teredam. Hanya tak disangkanya, Mu Yuchen tiba-tiba datang mencarinya sekarang.

"Ada keperluan apa mencari saya, Tuan Mu?"

Meskipun Xi Xinyi tidak suka dengan Xi Xiaye, kebenciannya lebih kuat daripada kesedihan yang dirasakannya. Dan begitu berhadapan dengan Mu Yuchen, dia tidak berani bertindak gegabah. Mungkin, itu juga karena Mu Yuchen selalu bersikap seperti seorang pemimpin yang sulit dijangkau, sehingga Xi Xinyi pun tahu diri—dia tahu bagaimana memosisikan dirinya ketika berhadapan dengan pria itu.