"Kak?" panggil Lina dengan suara yang sangat pelan sehingga hanya Putra yang dapat mendengarnya.
Namun, Putra terlalu sibuk memandangi wajah Ditya.
"Kak!" Lina mencoba memanggilnya sekali lagi. Kali ini dia memegang tangan Putra.
Putra tersadar dari lamunannya dan menoleh ke arah Lina.
"Ya? Ada apa, Lin?" tanya Putra canggung. Putra khawatir bahwa Lina melihat apa yang baru saja terjadi.
"Air kakak tumpah, tuh." kata Lina sambil membenarkan posisi botol yang sedang dipegang oleh Putra. "Baju kakak jadi basah."
"Ya ampun. Nggak apa-apa, lah. Cuma sedikit kok."
"Makanya Put, jangan ngelamun terus. Padahal depan mata ada cewek cantik tapi kerjaannya ngelamun mulu." ledek Rama.
"Justru itu Ram, dia ngelamun karena terpesona melihat perempuan yang ada dihadapannya." Fauzi menimpali perkataan Rama.