Bab 3

Kring...Kiring...

(bel istirahat)

Di kelas Andrew..

"Baiklah semuanya waktunya untuk istirahat selama 30 menit, kelas telah dibubarkan", kata dosen.

(semuanya mengambil makanan mereka kecuali Andrew yang pikirannya sangat bingung)

(dalam hati Andrew) Aduh..mau kemana ya? Makan atau nyari dia sih? Bawa ajalah makanannya sambil nyari si cantik(sambil keluar kelas).

(Rini sedang berjalan melewati pintu depan kelas Andrew sedangkan Andrew sedang termenung melihatnya)

"Hei! Kamu berhenti disana!", kata Andrew.

"Huh!? Wajib dia yang memberhentikan aku?(kata Rini pelan-pelan)"

"Hai, nama kamu siapa?", kata Andrew.

" Nama!? Oh ya, aku Rini Natalie. Kamu bisa panggil aku Rin atau Rini. Kalau kamu?", kata Rini.

"Kalau aku Andrew Smith. Kamu bisa panggil Andrew atau Drew. Mau jalan-jalan gak?", kata Andrew.

"Boleh aja deh", kata Rini.

(mereka pun jalan-jalan bersama dan Andrew membawa dia kesuatu tempat)

"Ngapain sih kita disini?", kata Rini.

"Tenang aja. Nah sekarang kamu menghadap kebelakang", kata Andrew.

" Oke", kata Rini.

(Setelah itu Andrew pun menggigit leher Rini dan mengisap darahnya)

"Auh!? Sakit loh", kata Rini.

"Tenang aja, yang pertama itu sakit. Kalau udah terbiasa enggak lagi", kata Andrew.

"Tapi untuk apa kamu buat ini!? Apakah kamu VAMPIR!!??", kata Rini.

"Iya sayang, aku vampir dan darahmu sangat lezat, jenis darah apa ini?", kata Andrew.

"Apa?! Kamu Vampir?! Kok bisa sih. Ini jenis darah A", kata Rini.

" Pantas saja lezat dan gak pernah aku rasa", kata Andrew.

"Kamu cantik dan mempunyai darah yang sangat lezat. Kamu sangat sempurna bagiku!", kata Andrew.

" Huh!? Terima kasih. Terus aku untuk apamu?, kata Rini.

"Rin...mau gak kamu jadi pacarku? Jangan ditolak dong..", kata Andrew.

"OMG...What?! Aku gak tau, aku bingung banget pasti orang tua aku gak ngizinin aku sama kamu pacaran nih", kata Rini.

" Coba tanya dulu. Aku tunggu jawabannya besok yaw, kata Andrew.

"Mendingan, kamu aja yang tanya. Kok aku pasti dimarahin, lagi pula sebagai bukti kalo aku gak boong sama kamu", kata Rini.

" Aku baiklah sayang", kata Andrew