Beauty Under the Moon

Yun Shishi menjadi ibu pengganti dengan imbalan lebih dari dua miliar.
Sebagai CEO terhormat dari Kekaisaran paling kuat di ibukota, Mu Yazhe memegang kekuasaan sepenuhnya, sementara Yun Shishi hanyalah anak perempuan adopsi dari keluarga berstatus rendah. Gadis itu setuju untuk melahirkan keturunannya, hanya karena bisnis ayah angkatnya yang sedang berada dalam masa krisis.
Pada hari kelahirannya, sang bayi tertua itu lahir sehat, tetapi yang lebih muda tidak bisa diselamatkan. Setelah memenuhi kontrak, Yun Shishi menghilang dari hadapan pria itu dengan jumlah uang sangat banyak.
Enam tahun kemudian, Mu Yazhe masih tetap menjadi CEO yang sombong dan terkenal. Ketika gadis itu secara tidak sengaja terlibat dengannya lagi - seperti burung kenari yang terperangkap di dalam kandangnya, Mu Yazhe mendekatinya. "Hei wanita, apakah kamu pikir kamu bisa lepas dari cengkramanku?!"
Namun, Mu Yazhe tidak menyangka bahwa seorang anak kecil ikut campur dalam masalahnya; anak kecil itu dengan sombong mengarahkan jari kecilnya ke arahnya dan memperingatkannya, “Mu Yazhe, sebaiknya kau tinggalkan dia! Dia milikku - wanitanya bayi ini!"
Mu Yazhe terkejut, hanya karena bentuk wajah anak kecil itu identik dengannya...

Tag: Anak Imut, CEO, Romansa Manis, Skema, Aristokrat Kaya, Bermuka Dua, Anak kecil, Kaya dan Kuat, Pengkhianatan


Satu Kelahiran Dua Harta: Cinta Seorang Miliarder

Natalia jelas menganggap pertanyaannya lucu.

Dia berbalik dengan anggun untuk menghadapnya, ujung gaunnya bergemerisik saat gaun itu bergerak membentuk lengkungan yang anggun. Dia tersenyum dan mengatupkan tangannya di belakang punggung, tampak patuh dan imut seperti boneka. "Saya Natalia. Anda tahu nama saya."

Aktor itu mengambil langkah lebih dekat dengannya. "Siapa kamu?" dia bertanya dengan serius lagi.

Natalia tidak menunjukkan reaksi apa pun, dan sepertinya tidak menganggap pertanyaannya aneh. Namun dia mengamatinya dengan geli dan senyuman.

Dia tiba-tiba mengambil langkah ke arahnya. "Anda lucu."

Aktor itu mengerucutkan bibirnya. Kini, hanya ada mereka berdua. Tidak ada seorang pun yang terlihat, jadi aktor itu meletakkan kartu-kartu itu di atas meja.

Natalia tersenyum tetapi tidak berkata apa-apa. "Oh? Bagaimana?"

Sisi Lain 112