WebNovelPagi100.00%

Hari Pertama

Kicauan burung di pagi hari yang membangunkan ku dari tidur seakan memberikan semangat tersendiri.

Apalagi hari ini adalah hari pertama saya masuk SMA.

Sebelumnya perkenalkan nama saya Ahmad Riyandi yang hari ini menjadi siswa SMA. Saya mempunyai 3 adik diantaranya 2 laki laki dan 1 perempuan yang manja.

Pada pagi itu keadaan di rumah sangat kacau balau, karna semua orang dirumah juga mempunyai acara penting.

Seperti adik laki laki saya yang hari ini juga hari pertamanya masuk ke SMP. sementara itu adik Perempuanku yang tidak ingin didahului oleh siapapun ingin cepat cepat pergi ke sekolah dasar.

Dan ayahku juga yang begadang semalaman tidak sabaran untuk menunjukkan hasil kerja kerasnya kepada bisnya.

Singkat cerita sih semuanya sudah siap dan bergegas untuk pergi.

Sebelum itu aku menyalami tangan ibuku yang awalnya halus menjadi kaku akibat keletihan menyiapkan sarapan.

Aku pergi ke sekolah menggunakan angkot. selain praktis dan murah alasan lain saya memakai angkot adalah untuk menambah teman.

Sebelumnya di SMP saya hampir tidak memiliki teman dikarenakan sifat kekanak-kanakan ku dan juga berpakaian ku yang culun.

Namun saat awalnya aku malah senang namun lama kelamaan rasa bosan pun ku rasakan.

Dan itulah yang membuat saya ingin memiliki teman.

Kemudian aku menaiki sebuah angkot. Berharap akan dapat teman tapi ketika aku mengajak teman disampingku bicara dia malah cuek.

"Apa yang salah denganku, aku melakukannya dengan apa yang orang biasa lakukan mengucapkan hai dan menanyakan kabarnya" Begitu lah isi yang ku katakan pada waktu itu.

"Hei....!"

"Apa itu? apakah aku berhasil mengajaknya bicara? barusan dia bicara padaku" pungkasku dalam hati

"Lu jangan sok kenal sama gw, mana tata kerama lu" lanjutnya.

Emg ada yang salah? kok dia malah nyinggung tata kerama emg tadi langkah langkahku salah ya?

Setelah itu selama di angkot aku pun berbicara sepatah kata pun.

Setelah sampai di sekolahan aku kaget bukan kepalang sepinya sekolah seperti rumah hantu tidak ada satupun siswa yg terlihat di depan gerbang nya, hanya aku dan seorang siswa yang tadi bersamaku di angkot.

Seketika aku melihat jam tanganku yang menunjukkan pukul 7 lewat 15 menit yang dimasa SMP itu 5 menit lagi sebelum masuk sekolah.

Kemudian aku masuk melalui gerbang bersama dengan lelaki itu, walaupun ia menjaga jarak denganku sih tapi aku sedikit merasa senang karena tidak berjalan sendirian lagi.

Kemudian perlahan lahan suara siswa pun mulai kedengaran. Dan kami menuju lapangan.

Dan benar saja semua siswa sudah berada disana, tapi belum juga aku menginjakkan kaki di lapangan utama malah dijegat sama guru piket.

"Lah kok Bu saya kok ditangkap? emangnya slah saya apa Bu?" kebertanya dengan penuh keheranan.

"Kalo udah salah jangan jawab lagi !" jawabnya.

"Salah? kok salah sih Bu? emang ga boleh masuk ke lapangan? apakah saya diintimidasi gara gara saya cupu Bu?" kucurahkan semua pertanyaan yang ada di benakku.

"Bukan bego, lagian siapa bilang kalo yang cupu itu diintimidasi? " jawabnya singkat.

"Jadi Bu? " tanya ku untuk terakhir kalinya.

"Hadeeehhh..... liat jam tangan kamu sekarang udah jam berapa ?" kata Bu guru itu.

"Masih jam 7 lewat 17 menit kok Bu"

"Masih jam 7 lewat 17 katamu. emangnya kamu anak siapa sih kok otaknya pendek amat".

Sontak perkataan guru itu langsung membuat aku tak bisa bicara lagi. Dengan Suara kerasnya yang hampir terdengar hingga satu sekolahan.

"Emangnya kita masuk sekolah jam berapa ?" lanjut guru itu dengan nada lebih keras.

"J.j.j..jam 7 lewat 30 menit bu" suaraku yang bernada pelan dan gemetaran itu menggambarkan betapa takutnya aku pada waktu itu.

"Hadeehh..... kamu pikir ini SMP cok sekarang kau udah SMA dan hari ini juga hari Senin jadi kita masuk itu pukul 7 pas ga lebih paham ?"

"Iya Bu maaf" jawabku dengan rasa salah.

Kemudian aku dibawa tempat khusus untuk siswa terlambat. Setelah semuanya terkumpul maka Bu guru itupun memberikan kami tugas masing masing.

Aku bersama dengan seorang siswi perempuan di tempatkan di bagian kelas bagian selatan untuk dibersihkan kacanya.

"Kok aku apes banget hari ini ya ?" ucapku pada sela sela hukuman ku tersebut tanpa kusadari siswi yang sedang bersamaku mendengarnya.

"Apes gimana?" tanyanya

"Umm... tadi itu cuma main main kok jadi anggap aja kamu gak mendengar nya"

"Cuma main main? Hmm... kalo ga salah kamu yang tadi dimarahi sama guru itu kan ?"

"Dimarahi? siapa? aku? ga ada toh tadi aku telat cuma gara gara ada beruang mati yg halangin jalan tadi dan damkarnya juga lama mindahinnya" jawabku sambil membuang mukaku yang malu karena ketahuan olehnya.

"Beruang? Dimana? kok aku gak lihat?" jawabnya dengan penuh keheranan.

"Kok ngomong gitu sih mana ada coba yang percaya alasan gituan, bodoh bodoh bodohh.. mungkin gara gara anime kemarin malam, aaaahhhh habis lah" pikirku dalam hati dengan menjauhkan mukaku yang sudah bertambah merah darinya.

"Hey... kamu tuh kalo ga bisa bohong ga usah bohong. Lagian kenapa kamu terus buang muka gitu? emang muka aku jelek atau yang lainnya? mana tata kerama mu!!" katanya dengan nada sebal.

"Kok tata kerama lagi sih sehari ini emang tata kerama ku salah semua ya kok orang ngomong gitu ke aku?" kuberanikan diriku untuk sedikit demi sedikit melihat wajahnya.

"Emang kamu ngapain aja hari ini ?" tanyanya.

"Tadi di angkot aku cuman bilang hai dan tanya kabar dibilang tata keramanya salah, pas tadi di meja piket salah juga dan kamu satu lagi yang bilang begitu emang aku salah dimana nya ?" jawabku dengan penuh emosi karna selalu salah hari ini.

"Tadi kalo di meja piket emang salah sih sama yang bicara dengan ku sampai saat ini kamu belum aja melihat wajahku, tapi kalo diangkot sih ga salah apa apa, emang kamu bilang itu ke siapa?"

==================