Di dalam rumah sakit yang begitu angker kami berempat semakin jauh memasuki nya untuk mengumpulkan sebuah bendera,kami bertiga tidak tau apa yang ada dalam fikiran loly untuk sehingga loly mengajak kami untuk mengikuti uji nyali ini,dimana di dalam rumah sakit ini lampu nya banyak yang berkedip - kedip dan beberapa lampu nya juga di atas langit - langit kebanyakan mengeluarkan percikan api.
Tag! tag! tag!.
Dan sesering kali tikus berkeliaran di sekitar kami.
"loly gua takut," kata mily yang megang tangan loly.
"Ssst,liy kamu make mata batin kamu coba lihat di sekitar kita," kata loly.
"ok," kata aku sambil melihat sekitar dalam rumah sakit.
"sepertinya aku melihat ada anak kecil di depan kita,dan di samping kanan ada yang lagi menangis dan ruang pendaftaran pasien di samping kamu mily ada sosok bayangan yang merhatiin kita,tapi sepertinya dia tidak ganggu cuman penasaran aja kedatangan kita," kata aku yang menjelaskan.
"huhuhu pulang aja yuk ,kenapa sii," kata mily yang merengek untuk pulang. tiba - tiba suara lemparan benda keres terdengar dari lantai dua.
PAAAAG!
"Eh kodok tuhkan, dan tiba - tiba gua merinding," kata mily yang menghelus -helus leher dia.
"haaah lo kenapasi,ini bukan lagi uji nyali namanya kalo kita kabur," kata loly.
"ya,ya,ya,tapi guakan takut," kata mily.
loly cuman diam.
"eh ada bola api main bola yok," kata rian.
"apa bola api,mana?" tanya loly kemudian aku menahan kaki rian dengan kekuatan aku.
"e'eh kok kaki gua gak bisa di gerakin," kata rian.
"rian jangan kesana itu bukan bola api," kata aku yang memperingati dia.
"bukan?"kata rian yang polos.
"ia itu banas pati,cepat kemari," kata aku.kemudian rian menghampiri kami.
"banas pati itu apaan," tanya rian.
"banas pati itu,gyus NUNDUK!" teriak aku kemudian teman aku nunduk sementara banas pati itu melayang melewati di atas kepala kami.
"serem amat,jelasin banaspati itu apa," tanya rian lagi.
"ok banaspati itu sekelompok jin yang merubah menjadi bola api,seperti lo yang liat tadik," kata aku.
"jin," kata rian.
"iaa,kamu jangan dekat-dekat sama dia kamu akan bisa - bisa terpangaruh sihir dia," kata aku.
"haah untung aja gua gak dekatin,ngomong bola api nya mana?" tanya rian
"dah hilang dia," kata aku.
"loly lo gak papa?" tanya aku.
"i'ia gua gak papa hanya saja gua shock liat begituan melayang," kata loly.
"tuh lo sendiri aja takut balik aja yuk," kata mily.
"aah nggak gua tetab terusin,liat lilinya tinggal stengah kita belum ngumpulin bendera nya" kata loly
Mily cuman diam.
"sebel banget deh gua sama lo loly," kata mily dalam hati.
"ayok kita lanjut cari bendera nya," kata loly.
"tim yang lain pada kemana semua cepet amat hilang nya," kata loly.
"mungkin mereka sudah ada di lantai tiga atau di lantai dua," kata aku.
"gyus ada pilihan jalan ni kita lurus atau milih salah satu arah," kata loly.kemudian mily melihat langit - langit untuk mencoba membaca petunjuk arah nya.
"coba senterin aku make hp kamu loly,aku mau baca," kata mily.
"bentar, nih,"kata loly yang sambil menyenterkan arah petunjuk itu.
"ehmmm kalo gua terjemahin ya dalam bahasa indonesia,kalo kita lurus itu ruangan oprasi dan kalo kita belok kanan itu apotik sebelah kiri jangan gerakin senter nya,hmmm oh my god," kata mily
"eh ada apa," tanya loly.
"ehmmm ohhh di sebelah kiri itu ruang kamar pasien," kata mily.
"hah,ah yang bener deh lo," kata loly
"ia gua serius itu kamar pasien," kata mily yang berusaha meyakinkan loly.
"hmmm ya udah deh,kita ambil jalan mana dulu," kata loly yang bertnya ke kami.
"hmmm lo aja yang mili,kan lo kapten nya," kata mily.
tatapan loly ke mily mulai agak keliatan kecurigaan dia ke mily.
"eh kok lo diam," tanya mily.
"ohh,kita lurus aja di ruang oprasi siapa tau aja bendera nya ada di sana," kata loly.
kemudian kami berjalan tiba - tiba api nya padem karna angin kencang di ruang lorong yang terbuka.
Puyss
"Haaaah padam buruan- buruan nyalain," kata mily yang panik ketakutan.
"i'ia saba- sabar gua sementara nyalaiin,nahh," kata loly tiba - tiba api nya padem lagi.
Puysss
"aaaaa,buruan nyalaiin gua takut gelap," kata mily.
"sabar," kata loly.
kemudian sifat jahil rian keluar untuk mengagetkan dari belakang menggunakan senter hp dia ke muka dia.Rian menepuk bahu mily
PUG!
"Milyy,Milyy," suara rian yang berbisik-bisik dari belakang kemudian mily membalikan badan dia.
"Nah udah nyala," kata loly.
"aaaaaaaaaa,"teriak mily.
"e'eh kamu jangan pinsan,ini aku rian bukan setan," kata rian yang berusaha agar mily tetab sadar.
"haah,iiiiii lo nyebelin banget jadi cowok," PAG ! PAG ! PAG! suara pukulan dari mily make tangan.
"aw,aw,aw ya ya, ya ampun," kata rian.kemudian mily berhenti.
"kalo aku pinsan gimana,eeee,lo mau gendong gua sampe di luar,kalo gua kenapa -kenapa lo mau tanggung jawab," kata mily yang ngomel -ngomel ke rian.
"ehhh buset dah cewek jaman sekarang kalo ngomel gak make rem," kata rian dalam hati.
"ia gua mau gendong lo sampe keluar," kata rian yang salah ucap.
"Apa,oooo lo mau coba ngendong cewek lain selain gua," kata loly
"Eh gua'gua salah ucap," kata rian
"iiii lo tu yah nyebelin banget,pekah kek," kata mily. PAG! PAG! PAG!
Bug! bug! bug!
"Tolooooongggg," teriak rian minta tolong dimana penghakiman dia berlangsung.Penghakiman dia selesai di gebukin dua cewek cantik.
"Hadeh," kata rian yang tergeletak di tanah dimana terdapat stempel lima jari di pipi dia dan telinga dia gerah karna kepanasan sebab tangan yang penuh amarah ingin meremuk telinga seseorang.
"Hm," kata loly yang jual mahal meninggalkan rian.
"Wlueee," ledekan dari mily.
"gua serbah salah di mata cewek," kata rian yang masih tergeletak di tanah.
Dan kisah horor aku masih berlanjut.