Three

Cinta, kenapa harus dipisah? Kata orang kalo udah sama sama cinta bisa berjodoh kan? Tapi beda dengan sekarang malah rasa itu tak ada ketika bersama dia-

-----------------------------------------------------------

"Akhirnya, persatuan dua keluarga sudah terjadi" senyum merekah yang mereka hadirkan membuat gadis yang sejak tadi berdiri menggunakan gaun biru muda itu meneteskan air mata.

Harusnya Dani disini bukan dia. Kenapa Tuhan, aku harus menikahi seorang lelaki bukan pilihan ku. Mengapa? Mengapa takdir mempermainkan ku. Pikir Key tak terima dengan kenyataan.

"Ah.. Sebaiknya kita percepat tukar cincinnya" Seru Mama Ira memberikan sekotak cincin yang sudah di beli Key dan Rey seminggu yang lalu.

Rey begitu enggan mengambil cincin berlian dan memasangkan di tangan Key. Sebaliknya Key sama halnya dengan Rey. Mereka memberikan senyum palsu.

Sesi tukar cincin sudah berlalu, semua tamu menikmati hidangan di pesta dengan bahagia. Beda halnya Key da Rey mereka saling bertatap marah, kesal, dan sedih.

"Eh. Calon laki bini, kok gak ada senyumnya sih" entah suara siapa yang menengahi mereka. Bahkan mereka mulai mencari asal suara sekarang.

"Hanna?"

"Iya gue Hanna, Key sayang"

Dengah cepat Key memeluk Hanna senang, sahabat masa kecilnya. Sahabat suka dukanya. Hanna dan Key pernah mengalami cinta segitiga dengan Dani pacar Key sekarang. Tapi, Hanna menerima kenyataan cinta tak bisa di paksa, Hanna berusaha melupakan Dani dengan ikut bonyoknya ke London melanjutkan study. Dan sekarang, Hanna kembali tepat di depannya.

"Eh, setau gue yah, lo pacaran sama Dani? Dia siapa?" Tanya Hanna. Mereka sudah berada di meja

"Gue dan dia dijodohin. Lo tau Lina kan yang sering gue ceritain"

"Iya gue tau. Emang kenapa?"

"Nah dia ini pacar Lina. Dan sekarang gue sama Lina jadi mantan sahabat. Because dia ngehina gue. Gue tau gue salah. Tapi apa berhak dia ngerendahin gue. Gue juga gak doyan sama cowok dia" tunjuknya pada cowok yang dari tadi memperhatikan mereka berbica

"Gini gini gue banyak yang ngejar"

"Muka kayak pantet panci juga"

"Udah dong. Kalian juga bakal jadi suami istri kok jadi gini sih. Terus Dani dikemanain Key?"

"Yahh.. Gimana lagi gue sama Dani gak bakal putus meski harus jadi bini orang"

"Ogeb ya lo. Kalo ketahuan keluarga lo gimana, perasaan laki lo gimana?" Hanna tak percaya dengan apa yang di bicarakan Key. Key bakal melanjutin hubungan dengan Dani?

"Dia juga bakal lanjut sama Lina. Li tenang aja semuanya bakal aman" Key menyakinkan Hanna dengan senyuman tulusnya

"Huhhh.. yaudah Key, gue bahagia lo bahagia, asal ingat batasan Key"

Hanna tau Key berusaha tegar di depan Hanna, Hanna juga tau Key sangat mencintai Dani. Mungkin Hanna juga akan berpikiran sama seperti Key, ketika dia di jodohin.

"Oh. Iya, lo berapa lama disini?"

"Selamanya.. Gue gak mau pisah sama Lo Key. Huaaa gak akan, gue mau kerja di tempat lo kerja"

"Serius.. Yeee ada temen dong gue"

"Yaelah.. Kayak gak punya temen aja"

Mereka tertawa bersama beda halnya dengan Rey yang berusaha menenangkan sang kekasih melalui perantara handphone.

Bahkan sekarang tamu tamu sudah mulai pulang, orang tua Key dan Rey menghampiri mereka.

"Eh. Hanna, sejak kapan pulang?" Tanya Rissa dan memeluk Hanna

"udah lama kok tan, sambil bicara sama calon pengantin"

"Kamu tinggal dimana?" tanya Adam

"belom tau om, masih mau cari apartement" Hanna menggaruk tekuknya yang tidak gatal

"Kamu tinggal disini aja dulu han, tante sama om mau pergi ke bali mempersiapkan pernikahan Key dan Rey" kata Adam

"Paa? Maa? Cepet banget"

"Minggu depan kalian bakal nikah"

"Whatttt.." Key dan Rey menjawab bersamaan, mereka terlalu terkejut dengan keputusan para orang tua. Baru jua tunangan kenapa harus nikah lagi. Arrrggghhh, Key merasa ingin lenyap dari muka bumi.

"Yaudah.. Kita sekarang pulang, besok kami para orang tua akan berangkat" kata om Rian

Key dan Rey mengangguk lesu bahkan tak ada kebahagiaan di wajah mereka.

"Sabar Key, pasti ada hikmahnya lo nikah sama Rey" Hanna berusaha menenangkan Key

"Hikmah apaan cobaan tauu" sungut Key dan di tatap oleh Rey

"Yaudah. Batalin apa sih susah" tantang Rey

"Lo enak ngomong, papa gue jadi korban, brengsek" Key tak tahan dengan semua ini dia memeluk Hanna sampai ketiduran.