Aku membawa tubuh Lucy ke tempat yang aman, lalu aku bersiap dan menatap jauh kedepan. Dan terlihat lah hutan jauh yang berbahaya dan mengerikan itu. Aku bisa merasakannya, Hawa membunuh yang sangat kuat datang mendekat dari hutan jauh itu.
Saat aku sedang terdiam, tiba-tiba saja angin berhembus dari atas ku. Otomatis aku melihat ke atas, lalu sebuah kuku besar dan tajam mengarah padaku.
Dengan panik aku langsung berguling ke depan, dan *DUAAARR* Kepulan debu itu membentuk sebuah jamur raksasa. Ini terlihat seperti sebuah ledakan bom di padang pasir.
Kepulan debu itu menghilang, dan terlihatlah bentuk dari si Death Beast. Dia terlihat seperti kelinci putih yang sangat besar dan mengerikan, kuku di kedua tangannya sangat panjang dan tajam, matanya merah dan taringnya terlihat sangat mengerikan.
"Ggrrr. Manusia! Kenapa kalian menggangguku?!" Kelinci itu berbicara?.
"Yah... itu..." Aku melihat kebelakang kelinci itu untuk memastikan Lucy tidak apa. Walau dari awal dia apa-apa sih.
Aku belum menyelesaikan kata-kataku, tiba-tiba saja kuku panjangnya itu menembus perutku.
"Akh." Sial!.
"Manusia rendahan, tidak pantas melawan kami!"
"Diamlah, dasar kelinci lucu! Akan aku tunjukan betapa mengerikannya Manusia di duniaku." Kataku sambil menahan rasa sakit.
"Dasar sampah!" Dia mengangkat tangannya dan melemparku jauh kedalam hutan itu.
"Aaahhh!"
Tubuhku berhenti melayang setelah menabrak pohon besar itu *BRAK* Aku merasakan tulang punggungku hancur karena tabrakan itu.
Aku ada di ketinggian sekitar 100 meter. Pohon ini tinggi banget.
Tubuhku terlepas dari pohon itu, dan terjatuh ketanah dengan sangat keras.
Kakiku tidak pada posisi yang benar setelah mendarat kasar seperti itu.
"Aaaaaahhhhh!"
Lalu seperti biasa, aku mulai menyembuhkan diriku. Dan dalam beberapa detik, tubuhku sudah kembali seperti semula. Tapi tidak dengan pakaianku.
Nafasku terengah-engah, dan aku mulai berdiri.
Lalu sebuah hembusan angin kasar berhembus dari depanku. Dan beberapa detik setelah itu, sebuah gigi tajam menancap di dada sampai perut bagian bawahku. Terlalu cepat! Gerakannya terlalu cepat!.
"Ah... aaahhhhh... sakiiiitt..." Aku memberontak, tapi melakukan itu, malah membuatku semakin sakit.
"Kau... bisa pulih secepat itu. Luar biasa."
Saat dia berbicara, aku kesakitan. Jadi tidak mungkin aku mendengarkannya.
Setelah berkata itu, dia mengencangkan otot rahangnya dan mengunyahku.
Tubuhku terpotong jadi dua bagian dengan kasar, begitu juga dengan pohon besar itu.
"KKAAAAAAAAHHH!!!" Aku rasa aku terlalu banyak berteriak.
Aku terjatuh di tanah dengan nafas tidak karuan, dan aku seperti hampir mati.
"Kau tidak akan menang melawanku, rendahan!"
"Sialan! Aku pasti akan membunuhmu... akh... dan menyelamatkan... akh... Lucy."
"Tidak berguna! Perasaan Manusia itu tidak berguna!"
Dan aku mulai meregenerasi diriku sendiri. Dan akhirnya pulih dalam hitungan detik.
Aku bangkit lagi dan menarik pedangku, "Sekarang aku serius!"
Aku berlari kearahnya. Dia menyerangku dengan kukunya. Aku berguling untuk menghindar, lalu menebas kakinya, tapi tidak berefek. Dia malah menendangku dengan kaki kelincinya yang besar.
Aku terpental, "Akh." Dan menabrak pohon. Sial!.
"Regenerasi tingkat tinggi saja tidak akan menyelamatkan nyawamu, dasar rendah!"
"Gitu ya?." Aku berhenti sejenak dan menodongkan pedangku padanya. "Badan besar, kuku tajam yang besar, taring tajam. Itu saja tidak cukup untuk membunuhku."
Di terlihat marah saat aku mengatakan itu, dan dengan cepat, dia langsung menusukkan kukunya ke kepalaku.
Rohku keluar ssbelum itu terjadi. Itu mengerikan. Aku harap aku tidak apa-apa.
Setelah melubangi kepalaku, dia melanjutkannya dengan serangan bertubi-tubi yang mungkin bisa menghancurkan tubuhku.