Hancurkan Kuil!

"Jangan ikut campur dengan urusan klan rubah!" Ujar nenek yang tampak seperti penyihir tua tersebut dengan marah.

Ye Chen bisa merasakan kalau di antara beberapa orang ini, hanya bibi leluhur A Li yang cukup pengertian. Ia tidak memperdulikan nenek penyihir tua itu, dan menoleh ke bibi leluhur A Li. "Bibi, setelah kejadian itu, apa ada anggota klan di pegunungan Lianyun yang selamat?"

A Li pun langsung menatap penuh harap pada bibinya.

Sayangnya bibinya menggelengkan kepala dengan wajah yang terlihat menyesal. "Sampai saat ini, baru Ning'er saja yang hidup. Awalnya aku kira Ning'er juga…"

Awalnya A Li masih menyimpan sedikit harapan untuk dapat menemukan anggota klannya yang mungkin selamat, dan berada di sini. Namun setelah mendengar perkataan tersebut, raut wajahnya berubah menjadi muram, dan air mata mulai mengalir di wajahnya.