Anaknya

Bocah itu kira-kira berumur empat tahun, memakai t-shirt putih dengan celana pendek merah. Kepalanya yang mungil sedang mendongak menatap Qiao Ning.

Qiao Ning bertatapan dengan matanya yang bagaikan batu giok hitam serta polos itu.

Seketika dia dibuat kagum oleh anak kecil di depannya itu.

Betapa manisnya anak ini…

Begitu halus bagaikan seorang pangeran kecil yang terhormat, membuat orang merasa senang melihatnya.

Di saat yang sama dia juga merasa agak mengenal anak itu, hanya saja sesaat dia tidak bisa mengingatnya.

"Dik, kamu ada perlu apa?" Qiao Ning membungkuk lalu bertanya kepadanya sambil tersenyum.

Mata bocah itu berbinar, lalu dia berbicara dengan bahasa yang kurang mahir, "Kak, aku mau beli coklat…"

Aksen anak itu tidak terlalu baik, Qiao Ning juga hanya mengira kalau dia terlambat belajar

bicara dan tidak terlalu memikirkannya.