Serena sembuh?

Hein sejak dulu adalah idola Serena, melihat Hein datang merupakan perasaan bahagia.

jadi mengapa tidak ia mengatakan perasaannya, " Hein.. aku mencintaimu "

Serena Dengan mudah mengatakan perasaan yang terpendamnya itu, tatapan matanya tak lagi kosong namun penuh pengharapan.

hanya saja Hein melepaskan genggaman serena , ia tak semudah itu lagi dipermainkan oleh dua perempuan Tan.

lagi pula ia mendengar jika Serena bukan perempuan suci, sangat sulit bagi status Serena udah ia terima dengan baik.

ia tak peduli Fian menculiknya untuk menemui putrinya, ia masih bisa memaafkan karena bagaimanapun juga Fian hanyalah seorang ayah yang menginginkan putrinya sembuh. hanya saja Serena terlalu memanfaatkan situasi , mengapa semudah itu ia mengatakan cinta kepada mantan pacar ibunya. tak tahu kah dia ketika Hein melihat wajahnya yang sangat mirip Reina, Hein benar benar benci sebenci bencinya.

" Serena.. " .

Hein memegang kepala dan mengusapnya dengan lembut, " kau sudah kuangggap seperti adikku sendiri "

Serena yang awalnya tersenyum, memejamkan matanya air matanya mengalir begitu saja. tadinya ia berpikir Hein , pria itu mampu menyinari hatinya. tapi ia tak menyangka jika Hein menolaknya secara halus.

" seorang kakak akan selalu menyayangi adiknya dan menjaganya ''

adik? apakah hanya sebatas itu posisinya Dimata Hein.

***

ada beberapa hal yang membuat Hein menolak Serena , salah satunya adalah karena ia tak mau lagi dipermainkan oleh ibu dan anak itu.

hein dulu benar benar menyukai Serena dan Reina datang dengan sejuta pesona.

siapa yang tahu Hein akhirnya jatuh kepelukan Reina, walaupun jauh di hati kecilnya ia memikirkan Serena.

Serena sangat muda untuk bersanding dengannya, jika Reina tak menyembunyikan statusnya sebagai ibu kandung Serena mungkin ia masih mau menerima perempuan itu. hanya saja sesuatu yang didasari kebohongan adalah hal yang tidak baik.

jadi Hein mengakhiri hubungannya, ia tak mau ada kebohongan lagi dan lagi, ia tak mau mendengar kebohongan perempuan itu.

Setelah 2 hari merawat Serena, Hein pulang kembali kerumahnya ia akan melupakan dua perempuan itu dan memulai hidup baru.

ia akan pergi kekota terpencil untuk menghibur dirinya.

***

3 bulan kemudian..

Serena merasakan mual diperutnya, mungkin ini asam lambungnya kumat lagi. akhir akhir ini setelah sembuh dari depresinya Serena sibuk mengerjakan job entertainmentnya.

ia bahkan tak sempat untuk sarapan dirumah, waktunya 24 jam hanya untuk syuting dan acara televisi.

Serena merasa jika ia butuh waktu untuk berlibur , jadi seminggu ini ia akan pergi kepantai menyewa sebuah vila untuk liburnya.

ayahnya sedikit khawatir ketika Serena ingin berlibur sendirian tapi ia menenangkan ayahnya bahwa ia akan baik baik saja.

Serena duduk dengan tenang menatap pinggiran pantai, air laut sesekali mengenai kakinya. dulu saat kecil ia memimpikan bisa berlibur di pantai dan impian kecilnya terwujud ia berlibur di pantai selama 1 bulan.

setelah berjemur di pantai , Serena kembali ke vilanya ia tak menyadari jika seseorang duduk diruang tamu vilanya,

" kau sudah kembali? "

Serena terkejut ternyata Erlan chow duduk diruang tamunya,

" aku sudah tahu maksudmu kemari, kau mungkin mau menagih hutang 50 juta? "

Erlan menggeleng, menepuk satu tangannya membuat seorang pria berjas hitam datang,

" hutangmu 500 juta nona, karena kamu belum pernah membayar bunganya "

what the hell? 500 juta dari mana ia punya uang sebesar itu, uang tabungannya saat ini hanya 200juta.apakah ia meminjam dari ayahnya tapi ia tak mau menyulitkan ayahnya jadi bagaimana ia membayar hutangnya.

" tunggu aku akan mengambil semua uang di atmku "

Serena memberikan uangnya 200 juta dengan tidak rela, ia tak menyangka uang yang baru saja ia kumpulkan kini lenyap tak bersisa.

ia tak menyangka pria itu memberikan bunga 100% , sialan!

" sudah kubayarkan? bulan besok nanti aku bayar lagi "

tapi sepertinya ia tak menyangka pria itu tidak mau pergi.

" siapa yang menjamin kau akan membayarnya lagi "