Varun kemudian menjalankan lagi mobilnya.sedangkan zia masih diam terpaku atas apa yang barusan saja terjadi.Dia tak mengucapkan satu katapun karena masih sangat terkejut.
"Kita sudah sampai! kata varun,karena zia tidak menyadari kalau mobilnya sudah berhenti di depan rumahnya.
"Ha i,, iya,! jawab zia gugup."Trima kasih sudah mengantarkanku pulang,kata zia lagi dan segera turun tanpa melihat ke arah varun.Namun gerekannya terhenti karena varun menarik tangannya.
"Aku akan melamarmu besok,! ucap varun.yang membuat zia makin syok,atas apa yang di katakan lagi oleh varun.
"Maaf,aku bingung harus berkata apa! buat ku yang terlalu tiba-tiba,ini semua seperti mimpi bagiku kau yang tiba tiba saja ingin melamarku dan mau mengajak orang tuamu menemuiku.kau tau aku tak punya siapa siapa lagi di dunia ini,hanya riska dan keluarganya yang kupunya sekarang!aku merasa malu bertemu dengan keluargamu,!kata zia dengan sudah meneteskan air matanya.
Varun tidak tega melihat orang yang di cintainya bersedih.varun pun menarik bahu zia agar berhadapan dengannya dan memegang wajah gadis itu dengan kedua atangannya biar bisa menatapnya."Kau tak perlu kawatir,keluargaku akan mengerti dengan keadaanmu,! aku akan melamarmu kepada keluarga Riska,!kau tak perlu terlalu memikirkannya,cintaku padamu tanpa syarat apapun.Aku benar-benar mencintaimu zia.Kau telah membuat hatiku yang keras ini menjadi lunak,! ucap varun kemudian memeluk zia sembil mengecup puncak kepala gadis itu.Walaupun tidak ada balasan varun tetap memeluk zia semakin erat,seakan takut gadis itu akan pergi darinya.
Zia hanya mencerna setiap perkataan itu dalam pelukan varun,diapun merasa nyaman berada di dekat pria itu!Tak ada kebohongan di setiap perkataannya,yang membuat zia seakan tak mau menolaknya! Zia pun membalas pelukan varun yang membuat varun tersenyum merasa bahagia.
"Aku juga mencintaimu! ucap zia masih dalam pelukan varun,yang membuat wajahx memerah atas perkataannya mengungkapkan cintanya pada pria itu.
varun pun makin tersenyum senang,mendengar ucapan cinta dari zia dan semakin mengeratkan pelukannya dan terus mencium puncak kepala gadis itu.
"Aku tak bisah napas,! ucap zia karena varun memeluknya terlalu erat.varun pun segera melepaskan pelukannya dan membelai wajah zia lembut.
"Baik lah,kau beritahu saja kepada keluarga riska kalau besok aku akan melamarmu dengan kedua orang tuaku.ucap varun kemudian mengecup lagi kening gadis itu.
zia mengedip nngedipkan matanya karena varun selalu membuatnya makin salah tingkah.
zia pun turun dari mobil setelah varun membukakan pintu mobilnya yang membuat zia semakin malu sendiri.
"Baik lah aku pulang dulu,sekalian mengabari keluargaku! pamit varun sambil membelai lembut kepala gadis itu.
setelah kepergian varun zia menarik napasnya agar membuat dirinya rileks kembali.kemudian masuk kedalam rumahnya! tak lupa dia mengirim pesan singkat kepada riska.
From Riska
#Ada yang ingin aku bicarakan padamu besok!
*****
Setelah membaca pesan dari zia,keesokan harinya riska buru-buru kerumah zia,merasa sangat penasaran apa yang mau di bicarakan sahabatnya itu.Karena memang hari ini mereka libur kerja.
Setelah zia menceritakan semuanya dia sangat terkejut,varun mau melamarnya.Dan mengatakan kalau varun akan melamar zia kepada keluarganya.
"Ayo zi kita kerumahku sekarang buat ngomong sama ayah dan ibu dan juga ka Rehan.ucap riska yang masi tak percaya atas ucapan zia.
"Apa ayah dan ibumu tak keberatan,,? tanya zia,dia memang sudah menganggap orang tua sahabatnya itu seperti orang tuanya sendiri,makanya dia memanggil ayah dan ibu juga kepada orang tua sahabatnya itu.
"Ya engga lah,,,! ayo kita kerumah sekarang keburu pa varun nyampe kita belum ada bersiap siap! aku akan mendandanimu dengan cantik,ucap riska bersemangat.biar kedua orang tua pa varun memuji mujimu.
"Ga usah berlebihan,tak perlu di dandan dandan segala,ucap zia sedikit cemberut.
Merekapun kerumah Riska dan sama terkejutnya,tapi segera menyiapkan semuanya.
Riska mendapat telfon dari varun kalau mereka sudah menuju kerumahnya,dan sekalian menanyakan alamat rumahnya yang memang belum varun ketahui alamatnya.
sebenarnya dia mau menelfon zia,namun nomor pensel zia belum sempat di mintanya,untungnya dia menyimpan nomor henpon riska.
Awalnya Rehan keberatan dengan lamaran ini,karena tau seperti apa sifat varun itu.tetapi melihat wajah zia dia mejadi tak tega dan akhirnya ikut membantu mempersiapkan acaranya.
varun pun sampai kerumah orang tua riska bersama kedua orang tuanya.! setelah semalam varun menceritakan kepada orang tuanya kalau dia ingin melamar kekasihnya yang baru saja menhadi kekasihnya itu.dan menceritakan semua tentang gadis itu
orang tuanya sama sekali tidak keberatan,malahan mereka merasa senang,akhirnya anak semata wayang mereka memutuskan menikah,karena mereka sangat kawatir di usia anak mereka yang sudah menginjak 27 tahun belum juga mau menikah,dan setelah mendengar anaknya mau melamar mereka sangat senang,ternyata anak mereka masih normal.
Dan di sambut dengan ramah oleh keluarga Riska.
" Ayo Pa ibu silahkan masuk," suruh ayah Riska kepada kluarga varun.
"Maaf persiapannya cuman biasa biasa saja ! coalnya anak-anak ngomongnya baru tadi,makanya ga sempat buat banyak persiapan.lanjut ibu riska kepada keluarga varun,yang di balas senyuman ramah keluarga varun.
"Tidak masalah bu ini juga sudah lebih dari cukup! balas ibu varun.Dan merekapun masuk kedalam rumah keluarga riska yang lumayan mewah.
"oh iya kami siapkan minumnya dulu,! silahkan mengobrol dulu ya bu,,oh iya ini anak lelaki saya yang pertama,! ucap ibu riska sambil memperkenalkan rehan.
Rehanpun tersenyum ramah kepada kedua orang tua itu setelah tadi menyalami pas menyambut kedatangan mereka.Sesekali dia menatap varun dengan sinis karena tidak terlalu suka dengan pria itu,rehan hanya membenci sifat varun yang suka seenaknya dan terkenal sangat dingin kepada orang-orang.
varun pun tak menghiraukan tatapan rehan kepadanya yang dia tau tak menyukainya.varun hanya menatap sekeliling mencari sosok gadis yang sangat di cintainya.
"saya kedalam dulu mau mengambil minuman dan juga makanan.pamit ibu riska dan segerah kedapur.
"Kalian sudah siapin semuanya,? tanya ibu riska yang sudah berada di dapur kepada kedua gadis itu.
"Sudah ko bu tinggal di bawa keluar saja! ucap Riska.
"Terus kenapa tidak langsung di bawa keluar,? tanya ibu riska lagi melihat dua gadis itu sambil membereskan kue-kue untuk tamu meteka.
"Ni ibu tanya Sendiri sama zia,,! kata riska sedikit kesal menunjuk zia dengan dagunnya dan sedit memajukan bibirnya.
"Kau kenapa sayang,? tanya ibu riska pada zia dengan memegang tangan gadis itu yang gemetaran.
"Zia sangat takut dan gugup bu,untuk bertemu keluarga varun,! zia takut keluarga varun tidak menyukaiku bu.ucap zia dengan suara gugup.
"Kau tak perlu kawatir sayang,keluarga varun sangat baik,ibu tak menyangka ternyata orang yang sangat terkenal dan terkaya di kota ini sama sekali tidak memiliki sifat sombong.malahan mereka begitu ramah,ya ibu akui kalau anaknya calon suamimu itu sangat dingin dan cuek orangnya,tapi sangat tampan! kata ibu riska kepada zia dengan mengusap ngusap punggu gadis itu.
"Tuh dengar kan apa aku bilang,belum di lihat udah takut deluan,! ucap riska sedikit menledek zia sambil tersenyum.
"sudah-sudah buruan bawa makanan dan minumannya,tamunya sudah menunggu! ibu keluar duluan ya,ucap ibu riska dan segera meninggalkan mereka.
Zia dan Riskapun keluar membawa minuman dan makanan ,! zia hanya menundukan kepalanya tak berani menatap keluarga varun,zia dan riskapun segera menyajikan makanan dan minuman di meja tamu.
varun menatap zia yang menundukan kepalanya.ingin sekali dia memegang tangan gadis itu yang sedikit gemetar,tapi di tahannya.
"silahkan di minum bu pa dan nak varun,maaf cuman seadanya! ucap ibu riska.setelah sedikit berbincang bincang dengan keluarga itu.
"iya bu,,tidak apa-apa,ini sudah lebih dari cukup! ucap ibu varun yang di iyakan oleh suami dan juga anaknya varun.
"Oh iya bu,,,yang mana calon menantuku,? tanya ibu farun yang merasa penasaran,karena kedua gadis itu begitu cantik.Ayah varunpun ikut penasaran menatap kedua gadis itu.
Jantung zia makin ta karuan ,atas pertanyaan ibu varun itu,namun ada sedikit kelegaan di hatinya mendengar suara rama wanita separu baya itu.
"Zia sayang ayo salam dulu sama calon mertuamu,! suri ibu riska yang membuat zia makin gugup.zia pun memberanikan diri menyalami kedua orang tua itu.sedangkan varun tak henti-henti menatapnya,Melihat tingkah polos dari zia yang membuat dirinya ingin tertawa.
"Oh yang ini calon menantu ibu,! ucap ibu varun sambil mengelus kepala zia yang mentalaminya.ziapun tersenyum ramah dan dan kemudian menyalami ayah varun.