Ketika pagi menjelang entah kapan perempuan itu terbangun yang Hendra temukan adalah gadis cantik dengan kuncir kuda.
Midi dress dan wajah cerah sudah melekat di dirinya, seperti hari kemarin Hendra juga mendapatkan sarapannya.
Setelahnya dia merangkak menggoyang tubuh Hendra yang sedang berpura-pura belum bangun.
"Hen bangun.. bangun han.. ayo cepat sudah saatnya bersiap-siap".
Pukul 6 pagi dia sudah sangat ribut. Hendra menggeliat sedikit membuka matanya melihat jam yang terpasang di dinding.
"Ini masih jam 6 Aruna, kenapa kau buru-buru sekali. Aku bahkan masih ingin tidur lagi".
"Ayolah.. ayo bangun!". Aruna menarik-narik tangan Hendra. Pria itu membalasnya dengan lebih gesit, menarik Aruna membuatnya jatuh tersungkur di ranjang mereka kembali.
"Berikan aku ciuman di pipi aku akan bangun".
"Kau itu selalu saja begini".
"Mau enggak?? kalau enggak mau.. aku tidur lagi nih".