Buck Roses

Aruna selalu di luar prediksi. Membuatnya kembali bertekuk lutut. 

Menjadi terlalu baik mengakibatkan semuanya tersiksa, namun juga mendorong sang pemburu makin tergila-gila.

.

.

Bentley  continental black mulai memasuki gerbang yang terbuka secara otomatis. Ruang di dalam mobil hitam itu masih saja membeku. Keduanya keluar tanpa getaran gelombang longitudinal. 

Hingga sebuah pintu kamar yang menjulang tinggi dengan ukiran khas Jawa terbuka sempurna. Sang perempuan tertegun bukan main.

 "Hendra jangan kau tutup pintunya". Gadis itu segera membuka lebar kembali pintu kamar mereka dia merasa aneh dengan pemandangan didepannya, tidak layak untuk pasangan suami istri perjanjian pernikahan. Tapi sejalan berikutnya dia berdiri dengan mata terpana. 

Hendra mengabaikan wajah tertegun itu, dia memilih menanggalkan coat yang membungkus dirinya seiring dengan caranya meletakkan sembarangan koper yang dia bawa.