Bukan Kebetulan

_tempatku bersembunyi pun, ada bekasmu_ 

Hendra duduk sejenak menghilangkan lelahnya. Dia sempat tertidur di sofa sebelum akhirnya dibangunkan oleh Hery. Wajah ajudan itu sudah lebih mendingan dengan ditutupnya bekas luka. 

"Tuan makan dulu, saya disuruh pak Surya memanggil anda" ucapan Hery dibalas anggukan. Hendra sempat menyusup ke kamar mandi mengamati dirinya di cermin dan baru menyadari kenapa semua orang menganggapnya belum pulih, ternyata wajahnya pucat. 

.

"Hen.. kenapa kamu mainkan saja makananmu, ayolah makan yang banyak supaya otakmu bisa digunakan dan kita bisa cepat keluar dari masalah ini" Surya membangunkan Hendra dari kekosongannya. 

"Apa kau tahu siapa yang memukul kepalaku dari belakang? Ananta atau Raka?" Hendra menanyakan kejadian terakhir sebelum dirinya dipisahkan dari istrinya. 

"Ananta orang biasa, dia tidak mungkin memiliki ide menyuntikan obat tidur di tubuhmu" 

"Benar juga"