II-92. Kursi Paling Buruk

Lalu ku dapati tangan lain yang lebih besar menyentuh lenganku, ternyata tangan kak Desi. "Aruna ayo ikut aku" 

"biar dipegang kakak yang lain ngajarnya, ayo ikut aku" ungkapan Desi menggiring langkah kaki Aruna masuki ruangan yang ditujukan untuk istirahat para relawan atau lebih tepatnya semacam ruang guru pada sekolahan umum. 

Tempat ini dulunya sekedar papan kayu yang disusun menjadi sebuah kelas dan lantainya adalah kayu berdecit ketika seorang berjalan di atasnya. Sekarang sudah berubah menjadi bangunan 2 lantai termasuk fasilitas yang melengkapi tepat ini tidak kalah dengan sekolah swasta. 

Yang paling menyenangkan ialah impian para relawan termasuk Aruna terkait membangun kelas-kelas berdasarkan bakat minat benar-benar terealisasi. Selain kelas untuk belajar pelajaran umum agar mereka bisa mengejar paket A, B atau C. Anak-anak di sini juga memiliki kelas seni lengkap dengan alat musik dan ruangan penuh kaca untuk  dance maupun menari.