II-100. Meredam Lara

[Kak Danu, tadi pagi yang di bandara siapa?]

Sambel dan Marissa menatap kakaknya penuh ancaman. 

"Hehe.." Damar hanya tertawa geli melihat ekspresi dua adiknya. Dia perlu 'bertanam tebu di bibir' (mengeluarkan kata-kata manis untuk membujuk atau semacamnya).

"Yang tadi pagi namanya Aruna, dia temen kakak, sorenya kami tampil di sebuah seminar. Coba saja lihat sosial mediaku, aku meng-upload kegiatanku di kampus Erl*ngga," manis tebu sudah ditanam di bibir, semoga dua adiknya berkenan menanggalkan ekspresi ancaman yang tak berarti. 

[Tapi di akun gosip sebelah mereka bilang kak Danu Umar tertangkap having an affair sama istri CEO]

"Hah, having an affair. Yang benar saja?! Kacau," Damar mulai mencium sesuatu yang tidak beres. 

[Iya, bahkan ada yang bilang perceraian CEO itu ada hubungannya sama kakak] 

"Ya elah ngawur banget itu" Damar membela diri.