II-148. Semburat Merah

"Kemana dia?" Mata biru memejam, menenggelamkan dirinya beserta seluruh kepalanya ke dalam bak air. Mungkin ini caranya mendinginkan isi kepala yang sejak semalam di ajak bekerja keras. Pada gerakannya muncul membelah permukaan zat cair yang sempat tenang, tangan kirinya meraba tepat handphone berada. Sedangkan tangan kanan ikut spontan menyibak ke belakang rambut coklat keemasan, menghasilkan bulir-bulir air menetes merambati tubuhnya. 

Hendra kembali membuka mata birunya, tak secemerlang biasanya. Mata itu semalam sudah di ajak bergadang, dua bulatan yang warnanya kontras dengan rambut keemasan kini sedang semburat merah. 

[Surya, minta Dea memberitahu Anantha. Aruna belum pulang, terakhir di bawa Rey. Aku ingin tahu apa reaksi Anantha dan apa alasan yang akan di gunakan Rey] Di ujung sana Surya lekas mengiyakan permintaan atasannya. 

[Gantikan aku dalam pertemuan donasi, aku mau Pengki tertangkap!] Sedangkan permintaan kali ini di tolak Surya.