III-88. Presdir Baru

"Yang tadi?! Yang di hadapan bunda dan adik iparku," ternyata laki-laki ini masih mempersalahkan hal sepele. Tentang perempuan yang sempat mengatakan 'enggak juga' ketika ditanya; Apakah dia jatuh cinta.

Dan Anantha membawanya kembali ke tempat semula. Tempat dirinya bergulat dengan Mahendra, yakni di depan ruang perawatan si bungsu yang kini menyajikan pria sialan hobi menghina ke jomlo-an nya.

Anantha mendekat, membawa Nabila di dalam genggaman tangan, dia menyapa Mahendra yang terdiam, "Lihat! Dia sekarang benar-benar kekasihku," sepenting itu meralat sesuatu yang sebenarnya hanyalah permainan selingan di antaran hibuk kegelisahan seorang pria dewasa.

Dan lelaki bermata biru seraya menjawab dengan tiga kata, "Iya, aku tahu,"

"Hanya begitu?" tak sesuai prediksi Anantha, yang berhasrat ingin menunjukkan rasa berbangga menanggalkan label bujang lapuknya.