III-155. Mentari Mengelilingiku

"apa menuruti permintaan perempuan tua bau tanah yang sedang penasaran sangat sulit," rayuan Sukma terlalu menggunakan hati.

"Yaa... Ya! Ya! Ya!" Hendra memutar arah mobilnya setelah lampu merah berubah menjadi hijau.

"ha-ha-ha," Aruna tertawa riang.

.

.

Di hari pertama aku menginjak usia 30 tahun dunia berubah total, semacam ada anomali dalam hidupku yang selama ini gelap perlahan-lahan menuju terang. Lebih mengejutkan lagi kumpulan mentari mengelilingiku. Wajah-wajah tertekan itu kehilangan kerutan. Mereka cerah dan manja hanya dengan sebuah keputusan sederhana.

Aku membuat penyesalan, mengapa tidak pernah terpikirkan olehku, melakukan ini sejak dulu, mengendurkan urat canggung dan gengsi ku demi wajah cerah mereka yang tentu saja memberi kebahagiaan pada diriku sendiri.