III-175. Panik

"Kalian menemukan sesuatu?" ujar Mahendra yang kini merangkul pundak Herry.

"Kami ingin membuat laporan, tim menunggu Anda di ruang kerja, tuan" mendengar ucapan tersebut, Mahendra malah menghentikan langkahnya. Lelaki bermata biru tersebut mendapati seseorang berjalan cepat melewati dirinya. Membawa kotak besar yang ia duga transducer.

"Herry, beritahukan teman-temanmu untuk istirahat aku belum bisa menemui kalian, maafkan aku," ucap Hendra, membuat tepukan ringan di bahu Herry.

"Tuan, apakah kami perlu menginformasikan temuan kami kepada divisi lantai D?" Hendra menggelengkan kepala.

"Kami kurang nyaman sebab kami di sinyalir membuat gerakan sendiri," ujar Herry.

"Bocornya informasi, di temukannya Thomas, dan mereka tidak memberitahukan kepada ku secara langsung. akan menjadi senjata ku guna mempertahankan keberadaan kalian,"