IV-73. Ruang Tahanan

Dia berlari melewati lorong demi lorong rumah induk selepas salah satu asisten rumah dengan pita hitam di lehernya mengabarkan mobil suaminya telah datang melintasi gerbang.

Anehnya laki yang ditunggu-tunggu tidak kunjung keluar dari mobilnya. Aruna masih berdiri di sana mengharapkan suaminya lekas menyapanya. Akan tetapi mobil itu melaju lagi, sepertinya menuju garasi dan memilih memarkir mobil terlebih dahulu sebelum memutuskan berjumpa dengannya.

Dan hal tersebut bukan kebiasaan anggota keluarga Djoyodiningrat. Setiap anggota keluarga turun tepat di depan pintu utama rumah induk. Tak ada satu pun yang memilih keluar di tempat parkir mobil.

Mahendra membuat istrinya menaruh curiga dan perempuan tersebut tak bisa menyurutkan rasa penasaran, hatinya bergejolak dan bertanya-tanya. mulutnya masih terantup sempurna ketika pria itu menghampiri dari arah belakang.

Ia Memeluk tubuh Aruna dan menandai sudut lehernya dengan ciuman yang hangat.