IV-106. Reuni

Kelompok pimpinan yang cukup lama tak berjumpa, berkumpul pada satu tempat. Hunian salah satu dari mereka dijadikan pilihan. Mengingat satu dari keempatnya belum bisa beraktivitas banyak, mereka memilih reuni yang sesungguhnya tak terencana ini di rumah dia yang sakit.

Dia yang paling muda memarkir mobilnya di luar sebab tiga puluh detik sebelumnya, kendaraan lain menyerobot jalannya dan berhasil memasuki pelataran cluster. Lelaki bertubuh kekar keluar menyapa dengan kekeh tawanya yang terlihat mengejek.

"Kalau bukan karena mobilku lebih mahal, sudah kuhancurkan si klasik konyol itu," hina si kacamata, menatap geram pada Raka. Terdapat sebuah garis yang menggores alisnya yang hitam pekat dan lebat –yang menjadikan alis kanannya terbelah menjadi dua–. Bekas senjata tajam begitu ketara, dan luka-luka di pergelangan tangannya melingkar pada sisi kanan dan kiri. Jelas, itu sebuah ikatan paksa hingga memberi pria bertubuh tambun tersebut tanda luka yang ketara.