IV-115. Berambut Cokelat Dan Bermata Biru

Alis Mahendra mengerut mendengar si pengemudi yang mulai berhasil mencuri perhatiannya.

"Bocah kecil itu berkata 'suatu saat ketika aku telah dewasa, aku ingin sepertimu'. Anda tahu apa yang saya lakukan saat mendengar kata-katanya?" Herry tak mengizinkan tuannya menjawab, sebab pertanyaan berikut dia ajukan tanpa mengharapkan jawaban, "Sama seperti yang anda lakukan saat ini, saya sekedar mengerutkan kening saya. Kemudian saat saya tanya kenapa? dia bilang, dia tidak menemukan sesuatu yang layak dilihat dari kehidupan orang lain disekitarnya—selain saya,".

Lelaki dengan mata biru cemerlang kini meninggalkan jendela, dia menatap lurus ke arah depan dimana keberadaan Herry lebih menarik, "Saya katakan; mungkin karena saya merantau di tempat yang jauh sehingga bauku harum (hal-hal buruk tidak terlihat), maka dari itu kau sebenarnya tertipu,"

"Lalu, dia berkata apa?" pertanyaan Mahendra mengundang senyum tipis dari lawan bicaranya.