IV-186. Meminta Perlindungan

"Kita menuju ke satu-satunya rumah yang mustahil di dekati para dewan Tarantula," pinta Juan pada sang pengemudi mobil yang bergegas memacu kecepatan lari kuda besi dalam kendalinya, lebih gesit dari kecepatan sebelumnya.

.

.

Ketukan di pintu penuh kehati-hatian, walaupun ritmenya yang menuntut tak bisa lagi di pungkiri. Pria yang tengah memeluk tubuh mungil istrinya terbangun. Dia bergegas membuka pintu, Herry sudah berdiri di sana. Kedekatan tuan dan ajudan menjadikan Mahendra paham ada sesuatu yang kurang baik sedang terjadi.

Malam ini sekelompok ajudan di bawah kendalinya tengah menjalani misi. Segalanya bisa saja terjadi. Menguatkan tali piyamanya, sang lelaki bermata biru lekas memacu langkah menuju keluar diikuti Herry. Di pintu utama saat dia berdiri di sana, pada teras utama rumah induk dengan segala ukiran yang melambangkan kedigdayaan pemiliknya.