IV-247. Resah

'maaf, aku jahat, ya… mau gimana lagi. Masak aku bilang pada kalian istriku ku telanjangi, hehe,' terkekeh sendiri, Hendra tak menyadari pipinya memerah detik ini.

Berjalan mendekat menuju ke arah ranjang Mahendra menyibak selimut dan mulai Memasukkan kakinya ke dalam selimut. Dia mendekap sang istri yang terlelap tanpa busana kecuali celana mungil berbentuk segitiga yang ada di bawah sana.

Kecupan kecil mendarat pada rambut perempuan yang terlelap. Sejalan dengan gerakan Hendra merengkuh dan memeluk tubuh Aruna.

"Bagaimana hasilnya?" nyatanya perempuan itu terbangun.

Hendra tersenyum menenangkan, padahal perempuan di sisinya masih melekatkan ke dua pelupuk mata, Aruna tidak menangkap senyumannya, sekedar kata: "Sempurna," Mahendra yang terdengar di telinga.

Jawaban yang perlahan mendorong terbukanya mata coklat perempuan hamil tersebut, sebelum bertanya: "maksudnya?"