Audisi

Roni datang tergesa-gesa ke ruangan Adelia. Dia membawakan berkas profil masing-masing artis dan model yang telah dipilih Andika untuk dipilih oleh Nathan. Berkas itu diserahkan ke Adelia dan Adelia melihat sepintas yang ada dalam berkas lalu menyodorkan kepada Nathan.

"Roni tolong hubungi semua manajer untuk masing-masing Model, tunggu dulu. Kamu mau lihat sekarang apa mau dipelajari dulu?", ujar Adelia kepada Nathan.

"Sekarang saja sekalian, mumpung saya disini. Besok aku tugas ke Singapure, pulang baru 2 Minggu lagi", ujar Nathan.

"Oke, bilang masing-masing manajer untuk membawa artis mereka ke ruang audisi, kita ketemu disana sekarang ya. Sekalian kamu sama Heru hadir ya", instruksi Adelia.

Roni tertegun heran namun segera dia beranjak ke tempat Heru dan membagi tugasnya dengan Heru. Sebentar saja mereka langsung sibuk dengan tugas mereka. Sekitar sepuluh menit Heru kembali ke ruang kerja Adelia.

"Bu Adelia, semua sudah siap di ruang audisi ya. Mari pak Nathan dan pak Jason ikuti kami", ujar Heru.

Jason bangkit dan berjalan mengikuti Heru. Nathan masih ditempatnya memperhatikan Adelia yang seperti nya akan melakukan panggilan telepon.

"Kamu duluan aja dulu, nanti saya susul ya", ujar Adelia saat dia mengetahui Nathan menunggunya.

"Halo, Andika, bagaimana? Apa saya masih bisa ke sana?", tanya Adelia tanpa menunggu jawaban Nathan.

"Oke aku ke sana sekarang", ujarnya lagi panik.

"Kenapa? Aku antar ya?", kata Nathan penasaran.

"Kamu bukan nya mau lihat audisinya? Tolong sama Roni dan Heru dulu ya, aku harus pergi sekarang", ujar Adelia agak panik.

"Ayo aku antar, bahaya kalo kamu pergi seperti ini", ujar Nathan menarik Adelia dan membawakan tasnya.

Adelia seperti terhipnotis mengikuti langkah Nathan, dia menyerahkan kunci mobilnya kepada Nathan. Nathan membuat panggilan telepon memberitahukan Jason untuk tetap melakukan Audisi tanpa dia.Tak lama mobil melaju keluar halaman parkir menuju ke arah rumah sakit.