Malam Perayaan Yang Meriah

Hari H tiba. Malam ini akan ada perayaan Ulang Tahun PT.WD International di hall perusahaan tersebut. Setelah menitipkan baby Xavier kepada mamanya Indriyani, Adelia diantar pak Mul menuju ke salon untuk menghias dirinya secantik mungkin. Nathan sudah lebih dulu tiba di tempat acara, karena dia harus memastikan semua berjalan sesuai rencana. Pria itu memakai Tuxedo Hitam yang membuat penampilan nya makin sempurna. Banyak wanita yang ingin menyapanya namun seperti biasa dia menurunkan perisai tatapan dinginnya sehingga tidak ada yang berani mendekati.

"Hai Nathan, aku merindukanmu", sapa lembut seorang wanita yang berada di belakang Nathan yang sedang berdiri sendiri di sudut ruangan.

Nathan mengenali suara itu, lalu menoleh ke belakang menghadapi Lia yang sudah berpakaian sangat sexi. Nathan hanya diam melihatnya. Saat Lia akan maju untuk memeluk Nathan, Nathan langsung melangkah mundur menghindari.

"Maaf Lia, ku rasa kita tidak bisa seperti dulu lagi", ujar Nathan dingin sambil tangannya dimasukkan ke dalam saku celananya.

"Nathan apa si yang kamu lihat dari perempuan itu sehingga kamu sampai tersihir seperti ini", gusar Lia agak meninggi.

"Jaga suaramu Lia, jangan merendahkan dirimu di sini. Karena kalau kamu buat kekacauan, aku tak akan segan menyuruh security mengusirmu", ujar Nathan tegas.

"Nathan kenapa kamu tidak bisa mencintaiku? Aku sudah lebih dulu mengenalmu", ujar Lia memelas dengan suara yang mengecil lagi.

"Lia untuk cinta tidak dapat dipaksakan. Tak perduli siapa yang aku kenal lebih dulu, tapi hatiku memilih Adelia sebagai bidadari surgaku", ujar Nathan lagi dengan tatapan tajamnya.

"Tapi Nathan aku lebih mencintaimu daripada dia. Aku telah banyak berkorban untukmu", ujar Lia sambil menitikkan air mata.

"Lia, pengorbanan mu tak sebanding pengorbanan Adelia. Dia bahkan mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan putraku", ujar Nathan mulai geram atas ucapan Lia.

"Adel adalah nafasku, detak jantungku, aliran darahku. Tidak akan ada yang bisa menggantikan posisinya di hatiku untuk sekarang dan selamanya", ujar Nathan lagi.

"Maafkan aku Lia, tapi aku benar-benar tidak bisa membalas cintamu karena cintaku telah dimiliki Adelia Wijaya, sekarang dan selamanya. Permisi, kekasihku sudah tiba", ujar Nathan lagi.

Kemudian Nathan pergi berjalan menuju pintu utama saat ia melihat dengan sudut matanya seorang wanita sangat cantik yang menarik perhatian semua tamu yang hadir. Malam itu, Adelia memakai gaun pesta warna merah menyala dengan punggung agak sedikit terbuka yang memperlihatkan punggung putih bersihnya dan semakin membuat penampilan nya pantas untuk diperhatikan. Rambutnya yang berwarna coklat tua disampirkan di bahu kanannya dengan ikatan dan hiasan sederhana tapi malah menambah kesan menarik untuknya. Dia memakai high heels berwarna merah dengan tas kecilnya berwarna senada. Make up-nya tipis namun membuatnya semakin cantik. Adelia tersenyum sangat manis melihat kedatangan Nathan yang menghampirinya yang menggagalkan upaya beberapa pria yang akan menyapanya. Nathan lalu mencium kening istrinya, dan merangkul nya dalam pelukan lalu membimbing istrinya berjalan menuju meja bundar dekat podium yang sudah di kelilingi oleh mami dan papi Nathan- keluarga komisaris WD Group-Cakra Utomo. Mami Nathan sangat takjub melihat kecantikan menantunya yang dengan sopan mencium tangannya, hal yang tidak pernah bisa dinikmati sembarang mertua kecuali dia mempunyai menantu yang baik. Nathan membuka kursi untuk istrinya dan setelah istrinya duduk, dia duduk di samping Adelia dengan sengaja memamerkan pegangan tangannya diatas meja bundar. Papi dan Mami Nathan hanya tersenyum melihat tingkah putra semata wayang mereka untuk menunjukkan kepemilikannya terhadap Adelia Wijaya. Nathan kemudian memberikan isyarat kepada Jason yang membawa acara untuk memulai acaranya. Lia melihat mereka dengan pandangan iri yang makin membuatnya geram. Acara berlangsung dengan sangat meriah dan diakhir dengan sambutan dari CEO PT.WD International. Nathan membimbing istrinya untuk ikut bersamanya naik ke atas podium.

"Selamat malam semua hadirin yang berbahagia. Mungkin saat ini kalian semua bertanya-tanya siapa kah wanita cantik yang ada dibelakang saya ini. Sebagian dari kalian sudah mengenal nya. Maka pada kesempatan ini, saya Nathan Utomo akan memperjelas lagi. Kemarilah sayang", ujarnya meminta Adelia maju dan berdiri di sisinya.

"Hadirin sekalian, saya perkenalkan bidadari surga saya, my one and only love, my first and last wife, Adelia Wijaya Utomo. Wanita yang satu tahun ini sudah resmi menjadi istri saya, yang hampir mengorbankan nyawanya untuk melahirkan putra kami Xavier Arkaan Utomo. Wanita ini adalah wanita yang ingin saya menua bersamanya. Berikan sambutan hangat untuk kekasih saya ini. Adelia Wijaya Utomo", ujar Nathan sambil bertepuk tangan dan diikuti semua yang hadir.

Adelia tersenyum sangat cantik menundukkan kepalanya memberikan hormat. Lampu Blitz para wartawan tak henti-hentinya menyorot kepadanya.

Nathan lalu memeluk bahu Adelia lalu membisikkan, " Kamu sudah tidak bisa lari dariku. Semua orang di negeri ini telah mengenalmu sebagai istriku".

"Tak akan pernah aku lari darimu lagi sayang kecuali kau sudah tau kenapa", ujar Adelia tersenyum.

Nathan mencium pucuk rambut istrinya. Banyak wanita yang patah hati malam itu, para pemuja Nathan yang telah tertutup kemungkinan untuk dapat bersamanya. Kemudian pesta berjalan dengan meriah namun tidak buat 2 pasang mata milik Andika dan milik Lia yang sama-sama memuja wanita dan pria yang ada di podium saat ini.