Esoknya Adelia memeriksa kan kandungannya sekalian meminta surat keterangan untuk bisa menaiki pesawat. Kandungan Adelia sudah memasuki usia 6 Minggu dan sehat.
Nathan sangat terharu melihat hasil rekam medis anaknya yang tergambar di layar monitor. Sambil menggendong Xavier yang sepertinya tau kalau ibunya sedang mengandung adiknya, Nathan selalu tersenyum kepada Adelia sementara Adelia sedikit merajuk kepada Nathan menggoda suaminya.
Dokter mengeluarkan surat keterangan sehingga Adelia bisa menaiki pesawat untuk pulang. Nathan merubah tiket pulang untuk mereka dengan kelas bisnis agar istrinya bisa leluasa duduk di pesawat. Sengaja mereka pulang lebih dulu dari yang lain agar Adelia bisa segera istirahat menjaga kandungannya.
Hari berganti Minggu dan Minggu berganti bulan. Sembilan bulan lebih sepuluh hari, Adelia melahirkan anaknya dengan normal. Seorang bayi perempuan cantik diberi nama Xena Alexandra Utomo menjadi pelengkap keluarga bahagia Nathan dan Adelia. Xavier yang sudah berusia 3 tahun lebih sangat menyayangi adiknya.
Waktu bergulir dengan cepat, Xavier dan Xena tumbuh menjadi sepasang anak remaja yang cukup terkenal di sekolahnya. Xavier tumbuh menjadi pemuda tampan yang sedang menyelesaikan tahap pembuatan skripsi nya, dan Xena tumbuh menjadi gadis cantik yang baru memasuki semester satu.
Saat perkenalan mahasiswa baru, Xena sengaja tidak memberitahu kalau Xavier adalah kakaknya karena kalau tidak akan banyak gadis-gadis yang menitip hadiah ataupun surat cinta untuk diberikan kepada Xavier. Itu benar-benar membuat Xena kesal.
"Kak Xavier, aku pinjam mobilmu dong hari ini, aku mau ke toko buku dengan teman-teman ku nanti", ujar Xena manja saat mereka sedang sarapan pagi.
"Loh mobilmu kemana?", tanya Xavier.
"Tuh sama Daddy diambil", ujar Xena merajuk ke Nathan yang kala itu sedang membaca tab nya.
"Xena, kamu masih Daddy hukum ya. Xavier jangan kasih mobil kamu sama Xena, kalo kamu kasih, Daddy ambil juga", ujar Nathan tegas tanpa menoleh ke arah kedua anaknya.
"Kenapa si pagi-pagi uda ribut", ujar Adelia yang datang membawakan susu untuk Nathan minum. Nathan mengangkat kepalanya dan Adelia mencium pipi suaminya lembut.
"Sorry Xena gw ngga bisa bantu ya. Rasain loe, pulang malam terus si. Uda gw bilangin masih bandel si loe", ujar Xavier tersenyum sinis dan dibalas dengan juluran lidah Xena.
"Mommy, aku pinjam mobil Mommy dong", ujar Xena menghampiri mommy nya dan memeluk manja Adelia.
"Oh tidak bisa nona muda. Kamu masih dihukum sama Daddy", ujar Adelia tak kalah tegasnya. Xena makin merajuk, dia lalu menggelendot ke Daddy-nya yang masih fokus melihat data di Tabnya.
"Daddy yang ganteng, boleh ya hari ini aku bawa mobil. Beneran deh, sore aku Uda pulang Daddy. Please", ujar Xena manja.
"Daddy Uda bilang tidak dan jawaban nya tidak Xena", ujar Nathan tegas sambil mencium kening putri bungsunya.
"Daddy kali ini aja", ujar Xena makin manja.
"Engga Xena", ujar Nathan lagi sambil melepaskan kedua tangan Xena yang menggelayut di lehernya. Nathan bangun dari duduknya dan menghampiri Adelia yang sedang memakan sarapannya lalu mencium pucuk rambut istrinya.
"Aku pergi ya sayang. Jangan kasih Xena kunci mobilnya kalau ngga kamu juga aku hukum", ujar Nathan tegas. Setelah melihat anggukan Adelia, Nathan akan berjalan keluar tapi sebelumnya Xavier dan Xena mencium punggung tangan Daddy-nya.
"Ingat, pulang sebelum Daddy datang ya", ujar Adelia sambil memberikan kunci mobilnya kepada Xena yang langsung bersorak gembira dan mencium mommy nya lembut. Lalu ia sengaja menunggu mobil Daddy-nya keluar dari halaman rumah baru Xena lari ke arah mobil mommy nya untuk segera menjemput sahabat-sahabat nya.
"Mommy nanti aku adukan ke Daddy ya", ujar Xavier mengancam.
"Coba aja kalo kamu berani", ujar Adelia dengan nada mengancam juga.
"Aku jalan deh", ujar Xavier lalu mencium punggung tangan mommy nya lalu keluar dari rumah menuju mobilnya. Ia hanya geleng-geleng kepala melihat adiknya mengendarai mobil mommynya keluar dari halaman rumah. Tak lama Xavier juga keluar dari rumah mengendarai mobilnya.