Setibanya di halaman parkir WD Group, Xavier mendapatkan parkiran tepat di area depan kantor. Dari jauh ia telah melihat Daddy-nya memasuki lobby, sengaja ia berdiam diri dulu di samping mobilnya menunggu. Saat ia merasa sudah aman, Xavier melangkahkan kakinya menuju ke bagian recepsionis.
"Selamat Pagi mba, saya ada jadwal interview dengan bapak Wisnu hari ini mba. Dimana ruangan beliau?", tanya Xavier sopan.
Seorang gadis yang menjadi recepsionis terdiam terpesona dengan ketampanan Xavier. Dia hanya memandang ke arah Xavier.
Xavier kembali menegurnya, "Mba, aku ada janji interview dengan pak Wisnu", ujarnya lagi.
"Eh iya. Pak Wisnu ya. bentar ya aku tanya dulu", ujar gadis itu gugup.
"Nama kamu siapa?", tanyanya sambil tetap menaruh gagang telepon di telinganya.
"Xavier Arkaan", ujar Xavier tanpa menyebut nama belakangnya. Gadis itu lalu berbicara dengan seseorang di saluran lain lalu mengangguk mengerti.
"Mas Xavier nanti masnya naik ke lift itu dan ke lantai 4. Trus ke lorong yang ada meja satpam, tanya aja sama satpam lantai 4 yang mana ruangan pak Wisnu ya. Sukses ya mas semoga di terima", ujar gadis yang bernama Ita itu sambil tersenyum.
"Terima kasih ya mba", ujar Xavier lalu ia melangkah menuju ke Lift.
Xavier memang sudah tau dimana ruangan personalia, hanya untuk kesopanannya saja ia bertanya kepada bagian recepsionis. Xavier memasuki lift dan menekan angka 4. Dalam lift ada beberapa gadis yang melirik ke arah Xavier. Xavier hanya tersenyum saat ia beradu mata dengan gadis yang melirik nya yang membuat mereka salah tingkah. Saat di lantai 4, Xavier keluar lift diikuti pandangan para gadis-gadis itu dan melangkah menuju meja satpam.
"Selamat pagi pak, saya ada janji interview dengan pak Wisnu", sapa Xavier sopan.
"Oh mari saya antar ke ruangan pak Wisnu", kata satpam itu sopan lalu berjalan mendahului Xavier menuju ke sebuah ruangan tak jauh dari tempat mereka bertemu.
Satpam itu memberitahukan kepada sekertaris pak Wisnu yang langsung memberitahukan kedatangan Xavier. Kemudian Xavier dipersilahkan masuk ke ruangan personalia. Setelah menutup pintu ruangan, pak Wisnu lalu menjulurkan tangannya yang disambut baik tangan Xavier.
"Kamu sudah dewasa ya Xavier. Saya waktu pertama lihat kamu saat kamu berumur 10 tahun, itupun saat saya pertama kali masuk ke WD", ujar Wisnu tersenyum ramah. Xavier lalu duduk di hadapan Wisnu.
"Salam kenal ya pak Wisnu. Daddy uda bilang kalau bapak sudah tau identitas asli saya, jadi mohon jangan perlakukan saya istimewa ya pak", ujar Xavier ramah.
"Iya, saya salut dengan pak Nathan yang mau mendidik kamu dengan menempatkan kamu di posisi bawah dulu. Nanti kamu isi form ini, cuma formalitas aja kok. Setelah kamu isi, tunggu setengah jam dulu, baru kamu keluar dari ruangan ini ya. Soalnya kalau saya interview kamu juga saya bingung mau tanya apa soalnya saya uda liat nilai kamu yang hampir semua mendekati sempurna", ujar Wisnu memuji.
"Gimana kalau ngga kamu mulai dari sekarang aja? Kebeneran komputer saya tiba-tiba ngadat me, ngga mau masuk ke server dari tadi", ujar Wisnu antusias.
"Boleh saya coba pak?", ujar Xavier meminta ijin.
"Silakan. Kan semua isi kantor ini juga punya kamu kok jadi ngga ada rahasia. Hahahaha", tawa Wisnu menggoda.
Xavier kemudian duduk di tempat Wisnu mengotak-atik komputer Wisnu sementara Wisnu membuka dokumen di dalam Tab nya.
"Sudah selesai pak Wisnu. Ini sudah tersambung kembali pak", ujar Xavier lalu bangun dari duduknya. Ia lalu duduk di depan meja Wisnu dan mengisi form yang tadi disodorkan Wisnu.
"Mantab", ujar Wisnu puas saat melihat komputer nya sudah tersambung. Tak lama Wisnu mengangkat teleponnya.
"Adrian, kamu bisa ke tempat saya sekarang, saya kenalkan dengan anak buah mu yang baru masuk", ujar Wisnu riang dan lalu menutup teleponnya.
"Saya masuk hari ini pak Wisnu?", tanya Xavier tak percaya.
"Iya, apa ada yang mau kamu lakukan hari ini?", tanya Wisnu.
"Engga ada si pak. Kebetulan saya sudah menyelesaikan semua tugas saya di kampus. Dan untuk Skripsi, saya sudah minta ijin dosen pembimbing untuk bertemu di hari Sabtu ini pak. Kalo ngga salah Sabtu kantor ini libur kan pak?", tanya Xavier sopan.
"Iya. Sabtu libur", ujar Wisnu. Tak lama terdengar ketukan di pintu dan muncul seorang Pria muda di pintu.
"Adrian, ini Xavier. Dia akan bekerja sebagai anak buah mu mulai hari ini. Ini komputer saya sudah bener barusan dibenerin sama Xavier. Jadi Xavier kamu langsung ikut ini ya bos nya IT", ujar Wisnu riang. Adrian menjulurkan tangannya disambut hangat Xavier.
"Wah bakalan banyak yang hubungi bagian IT deh sekarang pak Wisnu", goda Adrian.
"Kayanya gitu deh. Kamu bakalan tersaingi Adrian", ujar Wisnu.
"Akh bapak bisa aja. Saya permisi ya pak. Ayo Xavier, kita balik kandang", ajak Adrian dan kemudian pergi mendahului Xavier.
"Terima kasih ya pak Wisnu. Saya permisi ya", ujar Xavier lalu berjalan mengikuti Adrian.
"Wah pak Nathan memang bos hebat. Anaknya selain tampan mengambil gen bapaknya, pintar dan sopan sekali. Jarang ada anak bos seperti itu", gumam Wisnu sambil menutup pintu.
Adrian dan Xavier memasuki lift dan menuju ke lantai 6 tempat bagian IT. Setelah perkenalan singkat dengan kawan-kawan bagian IT, Xavier mendapatkan tempat duduk di dekat Adrian, dimana ia duduk menghadap ke arah pintu masuk. Sebentar kemudian, Adrian sudah memberikan tugas yang harus dikerjakan Xavier dan Xavier mengerjakannya dengan telaten. Sepanjang hari di lalui dengan lancar oleh Xavier di hari pertama nya bekerja di kantor WD Group..