"Bumil pacaran mulu loe. Uda makan belum?", tanya Xavier yang sudah rapi dengan jas hitam berpadu warna merah saat melihat Xena yang dirangkul Pras memasuki ruang ganti pakaian.
"Dia Uda ngemil mulu dari tadi", keluh Pras.
Xena lalu duduk dekat Xavier dan Pras duduk disampingnya. Tangannya masih memegang cemilan biskuit.
"Mau kak?", tanya Xena polos kepada Xavier.
Xavier mengambil sekeping biskuit dari tangan Xena.
"Enak juga", ujar Xavier.
"Tuh kak, kak Xavier aja bilang enak, kamu aja yang orang aneh ngga suka biskuit ini", ujar Xena.
"Sayang, itu rasanya aneh. Kamu kan seleranya sama kaya Xavier, sama-sama orang aneh", ujar Pras meledek.
"Apa kamu bilang? Ngajak ribut", ujar Xena kesal.
"Maaf sayang. Ngga kok. Kan karena aku ngga suka aja rasanya", ujar Pras lembut.
"Rasain loe. Heh, kamu belum ganti? Bukannya kamu beli gaun yang warna nya sama ya?", tanya Xavier kepada Xena yang masih asik memakan biskuit nya.
"Bentar lagi kak. Lagian bumil ngga boleh jalan-jalan mulu, ntar takut cape", ujar Xena santai.
"Alasan aja. Eh itu si Delon lagi PDKT sama Madeline ya? Wah ngga dapat kamu, sepupumu di hajar juga", ujar Xavier sambil melihat ke arah Delon yang sedang ngobrol dengan Madeline.
"Kak Madeline mulai banyak berubah kak sejak pesta ulang tahunnya waktu itu. Semoga aja sama Delon bisa lebih baik. Delon orangnya asik juga loh", ujar Xena tersenyum. Pras menatap tajam ke arah Xena.
"Hmmm gitu ya", sindir Pras.
"Emang. Kamu tuh harusnya berterimakasih sama Delon. Kalo ngga karena dia yang nasehatin aku kemaren, mgk hari ini aku masih marah sama kamu sayang", ujar Xena.
"Iya iya, nanti aku tanya dia mau dihadiahkan apa", ujar Pras ketus.
"Ngga gitu juga kale kak", ujar Xena dengan cueknya bersandar pada suaminya. Pras memeluk istrinya erat sementara yang dipeluk masih asyik dengan biskuit ditangannya.
"Astaga si bumil ngemil mulu si. Kapan rapinya. Lihat tuh bajunya penuh remahan biskuit", omel Adelia sambil membersihkan baju anaknya.
"Aku lapar terus daritadi Mommy. Kan belum waktunya makan siang makanya prasmanan nya belum dibuka", keluh Xena masih dalam pelukan Pras.
"Pras kamu juga belum ganti batik mu dengan jas? Astaga kalian berdua santai banget si", omel Adelia lagi.
"Tenang Mommy, Belanda masih jauh", ujar Pras sambil nyengir.
"Wah ketularan Xena ni anak. Cepetan, ganti. Lihat tuh yang lain Uda siap. Xena si Delon serasi tuh sama Madeline. Mommy dari tadi Deket mereka, kayanya mereka saling tertarik deh. Delon sangat dewasa saat berbicara dengan Madeline. Aunty Annastasia suka sama Delon", ujar Adelia tersenyum.
"Bocah itu dewasa Mommy? Astaga ngga salah", ujar Pras mengejek.
"Eh beneran loh. Mommy juga tadinya ngga percaya, tapi Mommy sengaja dengerin pembicaraan mereka dan bener, Delon bikin Madeline lebih merendahkan diri. Mommy suka juga sama Delon", ujar Adelia. Pras menatap ke arah Delon tajam.
"Sayang ayo ganti baju", ujar Xena lalu bangun dari duduknya dan membuka koper pink-nya lalu mengeluarkan gaun yang akan dipakainya dan Jas Pras. Muka Pras ditekuk sebal karena Istri dan ibu mertua nya sama-sama memuji Delon.
Acara Resepsi pernikahan dimulai. Xavier dan Luna tidak menggunakan adat istiadat manapun. Mereka hanya menggunakan cara pernikahan modern. Tamu undangan banyak dari teman-teman Xavier dan ada beberapa teman Xena juga. Apalagi klien-klien WD Group juga banyak yang datang ke pesta acar pernikahan Xavier dan Luna.
"Kak Luna, Uda lihat Deffy sama Wahyu ngga? Si Deffy kasihan loh kak", ujar Xena riang sambil berbisik kepada Luna di atas panggung.
Pras sedang berbicara dengan beberapa koleganya, makanya Xena dengan cueknya naik ke atas panggung pengantin ngobrol dengan Luna. Para tamu undangan sedang menikmati makan siang mereka dan sudah tidak terlihat yang akan bersalaman dengan pengantin.
"Aku belum melihat mereka", kata Luna pelan.
"Tau ngga kak, tadi kan Cherry sama Herlina bertemu tak sengaja, Cherry biasa lah cari gara-gara, pura-pura tersandung saat membawa minuman dingin, tapi Herlina sepertinya sudah tau, dia cepat menghindar dan minuman itu kena siapa kak?", ujar Xena sambil diam sesaat melihat reaksi Luna.
"Siapa?", tanya Luna penasaran.
"Kena Deffy", ujar Xena sambil cekikikan.
"Seriously?", tanya Luna.
"Beneran kak. Sayangnya aku ngga video in si. Itu si Deffy bajunya jadi basah. Aku lihat dia beli baju baru deh soalnya masih ada labelnya di dekat resleting belakang nya. Ngga tau tuh si Wahyu ngga perhatian sama istrinya apa sengaja mau pamer, lucu aja liatnya", ujar Xena.
"Hah? Trus tu label gimana?", tanya Luna berbisik.
"Aku yang deketin sambil bawa gunting kecil yang selalu aku kantongin. Aku si minta maaf dulu ke dia sambil terus aku gunting deh labelnya. Dia malunya setengah mati, kelihatan mukanya memerah. Ditambah lagi bajunya basah kena minuman dari Cherry. Ngga tau tuh dia kemana sekarang", Xena makin cekikikan.
"Sayang ayo turun", ajak Pras dari depan panggung kepada Xena yang langsung membuat Xena turun dari atas panggung pelaminan.
"Iseng aja deh gangguin pengantin gitu", omel Pras saat Xena sudah berada dalam pelukannya. Xena Menepis tangan Pras melepaskan pelukannya.
"Kamu menyebalkan kak", ujar Xena merenggut.
"Ya ampun, maaf sayang. Astaga bener aja kata Daddy, kalau punya istri hamil mesti siap-siap diomelin mulu, ada aja yang salah" , ujar Pras sambil menarik Xena dalam rangkulannya lagi.
"Sudah lepaskan aku. Aku sebel sama kamu", ujar Xena sambil menepis tangan Pras dari tubuhnya. Xena berjalan cepat menghampiri sahabat-sahabatnya.
"Kalian sudah makan belum?", tanya Xena kepada Wilma, Lily, Adriana.
"Uda dong. Eh Xena Itu si Delon bakalan jadian sama sepupu loe tuh", ujar Wilma.
"Biarin, kale aja bisa merubah kak Madeline", ujar Xena sambil mendekati Anthony yang sedang memegang piring somay ditangannya.
"Aku mau itu Anthony", ujar Xena dan Anthony tampak memandang heran ke arah Xena.
"Xena, aku ambilkan yang baru ya. Ini kan sudah aku makan", ujar Anthony.
"Kasih Anthony, ntar calon ponakan loe ngiler loh. Bumil ini emang rese suka sama makanan orang. Di kampus aja makanan aku diminta terus", ujar Lily yang ada disamping Anthony.
"Bumil?", tanya Anthony tak mengerti.
"Bumil itu singkatan Ibu Hamil, ini Xena lagi hamil anak kakakmu", ujar Adriana menjelaskan.
"Beneran mau yang ini?", tanya Anthony lagi meyakinkan. Xena mengangguk manis dan makin tersenyum saat Anthony memberikan piringnya kepada Xena.
"Sayang kamu makan punya siapa lagi. Ini aku ambilkan yang baru", omel Pras saat melihat Xena sudah memegang piring somay.
"Punya Anthony. Aku maunya yang ini. Itu kamu kasih Anthony aja", ujar Xena cuek.
"Nih. You eat this", ujar Pras memberikan piring yang ia bawa kepada adiknya.
"Ngga kak, gw Uda kenyang. Buat loe aja", ujar Anthony menolak.
"Sumpah gw Uda kenyang liat bini gw", keluh Pras.
"Sabar bro", ujar Michael sambil mengelus punggung Pras.
Makanan yang ada di piring Xena sudah habis, dengan seenaknya ia menukar piringnya dengan piring yang dipegang Pras dan kembali melanjutkan makannya.
"Astaga sayang", ujar Pras geleng-geleng.
"Xena parah loe", cekikikan Lily, Wilma dan Adriana yang melihat tingkah Xena.
Saat teman-temannya melihat Xena sudah hampir menghabiskan makanannya, buru-buru mereka meminum minuman ditangan mereka sampai habis sebelum diminta Xena. Xena celingukan melihat semua gelas teman-temannya sudah habis namun ia tersenyum saat Pras menyodorkan nya segelas minuman.
"Makasih sayang", ujar Xena tersenyum manis.
Pras kembali bisa merangkul istrinya tanpa ada penolakan lagi tidak seperti tadi. Akhirnya empat pasang sekawan itu berbincang dengan akrab menghabiskan waktu bersama mereka.