"Nathan, parah loe. Kenapa juga loe pake ngadu ke Adel sama Xena si? Kuping gw panas denger omelan mereka berdua. Setengah jam coba bayangin, anak sama bini loe ngomel", gerutu Andika saat ia bertemu dengan Nathan di depan Resto.
"Rasain loe, kan uda gw bilang, loe mesti siap-siap. Suami Xena loe hajar, ya loe berurusan nya sama Xena sama Adelia", ledek Nathan cuek.
"Loh loe kok ngga masuk si? Kalo gw jelas-jelas emang baru datang", ujar Nathan lagi heran melihat Andika ada di luar restoran.
"Gw bingung mau ngomong apa, tadi kata Xena loe bakalan terlambat, sekalian aja gw tunggu loe datang", ujar Andika nyengir.
"Uda loe masuk lah, masa besan loe ditinggal. Ayo", ajak Nathan sambil merangkul Andika.
Mau tak mau Andika masuk bersama Nathan ke dalam Resto. Tampak Adelia sedang duduk bersama Yuni dan Wendy, Xena bersama Lily dan Riri adiknya serta Viola sedangkan Agung bersama Pras dan Anthony. Melihat kedatangan Andika dan Nathan, Agung langsung bangun dan menyambut mereka.
"Nathan, did you just arrive?. Kamu sibuk ya mau ada merger sama group siapa lagi?", ujar Agung bersalaman lalu berpelukan dengan Nathan.
"Biasalah. Eh ini kamu sudah kenal kan sama Papanya Lily, calon besanmu?", tanya Nathan.
"Baru ketemu. Saya Agung Bismarck, papi dari Anthony", ujar Agung mengulurkan tangannya dan disambut oleh Andika ramah.
"Saya Andika, papinya Lily", jawab Andika.
Setelah melepaskan tangannya, Andika lalu berjalan menuju ke arah Yuni yang telah merubah posisinya berbaris dengan rapi dengan Lily dan Riri.
"Lama amat ke toilet nya Pi", ujar Yuni pelan dijawab dengan senyuman oleh Andika.
Sementara Nathan menghampiri Adelia yang duduk disamping Xena dan Pras, Nathan mencium pucuk rambut Adelia dan Xena bergantian. Pras mencium tangan mertuanya lalu Nathan duduk disamping Adelia sebaris dengan Agung, Wendy dan Anthony serta Viola
"Kalau gitu kita mulai saja ya", ujar Agung tegas sambil melihat kanan dan kirinya.
"Kami dari keluarga Bismarck hari ini secara resmi melamar putri bapak Andika Putra, Lily Prameswari untuk menjadi menantu kami, calon istri dari Anthony Bismarck. Waktu pernikahan akan dilakukan di hari Minggu ini di aula Lexi Group jam 9.00 pagi. Jadi Anthony dan Lily persiapkan diri kalian berdua. Kami orang tua hanya bisa mendoakan agar kalian berdua menjadi pasangan yang langgeng yang akan menua bersama dan yang meneruskan generasi kami", ujar Agung panjang lebar.
"Sampai disini apakah ada keberatan dari pihak bapak Andika sebagai orang tua dari pengantin wanita?", tanya Agung hati-hati.
"Tidak ada pak Agung. Kami sepakat sesuai pembicaraan sebelumnya dengan Prasetya bahwa Anthony dan Lily akan menikah di Minggu ini", ujar Andika.
"Terimakasih untuk kesediaannya pak Andika. Hari ini kita berkumpul sekalian kami juga ingin berkenalan dengan calon menantu kami. Ternyata calon menantu kami begitu cantik pantas Anthony benar-benar ingin segera menikahi nya", puji Agung yang membuat Lily tersenyum malu.
Wendy memberikan sekotak kecil kepada Agung, oleh Agung kotak kecil itu ditaruh di tengah meja dan disodorkan ke arah Lily.
"Lily, ini tolong diterima dari kami sebagai hadiah pertemuan pertama kita", ujar Agung tersenyum. Yuni yang duduk ditengah mengambil kotak itu lalu memberikannya kepada Lily.
"Terimakasih om", ujar Lily pelan.
"Jangan panggil saya om, panggil saya Papi karena kamu akan jadi anak saya juga", ujar Agung ramah.
"Terimakasih Pi", ujar Lily malu-malu.
"Buka lah dan pakai", ujar Agung lagi.
Lily membukanya dan ada seuntai kalung emas putih dengan liontin berlian yang cukup besar dalam kotak itu. Yuni yang ada di sebelah Lily kagum melihat besarnya berlian yang ada di kalung Lily, lalu ia membantu Lily memakai kalungnya.
"Semoga suka ya", ujar Agung.
"Sangat suka, Terimakasih Pi", ujar Lily.
"Xena, hadiah untukmu juga ada kok, sama Mami belum sempat dikeluarkan dari koper. Sabar ya", ujar Agung lagi.
"Terimakasih Pi, tenang saja Pi. Aku pasti dikasih yang lebih besar ya", ujar Xena menggoda papi mertuanya.
"Iya, kamu dikasih yang lebih besar", ujar Agung sambil tersenyum.
"Xena dan Pras bikin kaget kemaren waktu di bandara. Kalian ngga bilang-bilang kalau Xena sudah hamil. Kalau bilang, Mami sekalian beli keperluan bayi untuk Xena", ujar Wendy senang.
"Sengaja mi, biar kejutan. Kami malah rencananya mau kasih tau mami dan papi kalau little Bean sudah lahir", ujar Pras cengar-cengir sambil mengelus perut Xena.
"Dasar kalian berdua", ujar Wendy tersenyum.
"Sudah-sudah becandanya nanti diteruskan di rumah. Ayo kita makan dulu, ini mumpung makanannya sudah datang", ujar Agung menengahi.
"Kebeneran lagi kelaparan. Pas kan aku datang pas makan", celetuk Nathan cuek.
"Daddy", ujar Adelia malu sambil menepuk lengan Nathan.
"Ayo Nathan, silakan. Eh ini ada menu baru di Lexi Restoran loh. Western food", ujar Agung ramah.
"Ngga kena mulut gw sama western food", ujar Nathan.
"Loe biasa makan warteg si", celetuk Andika.
"Nah tuh loe tau", ujar Nathan tersenyum.
"Nurun ni sama anaknya, sukanya makan di Warteg", ujar Pras sambil melihat ke arah Xena.
"Lily juga suka ikut aku makan di Warteg. Sehat loh, banyak sayurnya, iya ngga Lily?", ujar Xena menggoda Lily. Lily Mengangguk.
"Mantu siapa dulu dong, mantuku yang cantik Xena gitu loh", ujar Agung tertawa.
"Itu mantunya Mami juga loh Pi", ujar Wendy.
Yuni agak tersenyum sinis melihat bagaimana Xena begitu dipuji oleh calon besan nya. Prasetya merangkul istrinya erat lalu mencium sisi kening istrinya. Mereka berbicara dengan sangat akrab yang menjadikan mereka Keluarga besar karena mereka semua akan menjadi keluarga.