"Xena ikut ke Aula yuk, ada seminar gratis di Aula", ajak Delon saat Kuliah berakhir.
"Ayo, mengenai apa? Ayo deh, aku juga lagi iseng males mau ngapa-ngapain", ujar Xena lalu berjalan keluar kelas beriringan dengan Delon. Sampai di bawah gedung FE, Xena bertemu dengan Adriana dan Wilma.
"Hai kalian, ada kuliah ngga? Ikut ke Aula yuk", ajak Xena.
"Oh Seminar FE ya? Ayo deh, dosennya juga ngga ada kata Sekretariat", ujar Wilma lalu menggandeng lengan Xena.
Tiba di Aula, sudah banyak mahasiswa mahasiswi berkumpul namun acara belum dimulai. Kemudian Xena, Wilma, Adriana dan Delon mencari tempat duduk strategis untuk melihat pembicara dalam seminar. Setelah duduk, Wilma menyentuh tangan Xena kaget.
"Xena, kamu ngajak ke sini karena kak Pras ya yang jadi pembicara?", tanya Wilma sambil menunjuk banner yang terpapang di depan panggung.
Mata Xena melihat ke arah yang ditunjuk Wilma dan ia menemukan nama suaminya tertulis jelas di banner itu.
"Loh kak Pras ngga ngomong apa-apa tadi pagi", ujar Xena.
Baru saja ia akan menelepon namun acara seminar akan segera di mulai. Semua hening sampai saat Pras masuk ke dalam Aula yang membuat suasana kembali heboh dikarenakan sebagian adalah mahasiswi yang pernah diajar oleh Pras, sampai Moderator mengambil pengeras suara agar semua kembali tenang. Pras yang berpakaian sangat rapi dengan dasi yang terikat erat dengan penjepit dasinya memang memilik karisma tersendiri.
"Pantas sekali pagi ini dia agak bawel waktu aku siapkan pakaian kerjanya, ternyata mau tebar pesona toh", gerutu Xena geram.
Adriana dan Wilma yang mendengarnya hanya tersenyum, sementara Delon tampak celingukan seperti mencari seseorang dan kemudian ia terlihat melambai saat ia menemukan orang tersebut. Ternyata itu Lily yang ditemani Anthony yang berjalan mendekati mereka.
"Loh ada Lily juga? Delon loe emang Uda tau ya?", tanya Xena sambil mencubit lengan Delon.
"Aduh sakit Xena. Iya gw juga taunya dari Lily, nah Lily juga taunya dari Anthony. Sakit Xena, lama-lama biru neh lengan gw dicubitin loe mulu", ujar Delon kesal.
"Marah sama gw?", tanya Xena membelalakkan matanya.
"Mana berani gw marah sama loe, bisa di gantung bos besar tuh yg di depan", ujar Delon sambil memonyongkan bibirnya menunjukkan ke arah Pras.
"Haii ... kangen kalian", bisik Lily lalu duduk disebelah Xena setelah Delon bangun dan pindah duduk. Anthony duduk diantara Lily dan Delon.
"Hai Lily sayang. Kapan pulang? Gimana Mami dan Papi? Sehat semua? Viola?", tanya Xena berbisik.
"Hai cantik, nanti aku cerita sekalian ada oleh-oleh buat kalian. Kita kumpul di rumah Xena ya, aku mau nengok si kembar juga. Ayo fokus ke depan. Kak Pras hebat ya", puji Lily.
Xena hanya nyengir dan kemudian dia melihat ke arah panggung ke arah suaminya yang ternyata sedang melihat ke arahnya. Xena buru-buru memalingkan mukanya mengobrol pelan dengan dengan Wilma dan Adriana.
"Selamat Pagi semua. Wah ketemu kalian lagi ya hari ini, kaget juga liat aula ini penuh padahal acara ini juga dadakan, panitia aja juga baru hubungi saya 3 hari yang lalu. Apalagi istri saya tuh, kaget banget liat saya ada disini, hai sayang", sapa Pras di atas panggung sambil melambai ke arah Xena yang menunduk malu karena hampir semua mata di aula melihat ke arahnya.
"Apa ... Iya, itu Istri saya. Ha-ha-ha saya sudah lama menikah, sudah tidak single lagi. Saya sudah punya dua orang putra, mereka kembar hanya selang 3 menit. Ayo kita kembali ke pokok bahasan kita kali ini ... ", ujar Pras kemudian dengan bahasa yang lugas dan jelas menjadi Nara Sumber dalam seminar sehari di aula FE.
Walaupun banyak mahasiswi patah hati karena sebelumnya mereka mengira kalau Pras masih single, namun tetap saja aula semakin dipenuhi mahasiswa mahasiswi yang ingin mendengarkan seminar tersebut.
Setelah acara selesai, Pras turun panggung lalu berjalan menghampiri Xena namun ada beberapa mahasiswi mengajaknya berfoto bersama dan Xena dengan muka cemberut menunggunya. Akhirnya Pras segera pamit pada mahasiswi yang mengerumuni nya.
"Hai sayang", sapa Pras tersenyum.
"Kak Pras, hebat loh", puji Wilma.
Adriana, Delon, Lily dan Anthony yang memberikannya 2 jempol mereka.
"Keren kak", puji Lily.
"Traktir makan dong", ujar Xena bangun dari duduknya lalu mendekati Pras dan memeluknya.
Beberapa mahasiswa mahasiswi yang melewati mereka menyapa ramah Pras dan berbisik-bisik melihat keduanya. Xena melepaskan pelukannya dan Pras tetap merangkul pinggang istrinya.
"Ayo, mau makan di mana?", tanya Pras.
"Di rumahmu aja kak, kita beli di luar lalu di bawa ke rumahmu, sekalian aku mau ketemu si kembar", ujar Lily.
"Ayo, aku pesankan aja makanan delivery ya, biar kita sampai rumah makanannya bisa langsung datang", usul Pras.
"Ya Uda, ayo", ujar Wilma, Adriana bersamaan.
"Willy dan Michael kemana? Ajak mereka juga dong", ujar Xena lalu mengambil HP nya dari tasnya dan membuat panggilan telepon kepada William dan Michael.
"Haloo Micheal, kalian dimana? Ada kuliah ngga? Kita mau kumpul di rumah aku, kalian bisa ikut kan? O ya Uda, aku tunggu di rumah ya", ujar Xena.
"Ayo, Willy dan Michael akan langsung ke rumah ku", ujar Xena sambil mematikan panggilan telepon nya.
Kemudian mereka semua masuk ke mobil masing-masing berkendara menuju ke rumah Xena.