Xena turun dari mobilnya dan melihat mobil Prasetya sudah ada di dalam Garasi. Xena kemudian memasuki rumahnya, dalam ruang tamu tampak sepi demikian juga di ruang tengah.
"Mba, pada kemana? Papa Mika dan Raffa sudah pulang?", tanya Xena pada salah satu pelayannya.
"Tuan ada di belakang nyonya muda bersama tuan kecil", ujar pelayan tersebut.
Xena hanya mengangguk lalu berjalan menuju ke arah kamarnya menaruh tasnya di meja yang ada di kamar lalu keluar lagi menuju ke halaman belakang. Tampak Pras sedang merebahkan dirinya sambil membaca bukunya dengan santai di gazebo belakang sementara Raffa dan Mika tampak bermain disekelilingnya. Gazebo itu dibatasi pagar pembatas dan dikelilingi lapisan busa kuat agar aman buat kedua bayi kembar mereka.
"Hai anak-anak mama, anteng amat mainnya sama papa ya", sapa Xena sambil membuka pagar lalu segera menutupnya kembali setelah ia masuk ke dalam Gazebo.
Raffa dan Mika saat melihat mamanya langsung merangkak menghampiri Xena dan menciumi muka Xena dengan tambahan iler mereka.
"Aduh muka mama penuh iler Mika dan Raffa ini", keluh Xena. Pras tersenyum melihat istrinya yang dikeroyok kedua putranya.
"Sekarang giliran papa ya", ujarnya sambil bangun lalu ikutan mencium pucuk rambut Xena.
"Kamu ngelap iler juga ngga di kepalaku?", tanya Xena tersenyum jahil.
"Iya, kok tau", balas Pras tersenyum.
Pras kembali merebahkan tubuhnya dan membaca kembali buku yang dipegangnya, Xena lalu merebahkan tubuhnya dengan menjadikan paha Pras sebagai bantalan kepalanya. Kedua anaknya sibuk mengambil mainan lalu diberikan kepada mamanya yang memainkannya sehingga mereka tertawa geli. Pras lalu menutup bukunya, lalu ia bangun dan tetap membiarkan kepala Xena ada di pahanya.
"Ngga ada yang mau kamu ceritakan sayang?", tanya Pras menyelidik.
"Cerita apa? Kaya biasa kok, aku ke kampus, ketemu dosen, ketawa ketiwi sama Delon. Oh iya, tadi aku ketemu kak Takeshi di kampus", ujar Xena cuek tapi kemudian dia melihat raut muka suaminya yang mulai berubah.
"Sayang, dia hanya kebetulan mampir saja kok, dia bilang abis ketemu klient trus dia mau ketemu Lily. Dia ngga tau kalau Lily lagi ambil cuti kuliah", ujar Xena menjelaskan. Tangan Pras membelai rambut istrinya perlahan.
"Trus...", tanya Pras lagi.
"Trus aku makan siang bareng kak Takeshi sama Delon. Biasa Delon sukanya makan di kantin, porsi dia kan porsi jumbo", ujar Xena riang.
"Ada lagi?", tanya Pras setelah Xena terdiam lama karena bermain dengan kedua anaknya. Xena bangun lalu duduk di depan suaminya dan menatap mata Pras tajam.
"Maksudnya apa ya?", tanya Xena mulai kesal.
"Ngga ada maksud apa-apa kok. Aku cuma mau cerita lengkapnya aja", ujar Pras santai lalu kembali merebahkan tubuhnya lagi dan membuka bukunya.
"Siapa yang beritahu kamu? Kamu suruh orang mata-matain aku", tanya Xena.
"Ngga kok. Aku cuma sekedar bertanya saja", jawab Pras santai.
Xena lalu menggeledah tubuh suaminya, kemudian saat ia menemukan HP suaminya, ia lalu melihat chat yang ada di aplikasi pesan Pras. Xena kemudian menemukan foto saat dirinya membantu membukakan dasi pada kemeja Takeshi. Kalau dilihat dari sudut pengambilan foto, terlihat wajah Takeshi yang begitu dekat dengan wajah Xena karena Takeshi tadi sempat menunduk. Xena lalu melihat pengirimnya yang ternyata salah satu orang Sekretariat FE yang merupakan kawan lama Pras.
"Oh karena ini?", tanya Xena marah sambil menunjuk foto itu kepada Pras.
"Apa aku ngga boleh cemburu saat melihat istriku seperti itu pada pria lain?", tanya Pras tenang.
"Apa yang pernah aku katakan padamu kak sebelum kita menikah? Percaya padaku kak", ujar Xena.
"Sayang, aku percaya padamu tapi tidak pada Takeshi", ujar Pras.
"Apa yang sudah kamu lakukan?", tanya Xena menyelidiki.
"Tak ada, aku tak melakukan apapun", ujar Pras cuek lalu menarik Xena kedalam pelukannya.
"Aku sangat mencintaimu. Jangan pernah tinggalkan aku. Jangan pernah berpaling dariku", bisik Pras di telinga Xena.
"Apa yang sudah kamu lakukan kak? Aku ngga percaya kamu ngga melakukan apa-apa terhadap kak Takeshi", ujar Xena masih menyelidik.
"Hmmm ... sebenarnya bukan aku tapi Johnny yang melakukan atas perintah aku, cuma memotong jalannya mengambil tender di PT.A doang kok. Kebetulan CEO PT.A itu temanku. Tenang aja, dia cuma rugi ratusan juta aja", ujar Pras kalem lalu melepaskan pelukannya.
"Sayang kamu ya, kebiasaan amat si. Kamu tuh kaya Daddy sukanya menindas orang seenaknya. Kembalikan apa yang kamu ambil", ujar Xena kesal sambil mencubit lengan Pras.
"Loh Lexi Group dapatkan tender itu murni loh ngga lewat jalan belakang cuma memang tadinya aku bilang ngga akan ikut tender itu tapi saat aku lihat foto kamu itu, langsung aku putuskan aku ikut tender itu pada detik-detik terakhir. Pengumuman nya baru saja dan Lexi Group memenangkan tender itu. Itu keuntungan buat karyawan ku yang sudah bekerja keras", ujar Pras santai. Ia bersandar pada pinggiran Gazebo dan menarik tubuh Istrinya agar bersandar padanya.
"Tapi kak, kasian kan kak Takeshi jadi rugi", ujar Xena sedih.
"Iya, aku akan beli mesin dia untuk meminimalisir kerugiannya. Tapi next time dia melakukan itu lagi yang membuat aku cemburu lagi, aku perangi semua tender-tender nya", ujar Pras lalu mencium pucuk rambut istrinya.
"Kamu tuh, samanya kaya Daddy. Pantas aja ya jadi mantunya kesayangan Daddy", ujar Xena kesal. Mika dan Raffa kemudian mendekat dan tampak mereka mengusap-usap kedua mata mereka.
"Anak mama ngantuk ya. Bobo disini aja ya. Ini botol susunya pegang masing-masing", ujar Xena sambil menyusun bantal untuk anaknya tidur lalu menyelimuti mereka dengan selimut dan memberikan susu formula yang ada di botol yang diberikan oleh baby sitter.
"Mba istirahat aja dulu, mumpung Mika sama Raffa tidur. Aku sama Papanya tungguin mereka di sini, nanti kami yang pindahkan ke dalam", ujar Xena yang dimengerti kedua baby sitter nya yang lalu pergi meninggalkan mereka lagi.
"Tuh Uda, Takeshi sudah setuju menjual mesinnya kepada Lexi Group", ujar Pras memasukkan HPnya ke saku celananya lalu merebahkan tubuhnya disamping kedua putranya.
"Kamu tuh sayang, kebiasaan jelek Daddy jangan suka ditiru kenapa si", ujar Xena kesal.
"Hei Daddy itu mentor aku yang paling hebat. Dia yang ajarin aku banyak hal dalam berbisnis makanya Lexi Group bisa makin maju", ujar Pras membanggakan Nathan mertuanya.
"Iya iya ... terus aja ikutin jejak Daddy ya", ujar Xena kesal. Tak lama saat Xena sedang meninabobokan kedua anaknya, dia menoleh ke mata suaminya yang ternyata ikut terpejam. Xena mendekati dan mencium bibir Pras lembut dan ternyata Pras tidak benar-benar tidur, dia menahan tubuh istrinya yang ada diatasnya dan membalas mencium bibir Xena. Setelah lama berciuman, Xena melepaskan diri lalu duduk disampingnya.
"Percaya aku sayang, aku tak akan pernah berkhianat darimu kak", bisik Xena.