Anthony masuk ruang perawatan Pras dengan beberapa petinggi Lexi Group termasuk papa Delon, Erik Sugiono. Anthony langsung memeluk Xena dan Xena kemudian menyalami para petinggi Lexi Group satu persatu. Xena lalu membangunkan Pras dengan lembut.
"Sayang, Anthony datang dengan pak Erik dan yang lainnya" ujar Xena.
Pras membuka matanya dan tersenyum pada yang hadir. Pras menyalami satu persatu tamu yang datang. Xena mengatur posisi tempat tidur Pras agar ia nyaman berkomunikasi dengan tamu nya.
"Wah terima kasih ya sudah menjenguk", ujar Pras agak lemah.
"Pak Presdir sakit apa Bu Xena?", tanya Erik sopan.
"Dia kena Typus pak. Kata dokter lambung nya luka. Mgk karena dia sering telat makan juga", ujar Xena menjelaskan.
"Eh iya, silakan pak diminum. Maaf cuma minuman aja", ujar Xena mempersilahkan tamunya untuk minum minuman yang sudah ia taruh di atas meja.
"Jadi merepotkan ibu. Semoga pak Presdir cepat sembuh ya", ujar salah satu petinggi Lexi Group yang Xena belum begitu kenal.
"Aamiin. Terimakasih doanya ya pak. Kak Pras mungkin karena kecapean juga, belakangan ini dia kan bolak balik ke tiga tempat", ujar Xena.
"Kakak masih ke WD Group dan ke CAT juga? Aku pikir ke CAT cuma selingan aja", ujar Anthony.
"Iya nanti aku akan melepaskan jabatanku yang di CAT aja. Lagian Takeshi sudah mulai mahir berbisnis", ujar Pras lemah.
"Iya, nanti dipikirin lagi kalau udah sehat mau ngapain aja. Yang penting sekarang sehat dulu. Kak Xavier lusa kan mau menikah, ngga enak kalau kita ngga muncul", ujar Xena lembut.
"Oh kak Xavier menikah ya Senin ini. Aku lupa lihat undangannya. Pesta keluarga lagi ya?", tanya Anthony.
"Iya, permintaan Adriana. Dia minta closed Party macam aku dulu", ujar Xena.
"Pak Xavier akan menikah lagi Bu?", tanya Erik sopan.
"Iya pak Erik. Datang ya pak ke rumah Daddy. Bapak kan bentar lagi juga jadi salah satu kerabat kami sekalian kenalan sama calon besan. Nanti aku kirimkan undangannya via WA ke Delon untuk diberikan ke bapak", ujar Xena menggoda.
"Insya Allah Bu saya akan datang bersama mami Delon. Iya sekalian ya berkenalan dengan orang tua nak Madeline. Mereka saudara dekat ibu ya?", tanya Erik penasaran.
"Mama nya Madeline sama Mommy saya itu adik kakak pak. Jadi kak Madeline itu kakak sepupu saya pak", ujar Xena.
"Wah nanti jadi saudara dekat ibu Xena sama pak Presdir dong saya. Suatu kehormatan banget Bu", ujar Erik berseri-seri.
"Makanya sama kak Pras kan Delon sudah disiapkan akan masuk ke Lexi Group setelah lulus kuliah nanti pak", ujar Xena. Para petinggi Lexi Group saling berbisik mendengarkan pembicaraan mereka.
"Iya Bu. Saya berterimakasih sama ibu, sejak bersahabat dengan ibu, Delon banyak berubah. Dia lebih bertanggungjawab dan nilai-nilai nya makin memuaskan. Saya bangga pada anak itu", ujar Erik.
"Delon sahabat saya yang sangat baik pak. Kak Pras juga suka sama Delon makanya dia menawarkan posisi di Lexi Group. Delon juga merubah kak Madeline menjadi lebih baik lagi pak dan itu yang membuat kami berterimakasih pada Delon", ujar Xena.
"Semoga saja Madeline memang jodohnya Delon. Mami nya juga terlanjur sayang sama Madeline", ujar Erik.
"Aaamiin", ujar Xena dan Pras bersamaan.
"Anthony, Lily kapan rencana akan melahirkan?", taya Xena.
"Oh pak Anthony akan menjadi bapak rupanya", goda salah satu petinggi Lexi Group.
"Doakan ya semoga lancar sampai melahirkan. Masih sekitar 3 bulan lagi Xena. Alhamdulillah anaknya cuma satu ngga ikutin gen Papi. Bisa runyam kalau ikutan kembar juga kaya anakmu", ujar Anthony.
"Iya ya, seru lagi. Ini kak Pras mau nambah anak lagi, cuma aku masih harus selesai kan skripsi dulu. Lagian kalau hamil lagi, aku takut kalau kembar lagi", ujar Xena tersenyum.
"Seru dong Bu kalau kembar lagi", ujar petinggi Lexi Group.
"Repot pak, kasihan papanya begadang hampir tiap malam", ujar Xena tersenyum.
"Aku malah suka sayang, kerjaanku banyak yang beres aku kerjakan di malam hari", ujar Pras tersenyum.
"Iya, nanti kita pikirin lagi ya. Yang penting kamu sehat dulu", ujar Xena sambil membelai lembut pipi Prasetya.
Tak berapa lama masuklah Johhny ke dalam ruang perawatan.
"Maaf saya telat, kena macet di jalan. Sudah lama ya?", tanya Johnny kepada para petinggi Lexi Group.
"Johnny sendiri aja kamu ngga sama anak istri?", tanya Pras lemah.
"Anak kan masih bayi pak ngga mungkin boleh masuk makanya istri lebih baik nunggu di rumah aja katanya", ujar Johnny sambil mendekati Pras.
"Bapak si kalau saya suruh makan suka nunda-nunda, jadi kena Typus kan", ujar Johnny.
"Kok kamu tau aja saya kena Typus", tanya Pras heran.
"Pak, apa si yang ngga Johnny tau kalau soal bapak. Saya punya informan dimana aja kalau soal bapak", ujar Johnny tersenyum menggoda.
"Wah sayang, kamu harus suruh pengawal kamu cari penyebar informasi kamu, bahaya tuh", goda Xena.
"Ngga segitunya kali bu. Saya ngeri liat badannya pengawal Bu Xena sama pak Presdir. Gede-gede banget", ujar Johnny ngeri.
"Namanya juga pengawal pak. Kalau badannya kecil, yg ada ngga bakalan ditakutin orang dong pak", ujar Xena tersenyum.
"Saya liat pengawal ibu ganti-gantian ya", ujar Johnny.
"Iya kan pengawalnya Daddy banyak, makanya mereka bergilir jaga kami semua. Yang suka banyak resiko kalau mereka uda ngawal Daddy soalnya Daddy suka ada aja orang yang ngga suka. Pernah ada yang ke tembak tangannya saat jaga Daddy dari hadangan perampok. Perampok nya yang masuk penjara ngga berkutik",'ujar Xena riang.
"Hebat ya pengawal pak Nathan", ujar Johnny.
"Eh kok malah ngalor ngidul. Senin jangan lupa datang, kak Xavier menikah hari Senin", ujar Xena.
"Pasti Bu tenang saja", ujar Johnny. "Kita pamit ya, Johnny Uda datang gantian ya biar pak Presdir istirahat. Semoga Cepat sembuh ya pak", ujar Erik bersalaman dengan Pras bergantian dengan pejabat Lexi Group yang lainnya.
"Saya ikut pulang juga deh. Biar pak Presdir istirahat. Tapi Bu Xena kalau butuh apa-apa telepon saya ya Bu", ujar Johnny ikut pamit.
Sepeninggalan mereka, Pras kembali tertidur dikarenakan di obatnya juga ada obat tidur agar dia banyak beristirahat. GWS Prasetya Bismarck.