Persiapan

"Dad, jadi ya berangkat ke Bali besok. Uda fix ni", ujar Xena saat melihat Xavier menggandeng tangan Adriana keluar Villa menuju ke arahnya.

"Hei kamu telepon siapa?", tanya Xavier galak.

"Iya aku langsung telepon om Krisna juga. Iya nanti om Jason lanjutin prosesnya Dad, tenang aja, tinggal urus surat ke sini aja. Love you Dad", ujar Xena mengakhir telepon nya.

"Kakak Kepo", ujar Xena cuek lalu memencet nomor telepon di HPnya.

"Haloo om Jason. Lanjutkan om urus suratnya, besok langsung kirim ke sini sama om juga. Iyalah om kan bagian keluarga kami, om harus hadir lah. Thanks ya om", ujar Xena.

Xavier mendekati adiknya sementara Adriana mendekati Kirana yang sedang asik bermain air dengan Raffa dan Mika. Saat melihat Adriana, Kirana langsung mendekatinya dan mencium pipi Adriana lalu kembali bermain air dengan Raffa dan Mika.

"Hei kamu punya rencana apa lagi hah?", tanya Xavier makin galak.

"Uda kakak diam aja ya. Duduk manis aja, biar aku yang urus semua. Adriana nanti ikut aku juga ya sama kak Xavier, kita langsung Fitting baju pengantin kalian", ujar Xena.

"Haaah siapa yang mau menikah kok kamu yang heboh", ujar Xavier makin galak.

"Hei kira-kira kalo ngomel, bini gw diomelin mulu. Lagian ngapain yang baik di tunda si", herdik Pras tak senang.

"Wah kalian berdua ternyata sudah merencanakan semua ya?", tanya Xavier.

"Kakak ngga mau menikah denganku?", tanya Adriana sambil menyentuh lengan Xavier lembut.

Xavier menghadap Adriana dan ia melihat airmata mulai menggenangi kedua matanya.

"Ya ampun sayang, bukan begitu. Iya ya, aku menyerah. Terserah kalian deh. Aku cuma ikutin aja", ujar Xavier lalu memeluk Adriana erat.

"Gitu dong", ujar Pras dan Xena bersamaan. Xena lalu melakukan panggilan telepon lagi.

"Haloo om Krisna? Iya om, om besok berangkat sama Daddy sama Mommy aku juga ya nanti kalian ketemu di Bandara. Iya nanti ada mobil yang jemput ke rumah om. Tiket nanti dikasih di Bandara, om kasih Scan KTP aja sama om Jason, dia yang akan pesan tiket. It's ok om. Tenang aja. See you tomorrow om", ujar Xena lalu menutup teleponnya.

"So aku dan Adriana harus menikah di Bali ini?", tanya Xavier masih merangkul Adriana dalam pelukannya. Adriana memeluk pinggang Xavier erat.

"Iya. Tenang semua biaya akan aku potong dari gajimu bulan ini kak. Enak aja. Ngga ada yang gratis di Dunia ini", ujar Xena cuek.

"Dasar kamu. Baju pengantin memangnya ada yang langsung jadi?", tanya Xavier.

"Ada. Kan aku punya teman buka butik di sini dan dia bersedia kok untuk buat baju pengantin kalian. Kan dari kemaren aku Uda kasih ukuran kalian ke dia jadi hari ini hanya tinggal Fitting sambil ngecek apa ada kurang atau ngga di pakaian pengantin kalian. Jangan protes soal model, ngga ada waktu buat protes", ujar Xena galak.

"Iya deh, aku tau kalau kamu selalu pilih yang terbaik buatku", ujar Adriana riang.

"Selamat Siang pak Presdir. Apa sudah siap meninjau lokasi Hotel pak?", tiba-tiba Rena bertanya mengangetkan mereka semua.

"Akh aku lupa soal rencana itu. Rena tolong bilang pak Made, Pak Presdir dan pak Pras batal meninjau lokasi, ada yang lebih penting lagi yang harus kami urus. Kamu kembali aja ke kantor ya", ujar Xena.

Rena mengangguk namun ia terlihat kaget saat melihat Xavier memeluk seorang wanita di tangannya. Adriana melihat itu dan ia tersenyum.

"Oh iya, Rena, ini calon Nyonya WD Group, Adriana yang akan menjadi istri dari kak Xavier. Mereka akan menikah Lusa. Adriana ini namanya Rena yang merupakan Asisten kepala cabang WD Group Denpasar", ujar Xena memperkenalkan Rena dengan Adriana.

"Kak lepaskan dulu", bisik Adriana kepada Xavier.

"Aku ngga mau. Rena ngga perlu salaman ya", teriak Xavier tetap merangkul Adriana erat.

"Iya pak, Bu. Baik saya kembali ke kantor ya. Permisi", ujar Rena dengan suara parau dan tak lama dia langsung berbalik dan keluar dari Villa menuju ke kantor WD Group dengan mobilnya.

"Bro, loe ada apa sama Rena? Kok dia sampai menitikkan air mata liat loe sama Adriana?", ujar Pras dengan cueknya.

"Kak", tanya Adriana menatap muka Xavier.

"Kamu si bawel di dengerin. Dia ngarang aja. Aku aja ketemu dia baru kemaren kok. Ngga ada apa-apa lah. Pras jangan sampai gw gantung loe di pohon Cemara didepan ya", ujar Xavier menatap galak kepada Pras.

Pras tertawa terbahak-bahak sementara Xena hanya diam dan Pras lalu memeluknya dari belakang.

"Mikir apa si sayang? Serius amat", tanya Pras lembut.

"Ngga apa-apa. Sayang kok yang kamu bilang bener ya? Aku juga lihat air mata Rena", ujar Xena berbisik ditelinga Pras.

"Uda ngga usah dihiraukan. Kita fokus sama rencana kamu untuk pernikahan mereka berdua", nasehat Pras.

Kirana, Raffa dan Mika mencipratkan air ke arah orang tua mereka. Xavier membalikkan badannya melindungi Adriana dari cipratan air sedangkan Xena dan Pras langsung berusaha menangkap ketiga anak kecil itu yang lalu berlarian sambil tertawa terbahak-bahak.