"Loe lagi nunggu siapa Britney?", tanya Xena sambil duduk di sebelah Britney.
"Eh Xena. Gw lagi nunggu kuliah selanjutnya", ujar Britney. Britney akan bangun dari duduknya namun di cegah Xena.
"Mau kemana? Tunggu disini jugalah bareng gw. Gw juga lagi nunggu jemputan", ujar Xena lembut.
"Apa loe ngga malu duduk sama gw?", tanya Britney malu.
"Kenapa harus malu? Emang loe ngga pake baju?", tanya Xena.
"Bukan gitu si. Anthony juga mulai jauhin gw karena dia tau soal masa lalu gw sama Lily", ujar Britney.
"Ya loe maklum aja lah. Anthony cinta banget sama Lily, makanya dia sedih saat dengar istrinya pernah dilecehkan orang", ujar Xena.
"Sudahlah. Yang lalu dilupakan saja. Sekarang kita buka lembaran baru. Kita kenalan lagi ya. Hai, nama gw Xena, siapa nama loe? Mau berteman dengan gw?", tanya Xena lembut sambil mengulurkan tangannya.
Britney ragu-ragu tapi dia menyambut uluran tangan Xena. "Gw Britney, pecundang di SMU. Tapi gw telah bertekad untuk berubah jadi lebih baik. Gw senang sekali loe mau berteman dengan gw", ujar Britney.
"Semua orang pernah buat kesalahan, tergantung orang itu mau berubah atau hanya melakukan kesalahan yang sama terus", ujar Xena tersenyum.
"Gw seneng banget loe mau ajak gw berteman. Pantas banyak kawan-kawan yang ingin berteman sama loe dulu karena loe baik hati. Gw kira cuma karena loe cantik aja makanya mereka mau berteman sama loe tapi karena loe juga baik hati", puji Britney.
"Jangan puji gw setinggi itu, nanti gw melambung tinggi, jatuhnya gedebuk sakit", cekikik Xena.
"Xeenaaa", teriak Delon menghampiri.
"Eh loe ada kuliah? Ambil skripsi barengan gw kan?", tanya Xena setelah Delon ada di depannya.
"Ngga, gw masih ada yang mata kuliah yang belum selesai. Tenang cuma tinggal 4 SKS lagi baru gw ambil skripsi semester depan", ujar Delon.
"Semangat ya Delon", ujar Xena.
"Eh Adriana hamil ya? Kemaren gw ketemu kak Xavier waktu jemput dia habis bimbingan skripsi", ujar Delon.
"Iya. Sama ni, disini juga ada anak bos loe", ujar Xena sambil mengelus perutnya.
"Loe hamil juga? Busyet si bos ngga mau kalah. Adu balap sama kak Xavier", ujar Delon.
"Xena kamu lagi hamil? Kamu sudah menikah?", tanya Britney kaget.
"Iya, gw Uda punya anak kembar 2. Umur mereka Uda 2,5 tahun tapi bawelnya kaya bapaknya", ujar Xena.
"Kamu menikah muda ya Xena?", tanya Britney.
"Siapa dia Xena? Gw baru liat", tanya Delon penasaran.
"Eh iya, Delon, kenalkan ini Britney. Britney ini Delon sahabat gw calon kakak sepupu gw", ujar Xena. Delon bersalaman dengan Britney.
"Gw kangen Madeline. Dia lagi ke Singapore jalan-jalan sama Mami Papinya", ujar Delon sambil duduk disebelah Xena.
"Ya sabar lah. Loe tetap masih bisa vicall kan sama kak Madeline", ujar Xena.
"Iya si, tapi kan gw pengen peluk dia", rajuk Delon.
"Uda loe peluk aja guling, anggap aja loe peluk kak Madeline", ledek Xena.
"Gw pengen peluk elo tapi gw ngga berani sama bos besar, bisa dicincang sepuluh gw", ujar Delon.
"Hahaha. Tuh orangnya lagi jalan ke sini", ujar Xena sambil menunjuk ke arah seorang Pria dengan pakaian eksekutif nya yang sedang berjalan menuju ke arah mereka.
"Itu siapa Xena? Ganteng amat", celetuk Britney.
"Wah cari gara-gara dia sama loe Xena", ujar Delon.
"Coba aja tanya orangnya kalau uda sampai sini Britney", ujar Xena tersenyum.
Pras makin berjalan mendekati Xena dan saat tiba di depan Xena, dia mencium pucuk rambut Xena.
"Uda lama nunggu sayang? Aku ngga dapat parkir disini jadinya aku parkir di depan. Tadi aku lewat sini tapi kamu belum ada", ujar Pras tersenyum.
Britney terpesona melihat senyum Pras, namun ia langsung menyadari kalau Pras itu "milik" Xena dan ia tidak akan berani mengganggu Xena lagi.
"Xena, gw masuk ya. Kelas gw mau mulai", ujar Britney langsung bangun dan pergi meninggalkan mereka. Pras duduk disamping Xena.
"Loe lagi ngapain Delon?", tanya Pras.
"Biasa bos. Gw lagi curhat sama Xena. Uda akh, gw pulang aja daripada gw iri melihat kemesraan kalian. Madeline gw kangen loe", ujar Delon langsung ngeloyor menuju ke arah parkiran mobilnya.
"Kenapa tuh anak? Kurang seons ya?", tanya Pras bingung.
"Dia kena demam Malarindu. Kak Madeline lagi jalan-jalan ke Singapore, Uda seminggu dia ngga ketemu kak Madeline", ujar Xena.
"Oh kirain kenapa. Uda selesai bimbingan nya? Pulang yuk. Aku lapar", ujar Pras sambil bangun dan meraih tangan Xena.
Xena hanya tersenyum lalu bangun dan menggandeng tangan Pras lalu berjalan bersamanya menuju ke mobil untuk segera kembali ke rumahnya.