Pagi Ceria

"Selamat Pagi Eyang", sapa Xena saat menggendong Baby Alisha dalam gendongan kain memasuki ruang TV rumah Nathan Utomo.

"Eh Baby Alisha sudah pulang?", ujar Nathan terlihat senang menghampiri Xena dan membuka kain lalu mencium pipi cucu nya kemudian dia mencium pucuk rambut Xena.

"Sini sama Eyang Mommy Sayang", ujar Adelia lalu mengambil Alisha dari gendongan Xena.

Xena mencium pipi Adelia. Pras datang dengan menggandeng kedua putra kembarnya yang langsung mencium tangan Nathan dan Adelia bergantian lalu dengan antengnya mereka duduk di sofa tanpa bersuara.

"Eh tumben ni anak dua anteng banget", ujar Nathan lalu mencium pucuk rambut kedua cucunya bergantian.

"Dari semalam uda dikasih tau kalau Baby Alisha ngga bisa dengar suara ramai suka kagetan makanya mereka benar-benar jaga sikap. Ngga tau deh berapa lama bertahan", kata Pras sambil mencium tangan Nathan dan Adelia bergantian.

Pras lalu duduk di samping kedua putranya sementara Xena malah menuju ke meja makan untuk melihat makanan di atas meja.

"Cantik, kamu belum sarapan? Minta si mba gih buatkan kamu sarapan", ujar Adelia yang melihat anaknya berjalan ke meja makan. Nathan yang duduk disebelah Adelia tampak sibuk mengganggu tidur cucu kecilnya.

"Aku cuma iseng doang Mommy. Aku uda sarapan. Mana kak Xavier, Adriana dan Kirana? Kok sepi", tanya Xena.

"Mereka sedang menginap di rumah Adriana, Papinya Adriana kangen sama Kirana", ujar Adelia memperhatikan Nathan yang masih usil menciumi pipi cucunya.

"Sayang, kalau Baby Alisha sampai nangis awas ya", ancam Adelia.

"Ngga apa-apa, aku mau dengar suara tangisnya. Lucu sayang kalau dengar bayi menangis", ujar Nathan masih usil.

"Dia ngga bakalan keganggu Dad mau di usil gimana juga. Kalau mau dia nangis, suruh aja kedua kakaknya teriak, pasti dia bangun dan menangis", ujar Xena lalu duduk disebelah Pras dan menaruh kepalanya manja di bahu Pras.

"Wah kalau itu si jangankan si Baby Alisha, Daddy aja pusing dengar mereka teriak. Nyaring banget. Eh mereka berdua ikut latihan Karate di tempat kamu dulu ya?", tanya Nathan sambil menyuruh kedua cucunya mendekat.

Raffa dan Mika langsung menghambur ke arah Eyangnya dan memeluk Nathan erat. Nathan merangkul kedua cucu kesayangannya dan mencium pucuk rambut mereka bergantian. Raffa dan Mika tertawa kecil kegelian dihujani ciuman dari Nathan.

"Mereka sudah Kata 2 loh Dad. Cepet banget sudah ban kuning", ujar Xena.

"Pintar cucu Eyang", puji Nathan. Alisha tampak mulai akan menangis dan akhirnya Nathan tersenyum senang saat mendengar cucu perempuannya menangis.

"Cantik, Alisha bangun ne. Kamu mau susui dimana?", tanya Adelia.

"Disini aja. Yang liat cuma Daddy sama kak Pras aja ini lah", ujar Xena cuek.

Setelah Xena menerima tubuh putrinya, ia lalu membuka kancing bajunya dan memberikan dadanya untuk dihisap Baby Alisha. Pras lalu menyampirkan kain untuk menutupi tubuh Xena. Dengan lahapnya Baby Alisha menyusu pada Xena.

"Pantas saja anak itu mulai berasa, minumnya lahap banget", ujar Adelia lalu duduk disamping Nathan yang masih merangkul kedua cucunya.

Adelia mencium kepala kedua cucunya yang langsung tidur-tiduran di depan TV saat acara kartun kesayangan mereka dimulai.

"Mommy, Daddy. Besok kalau ada waktu datang ke rumah Papi ya. Papi ada sedikit acara. Papi akan menikahi kembali Mama Yani Shu", ujar Pras tersenyum.

"Maksudnya?", tanya Adelia bingung.

"Jadi Papi sama Mama Yani Shu ngga pernah bercerai. Papi belum pernah mengajukan perceraian sama Mama. Waktu Papi menikah dengan Mami Wendy memang statusnya sudah beristri tetapi karena belum tau kabar Mama dimana makanya Papi tetap menikahi Mami tanpa bercerai dengan Mama", ujar Pras menjelaskan.

"Oh jadi Yani Shu waktu menikah dengan papanya Ryhan dibawah tangan dong ya", ujar Nathan.

"Iya, Mama dan Papanya Ryhan hanya menikah secara agama aja ngga pernah ke KUA", ujar Pras.

"Trus bagaimana dengan Wendy? Apa dia mau dimadu?", tanya Adelia.

"Justru itu permintaan Mami Wendy makanya Papi dan Mama terpaksa menikah. Mami Wendy kena kanker rahim stadium 2. Mami Wendy mengancam tidak akan treatment kalau Papi dan Mama tidak menikah", ujar Pras.

"Astaga Wendy. Semoga penyakitnya cepat diatasi ya", ujar Adelia kaget begitu juga Nathan. Xena menyentuh lembut pipi Prasetya. Pras tersenyum melihat ke arah Istrinya.

"Hebat sekali Wendy mau menjalani pernikahan poligami. Jujur Mommy belum bisa setegar itu untuk berbagi Daddy dengan perempuan lain", ujar Adelia sambil melihat ke arah suaminya.

"Aku juga ngga ada niat untuk membagi cinta dan waktuku untuk perempuan lain selain kamu sayang", ujar Nathan lembut.

"Kalau kamu kak? Apa kamu punya niat buat Poligami?", tanya Xena lembut. Pras mencium pelipis Xena lembut.

"Aku sama prinsipnya sama Daddy sayang. Ngga ada niat sedikitpun untuk berpaling dari kamu. Mau pakai alasan apapun aku ngga akan mau menikah lagi", ujar Pras lembut.

"Itu mantu kesayangan Daddy dan Mommy", ujar Nathan tersenyum.

"Terimakasih ya sayang", ujar Xena lembut. "Ya uda, besok kita barengan jalannya ya biar Mommy bisa bantu-bantu apa kek", ujar Adelia.

"Mommy jangan cape, kamu samanya kaya Xena, cape sedikit pasti sakit", ujar Nathan sambil merangkul istrinya.

"Iya nih Mommy ngewarisin aku kelemahan Mommy", ujar Xena judes.

"Yeee emangnya Mommy yang mau", ujar Adelia ikutan judes.

Nathan dan Pras sama-sama merangkul istri mereka dan mencium pelipis istrinya. Baby Alisha tampak sudah kenyang dan dia kembali tertidur dan Xena merapikan tubuhnya. Pras mengambil Baby Alisha lalu mencium pipi putrinya lembut dan menggendong putrinya.