23 MENCINTAIMU

"dokter,saya ingin bicara hanya berdua dengan dokter,apakah terapi pagi ini sudah usai ? " tanya baginda namun raut wajahnya terlihat sedih.

maria mengangguk.

"bagianda bisa membersihkan diri sekarang,nanti saya menemui baginda lagi satu jam lagi " ucap maria.

"saya mohon diri dulu baginda" lanjut maria.

raja mengangguk lalu maria berdiri berjalan meninggalkan kamar tampa menghiraukan verto dan ludwiq.

melihat maria berjalan keluar, verto ikut berdiri berjalan mengikuti maria.

maria berjalan dengan cepat menuju kamarnya,membuka pintu saat memasuki kamar tiba tiba verto menghadang didepan pintu.

"maria" panggil verto lembut.

tubuh tinggi verto menghadang maria dengan jarak yang begitu dekat.

aroma pinus yang lembut kluar dari tubuh telanjang verto.sejenak maria menikmati wanginya dengan memejamkan mata lalu tersadar kembali.

""minggir"jawab maria ketus.

"macan kecilku kembali marah" keluh verto dalam hati.

verto bergeser memberi jalan pada maria.maria masuk saat hendak menutup pintu tangan kekar verto menahan pintu,urat uratnya tersembul halus pada lengan kekarnya menahan pintu.lalu verto maju dan menutup pintu.

"keluar!" jerit kecil maria dengan mata menyalang.

tiba tiba verto mendorong maria pada dinding dan menahan tubuh maria dengan kedua tangannya menyentuh dinding.

tubuh maria begitu dekat dengan tubuh verto,nafas verto yang memburu menyapu wajah maria yang menengadah menatap tajam verto.

tiba tiba bibir verto menyentuh bibir merah maria.maria terhenyak lalu meronta berusaha melepaskan bibirnya dari bibir verto namun tangan verto kini berpindah memeluk erat tubuh maria dan satu tangan lainnya melingkar dipinggang ramping maria.

kedua tangan maria berada pada dada verto meronta berusaha mendorong dada verto.

ciuman verto semakin dalam dan panas,tetesan airmata verto membasahi pipi maria.maria sejenak terpana.

maria tetap meronta namun aroma wangi pinus dan sentuhan verto berlahan melembutkan amarah maria.

menyadari maria melemah,verto semakin panas melumat bibir maria,lidahnya menjelajahi rongga mulut maria dengan leluasa,menghisap lidah maria,menggigit bibir maria dengan dengan lembut.

maria bagai melayang berlahan melemah dan tampa menyadari suara desahan maria terdengar lirih.

mendengar desahan maria,gairah verto memuncak ciuman verto berpindah ke telinga maria lalu turun ke leher,tangan verto mengangkat tubuh maria meletakkan pinggul maria pada pinggangnya dan menekan maria lebih kuat ke dinding.

mencium dan menghisap lembut kulit leher maria yang jenjang meninggalkan bunga bunga merah lalu berpindah keselangka maria.

"aghhh..." jerit halus maria jari jari kedua tangannya meremas rambut verto.

gairah verto memuncak menciptakan panas yang berkumpul pada satu titik vital.verto membawa maria ke pembaringan membaringkan maria pada pembaringan namun bibirnya tidak lepas menjelajahi leher dan selangka maria.

tangan verto bergerak liar masuk kedalam bra maria.

meremas lembut payudara maria.

"aghhhh..." desahan maria.berlahan tangan verto turun masuk menyentuh bag vital maria dari balik celana dalamnya.

maria terkejut lalu spontan mendorong verto kesamping.nafas ferto masih memburu dengan wajah yang memerah lalu beberapa detik kemudian ikut tersadar tindakannya sudah terlalu jauh.

"maafkan aku" ucap verto lirih sambil menatap dengan mata bersalah.

nafas maria masih tersengal halus.wajahnya memerah hingga ketelinga,sentuhan verto adalah sentuhan pertama baginya,maria menyesali dan meruntuk dirinya sendiri mengapa dirinya begitu lemah terbuai dengan sentuhan verto.

"dua tahun aku menahan perasaanku padamu,terabaikan....maaf bila menyakiti harga dirimu" ucap ferto lirih lalu duduk dipinggir pembaringan.

maria terdiam,tetesan air mata jatuh mengalir dipipinya.

hati verto terasa pedih menatap air mata maria,verto sadar dia telah begitu menyakiti maria dengan sentuhannya.

"aku mohon jangan libatkan rasa bencimu padaku pada pengobatn ayahanda" lanjut verto.

maria menatap verto.

"baiklah aku akan bertahan hingga baginda pulih" jawab maria

"dengan satu syarat" lanjut maria tegas.

"apa" balas verto.

"jangan pernah muncul dihadapanku" ucap maria dengan tatapan tajam.

seketika wajah verto menegang menahan geram lalu berdiri.

"baik,aku akan menjauh darimu tapi satu hal yang ingin aku sampaikan padamu aku sungguh sungguh mencintaimu,menjadi gila karena merindukanmu,bahkan ingin mengakhiri hidupku karena kamu mengabaikanku" ucap verto dengan suara tertekan lalu beranjak pergi keluar dari kamar maria.

maria tertegun mendengar ucapan verto.