lamaran

Malam harinya, setelah makan malam Sinta bersama keluarganya sedang bersantai sambil menonton televisi, tiba - tiba terdengar bunyi Bel dipintu, pertanda ada tamu yang datang.

Setelah beberapa lama, asisten rumah tangga memberi tahu mereka bahwa keluarga Pak Prasetyo datang berkunjung. Tentu saja semuanya kaget, kenapa mereka tidak memberi kabar sebelumnya. Sang Ayah pun segera bergegas, takut ada kejadian yang tidak diinginkan.

Sesampainya diruang tamu sang ayah kaget melihat keluarga Prasetyo datang dengan pakaian yang formal. " Pras, Ram, Rima, ada angin apa nih, mari - mari duduk". ajak Pak Kusuma. Keluarga Pak Prasetyo pun mengikuti untuk duduk."Mari silahkan diminum" ucap Ibu Dahlia sambil meletakkan minuman dan duduk disamping sang suami.

Pembicaraan mereka mulanya hanya menanyakan kabar, juga membicarakan hal - hal tentang perkembangan bisnis dan yang lainnya. Hingga akhirnya Pak Prasetyo mengatakan ingin bertemu dengan Sinta.

"kenapa kamu ingin bertemu Sinta ,tidak biasanya?" tanya Pak Kusuma. Namun dirinya tetap memanggil anak bungsunya itu. Saat Sinta tiba, mereka semua memandangnya dengan pandangan berbeda. "selamat malam om, tante, bang Rama,,bagaimana kabarnya?" Tanya Sinta setelah mengalami Prasetyo juga istri dan anaknya. "kami baik sayang, kamu semakin cantik aja yah" ucap tante Rima sambil memeluk Sinta.

Sinta tersenyum mendengarnya, lalu mengambil tpat duduk disamping ayahnya.

"karena Sinta sudah disini, aku akan langsung saja" ucap Om Prasetyo membuat Sinta penasaran luar biasa. ' ya Tuhan....apakah benar bang Rama akan meminangku menjadi istrinya' batin Sinta

"Ada apa ini pras?" Tanya Pak Kusuma penasaran. "Kusuma juga Dahlia, aku ingin meminta Sinta menjadi pendamping putraku Rama"ucap Prasetyo. Sebenarnya mereka sudah menduga akan hal ini, namun kaget masih mereka rasakan. Ayahnya mengengam tangan Sinta dengan erat. 'Sinta, apakah yang harus Ayah lakukan' batin Sang Ayah memandang putrinya sendu. "Pras, terima kasih...tapi aku,.aku serahkan keputusan pada Sinta, apapun keputusannya aku sebagai ayahnya hanya akan mendukungnya saja" ucap Pak Kusuma. Sinta mendongakkan wajahnya yang sejak tadi menunduk. Ia tidak menyangka ayahnya akan berkata seperti itu. Sinta memandang setiap wajah diruangan itu satu persatu. kini dapat Sinta lihat , wajah penuh harap dari tante Rima, wajah kesungguhan dari Om Pras, wajah gugup tapi datar milik Rama, lalu wajah acuh dari sang Bunda, dan terakhir dilihatnya wajah sang Ayah yang penuh beban. Melihat wajah sang Ayah, hatinya terenyuh, disentuhkannya jari mungil nya pada wajah sang Ayah. "Ayah..." panggilnya. " apakah menurut Ayah keluarga om pras baik?" Tanya Sinta pada sang Ayah. anggukan kepala dari sang Ayah menjadi jawaban. " apa bang Rama lelaki yang baik?" Tanya Sinta lagi pada ayahnya. lagi - lagi sang Ayah mengangguk. "apakah Ayah bahagia melihatku menikah?" Dan sekali lagi angukan kepala ayahnya yang Sinta dapati.

"baiklah,,jika m mang menurut Ayah seperti itu, aku terima"ucap Sinta sambil tersenyum. Jawaban Sinta membuat keluarga Prasetyo menghembuskan nafas lega. Dan Tante Rima langsung memeluk Sinta penuh bahagia. "sayangku.....terima kasih, terima kasih banyak ya....kamu mau menerima anak tante yang bereajah dingin itu" ucap tante Rima sambil menyeka air matanya.

"tante, jangan menangis" ucap Sinta tak enak melihat air Mata tante Rima. "sayang, ini tangis bahagia, akhirnya tante tidak kesepian lagi. jeng Dahlia....jangan khawatir, aku tentu akan menyayangi Sinta bukan sebagai menantu saja, tapi juga sebagai anakku sendiri " ucap tante Rima pada sang Bunda.yang dijawab senyuman dari sang Bunda.

"jadi kamu....menerimanya" pertanyaan sang Ayah membuat semua menoleh kepadanya. Sinta segera tersenyum dan memegang tangan sang Ayah. " jika pernikahan ini bisa membuat Ayah bahagia, akan Sinta lakukan, Ayah jangan khawatir Sinta tidak akan mengecewakan Ayah" jawanb Sinta lagi.

perkataan Sinta membuat rasa bersalah dalam hati sang Ayah semakin menjadi. Hanya demi dirinya, Ayah yang menelantarkan anaknya sejak kecil, anak itu akan melakukan segalanya untuk kebahagiaannya.

Orang tauanya pasti akan sangat marah jika mendengar hal ini, cucu yang dibesarkan mereka. diambil kembali oleh dirinya hanya untuk tumbal keluarganya saja, demi dirinya.