"apa maksud semua ini,,Ada yang mau jelaskan" kata papa mulai emosi juga. "pa,,,paman salah paham,,ini tidak....." kata Rama namun terpotong perkataan paman. "apanya yang salah paham,,dengan jelas paman mendengar kamu mengatakan pada kekasihmu kalau pernikahanmu telah diatur oleh orang tuamu, paman jelas lihat bagaimana kalian berpelukan ditempat umum, untung nya paman yang lihat bagaimana jika itu Sinta yang melihatnya,, akan sehancur apa hatinya kalau tahu lelaki yang akan menikahinya, bukan menikahinya karena mencintainya, atau inginkan dia menjadi pendampingnya, namun terpaksa karena orang tuanya" kata paman lagi.
"paman,,,kami hanya...."Kali ini perkataan Rama terpotong oleh papanya. "siapa wanita itu?" Tanya sang papa kesal. "pa....ini tidak seperti ...." sang papa mengeleng menolak penjelasan Rama. "siapa wanita itu!" bentak papanya lagi. "Vita" jawab Rama pada akhirnya. Papa , mama lemas mendengar nama itu. "dimana wanita jahat itu,, dimana dia" kata sang mama marah. "ma,,,sudahlah ini tidak seperti yang mama bayangkan" kata Rama. "bagaimana bisa,,bagaimana bisa wanita jahat itu datang lagi, setelah sekian lama mama kehilangan anak mama Karena wanita jahat itu,,kini baru saja anak mama kembali pada mama wanita jahat itu harus datang lagi" kata mama histeris. "ma,,ini tidak seperti apa yang mama fikirkan " kata Rama menenangkan mamanya. "Rama, tidak usah memaksakan diri, katakan saja terus terang, kami akan terima, kami tidak masalah jikalau memang kalian tidak berjodoh, yang paman minta, cukup kamu bilang saja pada kami, jikalau kamu menderita dengan pernikahan ini" kata paman lagi.
"tidak pernikahan ini harus tetap dilaksanakan, dan pengantin perempuan juga tetap Sinta" kata papa Rama tegas. "tidak om, jangan lakukan itu" kata sebuah suara yang muncul dari pintu. semuanya terkaget saat tahu bahwa yang bersuara adalah Sinta.
mama langsung memeluk Sinta dengan erat. "kamu jangan khawatir, kamu dan Rama tetap akan menikah" kata papa sambil mengusap kepala Sinta. "tidak om, tante,,seperti yang dikatakan paman tadi,,abang...Sinta sayang sama abang, karenanya Sinta ingin abang bahagia, jika memang Sinta bukan bahagia abang,,Sinta rela abang bersama yang lain, abang tidak perlu memikirkan perasaan Sinta, karena Sinta yakin akan Ada seorang laki - laki yang nanti akan mampu mencintai Sinta dengan berbagai hal kelemahan Sinta" kata Sinta dengan menghapus air matanya.
"abang memang baik,,tapi mungkin Sinta kurang baik untuk bersama dengan abang,,Sinta yakin Tuhan menciptakan pasangan itu seimbang,,wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik, begitu Pula sebaliknya, Sinta yakin abng orang baik, pasti wanita yang abang pilih untuk mendampingi abang juga baik,,begitu Pula dengan Sinta,,,Sinta sudah berusaha terus menjadi semakin baik,,mungkin calon suami Sinta dimanapun berada juga selalu berusaha untuk semakin baik juga,,jadi....jikalau memang kita tidak jodoh,,Kita bisa apa...iya kan bang" kata Sinta sambil menghapus air matanya.
"tapi....abang ingin kamu yang jadi istri abang, bukan yang lain" kata Rama sambil mengengam tangan Sinta. Hati Rama hancur mendengar perkataan Sinta.
"kadang apa yang Kita mau, belum tentu Tuhan kasih ,,karenanya....." perkataan Sinta Kali ini terpotong oleh teriakan amarah Rama. "Abang tidak peduli,,,abang mau nya kamu,,bukan Vita atau yang lain,,,sayang....percayalah....dia cuma Masa lalu,,kamu...kamu lah masa kini juga Masa depan abang...." kata Rama penuh emosi.
Namun disaat saat mencekam seperti itu, tiba - tiba kembali terdengar suara yang membuat mereka kaget sekaligus tercengang.
"Tuh...kan....kak,,abang memang suka marah - marah,,,mending kakak tidak usah menikah sama abang,,kakak menikah sama Romi aja ya...Romi Kan lebih ganteng dari abang,,nanti kalo Romi udah besar, Romi masih muda abang udah tua,,iya kan kak" kata Romeo sambil memeluk Sinta.
Sinta mensejajarkan tingginya dengan Romeo Dan memeluk bocah itu.
"Lili...Li...bawa Romi kedalam dulu" teriak mama memanggil pengasuh Romeo. "mama kenapa sih,,Romi kan lagi berusaha agar kakak tidak pergi,,kakak percayalah,,kalo Romi udah besar nanti, Romi tambah ganteng,,abang dah tua" ejek Romeo pada abangnya. "tapi...waktu itu,,pasti kakak juga udah tua sayang" kata Sinta lembut. "biarpun kakak sudah tua,,kakak keriput, kakak galak kayak mama,,bagi Romi kakak tetap yang tercantik" kata Romi lagi sambil mencium pipi Sinta. "manis banget sih kamu" kata Sinta balas mencium Romeo.