Setelah panjang lebar bercerita dengan sisa air mata akhir nya via pun tertidur. Anya sengaja memilih ijin hari ini dari kantor nya hanya untuk menemani sahabat nya tersebut.
Masih ingat jelas diingatan anya bagaimana dave menelepon nya, anya bisa mendengar betapa khawatir nya dave akan kondisi via.
"Tapi, kenapa dave mutusin via? Apa sebenar nya terjadi sama loe dave?" Guman anya dalam hati.
Terbesit akan ingatan nya saat dave begitu gigih mengejar via, bisa dikatakan via dulu cukup populer di mana pun ia berada, dengan tinggi diatas rata-rata, badan langsing , berkulit putih dan berwajah manis dengan hidung mancung menghiasi wajah nya siapa pun akan jatuh cinta kepada nya, ditambah tutur kata via yg penuh kelemahlembutan.
"Ahhhh....." desah anya,saat ini otak anya hanya penuh tanya tanda akan dave.
"Gue seperti nya perlu menemui dave deh!"bisik anya.
Pandangan nya pun beralih ke via, kembali dia membelai kepala nya,
"Vi... gue tahu loe sayang banget sama dave,gue akan bantu loe mencari semua penjelasan dave ke elo " ucap anya dalam hati
Anya pun beranjak dan segera ke dapur, membuat sesuatu yg bisa menambah kekuatan via, karena dia yakin karena masalah tersebut via pasti dari semalam tidak memakan apa pun sampai sekarang.