Chapter 9 : Pelatihan Pasukan Garuda

Rabu, 1 Juli 2015 - Pukul 07 : 00 WIB

"Markas Komando, Cijantung-Jakarta Timur "

Sudah lima hari Tim Alpha menikmati masa bebas tugasnya, dan sekarang saatnya mereka kembali bertugas. Tepat pada Hari Rabu, 1 juli 2015. Tim Alpha bersama Pasukan Grup 3 Charlie Kopassus berjumlah 100 orang, setelah di berikan arahan dan pesan penting dari Letnan Jenderal Bagus Herlambang, mereka di berangkatkan dengan menggunakan bis berwarna putih dengan logo UN di bold warna hitam menuju ke Markas PMPP TNI yang bermarkas di kota sentul. Mereka akan di latih menjadi Peacekeepers(Pasukan Perdamaian) ke Lebanon untuk misi yang mulia menjadi pasukan-pasukan yang menjaga keamanan dan memeliara perdamaian dunia.

Tim Alpha dan Grup 3 Charlie Kopassus akan di latih sekitar 1 bulan hanya saja dikarenakan masa kepulangan pasukan garuda yang sudah bertugas 13 bulan di lebanon dan konflik berkepanjangan antara Lebanon dan Israel yang semakin hari semakin menegang dan mencekam menyebabkan butuhnya pasukan perdamaian disana, itulah sebabnya Tim Alpha dan Grup 3 Charlie Kopassus mendapatkan pelatihan untuk pasukan garuda hanya sekitar 2 minggu saja.

~~~

Pukul 09 : 00 WIB

Markas PMPP (Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian) TNI

Jalan Garuda, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Upacara Pembukaan Latihan Pratugas TNI Satgas UNIFIL 2015.

Di lapangan Canti Dharma PMPP TNI, Sentul-Bogor. Para calon Peacekeepers yang berjumlah Sebanyak 2.245 personel Satgas TNI yang tergabung dalam Pasukan Garuda yang terdiri dari Matra Darat, Laut dan Udara akan di tugaskan untuk Misi Pemeliharaan Perdamaian Dunia sebagai pasukan perdamaian di Lebanon dan kongo selama satu tahun lamanya. 

Seluruh calon Peacekeepers memakai helm berwarna biru muda dengan logo UN dan tulisan UN di sisi kanan juga sisi kiri, mereka berbaris di tengah lapangan PMPP TNI untuk melaksanakan acara pembukaan latihan pratugas selama dua minggu kedepan. Mereka disana akan diberikan latihan pratugas sebagai gambaran dan pengetahuan tentang misi perdamaian PBB dan memberikan pemahaman kondisi terakhir di daerah misi, sehingga prajurit TNI mampu melaksanakan tugas dengan profesional sesuai dengan standar PBB.

Di tengah podium berdirilah seorang lelaki berusia 40 tahun lebih, memakai seragam PDL loreng yang perpaduan warna cokelat, hijau, hitam dan abu-abu bertanda pangkat dua bintang emas di pundak yang merupakan seorang komandan PMPP Marsda TNI Martin Hutabarat yang sedang memberikan sambutan di depan seluruh pasukan Peacekeepers.

"Selamat kepada seluruh personel TNI yang telah terpilih sebagai calon peacekeepers, kalian merupakan prajurit-prajurit terbaik yang terpilih karena berhasil lulus seleksi secara ketat. Saya tidak akan berbicara panjang lebar disini, saya hanya ingin berpesan satu hal kepada kalian untuk selalu meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dimanapun kalian ditempatkan bertugas...", jelas Komandan PMPP TNI memberikan nasehatnya kepada seluruh pasukan.

"Dan perhatikan faktor keamanan dan keselamatan personel dan material selama pelaksanaan latihan disana, sekalipun masa latihan kalian di Markas PMPP ini terbilang singkat hanya 2 minggu berbeda dengan pasukan garuda lainnya yang melakukan pelatihan selama 1 bulan. Saya berharap kalian bisa manfaatkan latihan ini untuk meningkatkan profesionalisme perorangan dan kelompok sebagaimana semestinya yang akandilakukan di daerah misi", tegas Komandan PMPP Marsda TNI Martin Hutabarat.

"Saya yakin dan percaya, kalian mampu untuk mengemban tugas dan tanggung jawab ini dengan baik. Saya sebagai Komandan PMPP TNI, dengan secara resmi membukalatihan pratugas Satuan Tugas ini...!!", ucap Komandan PMPP Marsda TNI Martin Hutabarat.

"gongg... gongg... gongg...!!"

Setelah gong dipukul sebanyak tiga kali oleh Komandan PMPP Marsda TNI Martin Hutabarat itu artinya acara pelatihan pratugas untuk calon peacekeepers resmi di buka, seluruh pasukan memberikan tepuk tangan yang meriah dan bersorak gembira sembari menyanyikan yel-yel TNI dengan penuh semangat membara juga bergelora.

Upacara Pembukaan telah selesai di laksanakan, selanjutnya seluruh pasukan diperintahkan meninggalkan lapangan dan menuju ke asrama untuk mempereskan barang-barang mereka disana dan untuk bersiap-siap karena siang hari nanti setelah makan dan istirahat siang pelatihan mereka akan dimulai.

~~~

Pukul 12 : 00 WIB

Di tengah cakrawala dengan sorotan sinar matahari yang begitu sangat terik dan panas, bersamaan itu kumandang Adzan untuk Sholat Dzuhur yang terdengar jelas saling bersahut-sahutan dari masjid ke masjid dan dari musholah ke musholah. Seluruh pasukan yang sedang menyelesaikan beres-beres barang di asramanya, mereka bermunculan keluar dari asrama untuk istirahat siang. Bagi yang beragama muslim, mereka bergegas ke masjid PMPP untuk melaksanakan Sholat Dzuhur berjamaah dan bagi beragama lain mereka menuju ke kantin PMPP untuk makan siang.

Di teras masjid, para pasukan melepas alas kaki mereka dan melangkah menaiki tangga masjid PMPP. Kemudian berjalan ketempat wudhu yang berada di sebelah kiri untuk laki-laki dan sebelah kanan untuk perempuan, setelah selesai berwudhu lalu masuk kedalam masjid untuk melaksanakan Sholat Dzuhur berjamaah.

Imam sholat yang berada di shaf terdepan sudah mengangkat kedua tangannya melakukan Takbiruatul Ihram sembari mengucapkan kalimat 'Takbir', "Allahu Akbar...!!", langsung menurunkan kedua tangan bersedekap dengan meletakan tangan kanan diatas tangan kirinya.

"Allahu Akbar...!", ucap para jamaah laki-laki dan perempuan dengan lirih kemudian bersedekap, selanjutnya mereka membaca doa Iftitah, Surat Al Fatihah dan Surat pilihan di dalam Juz 'Amma.

Setelah 10 menit Sholat Dzuhur berjamaah selesai dengan imam sholat mengucapkan salam sambil menengokan kepala ke sebelah kanan dan kiri, "Assalamualaikum Warahmatullah...", dan diikuti para jamaah laki-laki dan perempuan mengucapkan salam sambil menengok ke kanan dan kiri, itu merupakan tanda sholat berjamaah telah selesai ditunaikan.

~~~

" Di Kantin Markas PMPP "

"Heh, lae! Cepat kau keluarkan sambal khas NTT mu itu! Aku tak sabarlah untuk mencobanya...!", sahut Sersan Satu Simon yang tidak sabaran. 

Komandan mereka Mayor Alvar, Kapten Ervin dan Lettu Akhdan terhenti kegiatan makannya saat mendengar sahutan dari Sersan Satu Simon, "Begini, abang-abangku sekalian! Patimura ini, dia baru saja mendapatkan kiriman paket dari orang tuannya yang ada di NTT. Dan menurut penuturannya mamak nya dia sudah membuatkan sambal teri khas NTT...", jelasnya.

"Wahh... sepertinya enak tuh, cepatlah keluarkan!", perintah Lettu Akhdan.

Akhirnya Kopral Dua Patimura mengeluarkan sebuah toples bening terbuat dari kaca dari bawah tempat duduknya kemudian membawanya keluar dan menaruhnya diatas meja makan, "Komandan, beta pung sambal teri khas NTT. Sambal ini baru beta pung mamah kirim dari Kupang, silakan beta pung sambal di coba, komandan...", ucapnya.

Ting...!

Terdengar notif chat Whatsapp, Mayor Alvar mengambil ponselnya yang ada didalam saku celana PDL nya dan saat melihat dilayar ponselnya rupanya pesan tadi dari sang Bunda tercinta. Dia menarik senyum simpul dan langsung membalas pesan dari bundanya, setelah membalas pesan bundanya Mayor Alvar menghentikan kegiatan membaca pesan bundanya saat ponselnya berdering nyaring karena mendapatkan sebuah panggilan video yang tertulis di layar ponselnya bernama 'Bang Juli'.

"Siapa...?", tanya Kapten Ervin yang duduk tepat di sampingnya.

"Bang Jul...", Mayor Alvar menjawab cepat, langsung mengeser keatas tombol berwarna hijau. Dia tersenyum saat layar ponselnya muncul seorang laki-laki berparas tampan dan gagahnya memakai seragam PDL cokelat muda (warna gurun) dengan bertanda melati tiga pangkat kolonel yang berada di kerak seragam, bernametag Juli, lengkap dengan topi baret biru yang tersemat logo PBB.

"Assalamu'alaikum, Bang Jul. Selamat siang dari Indonesia...", salam Mayor Alvar membuka pembicaraan.

"Wa'alaikumsalam. Selamat sore dari Lebanon...", jawab salam dari Kolonel Juli yang memiliki nama lengkap Juli Herlambang. "Bagaimana kabarmu, Alvar? Aku mendengar kau baru saja mendapatkan promosi pangkat jadi Mayor dan menjadi Danyon-30 Grup 3 Charlie Kopassus, aku begitu sangat sibuk sekali akhir-akhir ini jadi aku baru tau beritamu sekarang...", tutur Bang Jul nya di seberang sana.

"Alhamdulillah, baik. Bang jul", jawab Mayor Alvar. Dia tidak mengucapkan sepatah katapun untuk membalas ucapan dari Kolonel Juli mengenai promosinya menjadi Mayor dan Danyon-30 Grup 3 Charlie Kopassus, "Bang jul, di Lebanon bagaimana kabarnya, sehat kan...?", tanyanya untuk mengalihkan pembicaraan.

Kolonel Juli Herlambang tersenyum. "Alhamdulillah, aku selalu sehat...", jawabnya. "Aku dengar sekarang kau dan Tim Alpha sedang dalam pelatihan pasukan garuda, berarti sebentar lagi kita akan bertemu...", ucapnya

Mayor Alvar disana menjauhkan ponselnya dan menaruhnya di toples sambal teri milik Kopral Dua Patimura sebagai sandaran, di sana semua anggotanya terlihat jelas. Di layar ponsel terlihat Kolonel Juli Herlambang tersenyum sumringah melihat seluruh anggota dari Tim Alpha, dulu Bang Juli nya itu adalah anggota Tim Alpha dan lebih tepatnya sebagai Komandan.

"Wahh... apa kabar semuanya?", tanya Kolonel Juli Herlambang dengan senyumnya yang menampilkan deretan gigi putihnya.

"Bang jul...!!!", teriak Kapten Ervin begitu antusiasnya.

"Abang Jul, sehatlah aku disini...", jawab Sersan Satu Simon. "Abang Jul, Bagaimana kabarnya di Lebanon...?", tanyanya.

"Kabarku sehat-sehat saja disini...", jawab Kolonel Juli Herlambang, "Oh ya, aku ingin melihat anggota baru yang kau katakan dari NTT itu. Cepat tunjukan padaku...!", perintahnya.

Sersan Satu Simon mengambil ponsel komandannya itu, lalu dia sodorkan kearah Kopral Dua Patimura, "Heh, lea! Sapa mantan komandan Tim Alpha ini, dia ingin melihatmu...", pintanya.

Kolonel Juli Herlambang mendengus kesal sambil menatap tajam kearah Simon, "Kurang ajar kau, Simon! Berani-beraninya kau memanggilku ini mantan komandan Tim Alpha? Awas saja, sampai di Lebanon aku gulung kau dengan mobil Tank...!", ancamnya.

Sersan Satu Simon terkekeh, "Aduhh... maaflah komandan, aku tadi kelepasan makanya seperti itu", timpalnya, "bicaralah cepat, lae...!", perintahnya lagi.

Sekarang ponsel milik Mayor Alvar berpindah ke tangan Kopral Dua Patimura, "Halo... komandan, beta pung nama Patimura. Salam Kenal komandan, beta pung rumah di NTT...", sapanya sedikit malu-malu.

"Selamat datang dan bergabung di Tim Alpha, jika dua komandan kalian jahat denganmu. Kau adukan saja padaku, jangan takut...!", sahut Kolonel Juli Herlambang kepada Patimura.

"Siap, komandan...!", jawab Kopral Dua Patimura.

Kemudian ponsel kembali diambil dan sekarang giliran Kapten Ervin untuk ngobrol dengan Bang Juli nya, "dari tadi asik mulu ngobrol dengan mereka, kau tak ingat bang dengan ku?!", ucapnya dengan berwajah cemberut.

Terdengar gelak tawa dari Kolonel Juli Herlambang saat melihat wajah cemberut dari Kapten Ervin, "Tentu saja, aku masih ingat denganmu, kau anggota terkonyol di Tim Alpha masa aku tak ingat...", pungkasnya.

Kapter Ervin langsung tersipu malu, Kolonel Juli Herlambang matanya membulat dan merasa geli melihat lelaki di depan sana terlihat tersipu malu. Dia hanya menghela nafas, "itu bukan pujian, bingsul...!!", timpalnya.

Kriinggg.... Kringg... Kringg...!!!

Suara bell berdering nyaring tanda waktu istirahat telah selesai dan waktunya memulai kelas pertama untuk para calon peacekeepers, bell tersebut pertanya kelas akan dimulai dan memaksa seluruh pasukan yang sedang bersantai untuk bergegas meninggalkan kegiatan santai-santai mereka. Seluruh pasukan keluar dari kantin PMPP dengan berebutan begitupun Mayor Alvar bersama anggota Tim Alpha nya bergegas meninggalkan kantin. Mayor Alvar dan keempat anggotanya langsung berlari bersama pasukan lainnya menuju ke ruangan aula PMPP

"Bang, saya tutup dulu. Kelas pertama sudah di mulai, saya akan hubungi abang lagi nanti. Assalamualaikum...", ucap Mayor Alvar sembari mengucapkan salam dan memutuskan panggilannya.

"ookee... Semangat buat kalian, Waalaikumsalam", jawab salam dari Kolonel Juli Herlambang. Panggilanpun terputus, Mayor Alvar langsung mengantongi ponselnya di saku celana PDL tentaranya dan melanjutkan berlari bersama keempat anggotanya.

~~~

" Di Aula Markas PMPP "

Akhirnya setelah berlari sekitar 10 menit dari kantin sampai didepan aula markas PMPP, seluruh pasukan berjajar dan berbaris rapih dengan sikap sempurna. Setelah itu masing-masing kompi di siapkan oleh komandan pasukannya untuk beristirahat di tempat, mereka harus berdiri di tengah sorotan matahari yang panas dan terik tanpa ada tempat berteduh bahkan sekalipun ada hembusan angin, angin tersebut bukan menyejukan tetapi membawa panas.

Di tengah teras aula berjejerlah para tentara yang berdiri dihadapan seluruh calon pasukan garuda, salah satu tentara bernametag Harto dengan nama lengkapnya Harto Susanto berpangkat Kolonel.

"Selamat siang, semuanya...!!", sapa dari Kolonel Harto Susanto.

"Siang... Siang... Selamat siang...!!", jawab seluruh pasukan dengan serempak penuh semangat membara.

Kolonel Harto Susanto berjalan mendekat kedepan para calon pasukan garuda sambil bertolak pinggang, sembari mengedarkan pandangannya, melihat seluruh pasukan dari ujung kanan sampai ujung kiri, "Saya Kolonel Harto Susanto, kalian bisa memanggil saya Inspektur Harto. Saya disini akan menjadi Inspektur pelatih kalian...", ucapnya.

"Sebelum kalian memasuki ruangan aula, saya ingin para komandan kompi untuk maju kedepan. Silakan maju...!", perintah Kolonel Harto Susanto.

Setelah mendapatkan perintah 20 komandan kompi maju melangkah kedepan kehadapan Kolonel Harto Susanto, "Kalian yang merupakan komandan masing-masing kompi, ingat baik-baik jumlah anggota kalian. Apa kalian mengerti...?!", tegasnya.

"Siap mengerti, Inpektur...!", jawab serempak dari 20 komandan kompi.

"Kompi A Grup 45 Kopaska, berapa personil...?", tanya Kolonel Harto Susanto.

"Siap, Kompi A Grup 45 Kopaska 115 personil...", jawab dari Komandan Kompi A Kopaska.

Kolonel Harto Susanto langsung memberikan sebuah kantong jaring berwarna hitam kepada kompi A Kopaska, "Bagikan bet lambang UN ini kepada masing-masing anggota...!", perintahnya.

"Siap, komandan...!", jawab komandan kompi A Kopaska.

Masing-masing komanda kompi sudah mendapatkan tersisa Komandan Grup 3 Charlie Kopassus, Mayor Alvar langsung maju satu langkah mendekat kepada Kolonel Harto Susanto, "Grup 3 Charlie Kopassus, berapa personil...?"

"Siap, 145 personil...!", jawab Mayor alvar tegas.

Lalu sama dengan lainnya Mayor Alvar pun mendapatkan Kantong jaring yang didalamnya terdapat bet lambang UN, "Bagikan bet UN itu kepada anggotamu...!", perintah dari Kolonel harto Susanto.

"Siap, Komandan...!", jawab Mayor Alvar.

"Bet lambang UN sudah saya bagikan kepada para kompi, segera pakai bet tersebut dan masuk kedalam ruang aula! Saya akan memberitahu kepada kalian setelah masuk ke dalam...", tegas Kolonel Harto Susanto.

Setelah selesai memakai bet berlambang UN, para calon pasukan garuda memasuki ruang aula. Ruangan aula yang berukuran sangat luas dengan kursi sudah tertata rapih dan didalam begitu sejuk dan menyegarkan karena setip sudut ruangan terdapat AC, ada panggung dan layar proyektor Infocus didepan sana dan di samping panggung terpasang Sound Sytem.

Kelas pertama pun dimulai dengan diberikan pembekalan materi dari Mabes TNI, kemudian dari Kementerian Indonesia dan perwakilan sejumlah badan PBB di Indonesia yang berada di Jakarta dengan menyampaikan materi pokok Core Pre-Deployment Training Material (CPTM) yang merupakan materi standar PBB.

"The UN is a unique organization. The UN's work reaches people in every corner of the world. Although best known for peacekeeping, peacebuilding, conflict prevention, and humanitarian assistance, its systems impact our lives and make the world a better place (PBB adalah organisasi yang unik. Pekerjaan PBB menjangkau semua orang di sudut dunia. Meskipun terkenal karena pemeliharaan perdamaian, pembangunan perdamaian, pencegahan konflik, dan bantuan kemanusiaan, dengan sistemnya mempengaruhi kehidupan kita dan membuat dunia menjadi lebih baik)..."

"The UN works on a broad range of fundamental issues, ranging from sustainable development, environmental and refugee protection, disaster relief, counter-terrorism, disarmament and non-proliferation, to advancing democracy, human rights, governance, economic and social development, international health, clearing land mines and explosives left over from war, expanding food production, and more, to achieve its goals and coordinate efforts to achieve the goal of a safer world for current and future generations (PBB bekerja secara luas berbagai persoalan mendasar, mulai dari keberlanjutan pembangunan, perlindungan lingkungan dan pengungsi, bantuan bencana, kontra-terorisme, perlucutan senjata dan non-proliferasi, untuk memajukan demokrasi, hak asasi manusia, pemerintahan, ekonomi dan social pembangunan, kesehatan internasional, pembersihan ranjau darat dan bahan peledak sisa perang, memperluas produksi pangan, dan lebih banyak lagi, untuk mencapai tujuan tersebut mencapai tujuannya dan mengoordinasikan upaya untuk mencapai tujuan yang lebih aman dunia untuk generasi sekarang dan mendatang)...", jelas panjang lebar dari Dewan Perwakilan PBB bernama michell Johnson.

Setelah menjelaskan materi pokok yang di sampaikan oleh Dewan Perwakilan PBB, selanjutnya merupakan materi tambahan yaitu materi teknis Specialized Training Materials (STM) yang berisi taktis operasi lapangan di daerah konflik. Selepas penjelasan semua materi telah selesai Kolonel Harto Susanto atau Inspektur Harto berjalan ke podium dan mulai berbicara disana.

"Setelah kalian mendengar semua penjelasan dari Mabes TNI, kemudian dari Kementerian Indonesia dan perwakilan badan PBB di Indonesia. Apa kalian sudah mengerti apa itu tentang PBB? Yang disana mereka membawa misi perdamaian di daerah yang rawan dengan konflik, kalian sudah paham...?!", tanya Inspektur Kolonel Harto.

"Siap mengerti...!!", jawab serempak dari pasukan.

Inspektur Kolonel Harto menganggukan kepala mendengar jawaban pasukan yang serempak dan masih bersemangat, "Sebelumnya saya sudah membagikan bet lambang UN kepada kalian, untuk itu saya akan menjelaskannya sekarang. Kenapa saya memberikannya kepada kalian...", ucapnya.

"karena mulai sekarang kalian bukan lagi TNI angkatan Darat, Laut maupun Udara lagi. Tetapi kalian sekarang adalah Pasukan Garuda, Pasukan Perdamaian dunia! Jadi, kalian harus berbaur pada semuanya tidak semerta-merta kepada anggota sendiri. Sekalianpun kalian berasal dari kompi dan matra berbeda, kalian harus ingat tujuan kalian adalah menjadi Pasukan Garudah yang membawa misi perdamaian. Saya harap kalian harus ingat itu...!!", perintah Inspektur Kolonel Harto.

"Siap, garuda...!!!", jawab serempak para pasukan penuh semangat bergelora, suaranya menggema di ruangan aula.

Tak terasa sudah empat jam mereka belajar di aula PMPP, sekarang waktu sudah menunjukan jam 5 sore dan waktunya para pasukan untuk bersiap ishoma dan ishoma sendiri adalah sebutan dari kegiatan yang diisi dengan beristirahat, salat atau beribadah serta menyantap makanan.

~~~

Pukul 22 : 00 WIB

" Di Asrama PMPP "

DI dalam kamar asrama, seorang laki-laki memakai seragam loreng TNI nya sambil berdiri tegak dengan membawa gerembolan tas loreng di punggungnya, bertanda pangkat Prajurit satu atau Pratu dengan name tag nya Fikri, "Lapor! Mulai tanggal 1 Juli 2015 sampai dua minggu kedepan, saya Prajurit Satu Muhammad Fikri. Di perintahkan Mayor Alvar untuk tidur di Kamar ini, laporan selesai...!", ucapnya dengan lantang dan tegas.

Terlihat Mayor Alvar dan Kapten Ervin berdiri saling berhadapan dengan menunjukan ekspresi wajah yang berbeda dan terdengarlah helaan nafas berat dari Kapten Ervin sambil kedua tangannya berkaca pinggang dan alisnya menukik tajam, di sebelah sampingnya berdirilah tiga anggota Tim Alpha lainnya yaitu Lettu Akhdan, Sersan Satu Simon dan Kopral Satu Patimura dengan semuanya melipat kedua tangan di depan dada.

"Kenapa, var? dari semua anggota kopassus yang ada, kenapa lo milih anak itu...?", ucap Kapten Ervin dengan pandangan matanya beralih melihat Pratu FIkri.

Mayor Alvar tersenyum memandang Prajurit Satu Fikri, "aku suka dia..."

Disana Prajurit Satu Fikri dengan sikap sempurnanya tidak bisa menyembunyikan senyumannya karena mendengar Mayor Alvar sangat menyukainya, Kapten Ervin langsung mendesah sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Lihatlah... lihatlah! Dia tersenyum hanya karena ucapanmu", tunjuk Kapten Ervin yang kesal.

Mayor Alvar menghela nafas, dia langsung berjalan kearah Prajurit Satu Fikri sambil merangkul dan mengajaknya untuk mendekat dengan anggota Tim Alpha lainnya, "aku membawanya, karena dia sangat pandai masak, akan sangat menguntungkan kita. Jika dibawa ke Lebanon nanti...", tuturnya.

Kopral Satu Patimura langsung berbisik ke lelaki disampingnya, "Heh, simon! Sepertinya kau akan memiliki saingan dalam hal memasak, berhati-hatilah kawan! Posisimu tidak sedang baik-baik saja saat ini...".

Di balaslah dengan anggukan kepala dari Sersan Satu Simon, "Kau benar, lae. Posisiku bisa saja tergeserkan dengan anak baru ini..., timpalnya.

Kapten Ervin langsung menepak lengan Prajurit Satu Fikri sembari melengkungkan bibirnya membentuk senyuman, "Maafkan aku, tadi hanya bercanda saja. Kau tau akting, kan? Anggap tadi itu pembintalan untukmu, hehe...", ucapnya dengan terkekeh.

"Siap, Bang...!!", jawab Prajurit Satu Fikri.

"Ya sudah, kau segera ke tempat tidurmu yang di pojok kiri itu...!", perintah Mayor Alvar dengan menepuk pundak dari Prajurit Satu Fikri.

"Siap, Bang. Mohon izin..."

Prajurit Satu Fikri langsung berjalan ke tempat tidurnya yang paling pojok sebelah kiri, dia langsung melepas tas punggungnya dan memberes-bereskan barangnya untuk ditaruh kedalam lemari. 

Mayor Alvar melangkahkan kakinya ingin beranjak keluar dari kamar asramanya, Kapten Ervin langsung menahan tangan sahabatnya itu, "Kau mau kemana? Ini sudah malam, waktunya kita untuk istirahat...", ucapnya.

"Kau tau bukan, aku punya Insomnia, lagi pula hanya berjalan-jalan di luar sebentar saja. Kau tidurlah! Jangan menungguku, aku akan lama...", jawab Mayor Alvar langsung melangkah pergi keluar dari kamar asramanya.

Kapten Ervin hanya menghela nafas sahabatnya itu tidak memberikan luang buat dia berbicara, sedangkan Lettu Akhdan, Sersan Satu Simon, Kopral Dua Patimura pandangan mereka melihat kearah punggung Mayor Alvar yang berlalu pergi dari kamar asrama, mereka merasa ikut sedih dan kasihan melihat kondisi komandannya. Setiap hari mereka melihat senyuman dari komandannya, namun itu hanya senyuman menipu untuk menyembunyikan kondisinya dengan bersikap tegar dan bersikap tidak terjadi apa-apa, komandan mereka itu sangat ahli dalam bidang untuk berpura-pura.

###

Marsekal Muda (sering disingkat Marsda) merupakan pangkat perwira tinggi di TNI Angkatan Udara yang setingkat lebih tinggi daripada Marsekal Pertama, dan setingkat lebih rendah daripada Marsekal Madya, setara dengan Mayor Jenderal di TNI Angkatan Darat dan Laksamana Muda di TNI Angkatan Laut.

Prajurit Satu (disingkat Pratu) adalah pangkat kedua terendah dalam jenjang Tamtama di kemiliteran di Indonesia.