Menuju kota Wey

Seminggu setelah aku menelpon pak Rai, aku berangkat ke kota wey. jarak yang ditempuh dari kota London ke kota Wey cukup jauh yang pasti memakan waktu yang cukup lama. Untuk menghemat tenaga ku maka aku diantar oleh pamanku paman Satria Randianta, Kebetulan paman Satria juga ada urusan pekerjaan di kota Wey maklum saja paman Satria bekerja sebagai seorang Pengacara.

Pernah aku membayangkan dimana aku akan tinggal saat sudah sampai di kota wey, makanya agar lebih efisien aku pergi dulu ke kota wey menandatangani kontrak dan mencari penginapan supaya biaya hidup berkurang.

Diperjalanan yang panjang ini beberapa kali paman beristirahat karena maklum saja paman sudah tidak muda lagi dan kemampuannya untuk menjaga mata tidak sekuat dulu.

Pada suatu tempat pemberhentian dibawa pohon yang rindang aku melihat pemandangan yang sangat indah, apalagi saat itu hari masih pagi sehingga kabut putih menyelimuti bumi seolah kain sutra tipis membelai kulit sungguh indah. Ingin rasanya lama-lama istirahat tapi aku ingat harus tanda tangan kontrak pekerjaan sebagai perlanjutan kontrakku yang lama jam 10 pagi ini. Sedangkan sekarang waktu sudah menunjukan jam 07.30 pagi dan perjalanan ke kota Wey masih cukup jauh. Perkiraan kami akan sampai jam 09.00 di kota Wey.

Akhirnya kami melanjutkan perjalanan kami, cukup lama kami diperjalanan hingga ada sesuatu yang memalingkan ku pada suatu sudut jalan karena disana aku lihat seperti Alif laki-laki yang dijodohkan denganku.

Tapi seketika aku tersadar mungkin itu orang lain, banyak orang yang pakai mantel hitam dan topi seperti itu, hingga cukup jauh dari tempat orang yang mirip Alif aku baru tersadar hari cerah begini mana mungkin ada orang bergaya seperti itu. Seketika tubuhku gemetar dan merasa seperti di ikuti.

Setelah sekian lama akhirnya kami sampai di kota Wey, aku melihat kota Wey adalah kota yang benar-benar maju terutama gedung-gedung tinggi nan megah dan juga unik. Maklumi saja kota Wey adalah kota dengan lulusan arsitek terbaik dan terbanyak di seluruh negara ini. Sedangkan kotaku lebih banyak yang lulusan akutansi ataupun hukum.

Setelah berkeliling kota sebentar aku langsung mencari kantor Arsitektur Ikhsan Ikhlas.