Hari ini, aku bangun lebih awal. Namun aneh, tidak seperti hari sebelumnya. Hari ini sangat mendung.
Aku menatap jendela luar, langit yang selalu cerah kini sangat kelam. Aku sedari tadi tidak melihat siapapun.
Deg
Masih saja aku merinding mengingat hari kemarin, kakak tikus dan abu abu itu sangat mengerikan.
Terutama perkataan nya kemarin, tentang...."Banyak Alice lain..."
Apa artinya ada lebih dari 1 Alice disini...??
Aku mengunci jawaban itu dan berjalan keluar mencari kakak. Anehnya, tidak ada siapapun.
Tidak ada keanehan, dan aku dapat menyusuri rumah itu tanpa hal aneh terjadi.
Aku mendapati sebuah suara,
...."Pagi Alice..."
Aku terpana, Alice...itu adalah suara kak...abu abu...
Aku segera mengikuti suara itu, hingga suara itu perlahan menghilang.
Tiba tiba sekeliling berputar dan aku mengusap mataku yang pening.
Aku terkejut, walaupun tubuhku masih lah sama. Namun area lain berubah seperti masa lalu.
_
_
"Alice...Alice"
""Namaku....?"" Bisikku dalam hati.
Namun aku tidak bisa menyentuh apapun, karena aku hanya bisa menatap kejadian berlalu.
Sosok kecil, dia mirip denganku!!. Memiliki kedua telinga manis, dan wajah yang sangat mirip denganku.
Tapi anehnya dia terlihat sangat ceria, dia berlari kearah depan. Mendapati ketiga kakakku.
Aku hanya menatap, entah kenapa aku merasa sedih. Rasanya aku bukan lah Alice....
"Alice ..adikku tercinta .." puji kak elang. Tidak pernah kulihat ia seramah itu padaku.
Dia mengelus kepala nya, lalu merogoh sesuatu dibalik tas mininya.
Kembali hatiku berdetak, dia mengambil kan bando cantik lalu menghiasi rambut nya.
Iri...sekali.
Kemudian kakak Usagi ia hanya melihat dari jauh, tatapannya sangat dingin. Seolah ia adalah pribadi yang berbeda.
Kak abu abu juga ia mengambil bunga dan menghiasi rambut nya.
Samar samar, aku selalu mendengar..
"..... Alice...adikku tersayang..."
Brak
_
_
Mataku tercengang, Alice itu tertabrak dan berlumuran darah . Hal terburuk yang pernah kulihat.
Kak elang menangis, kak abu abu hanya terdiam. Dan kak Usagi terlihat seperti orang mati.
Penampakan yang sangat menyeramkan dan sekaligus menyedihkan...
_
_
"Kau sudah melihatnya Alice.."
_
Suara itu membangunkan ku. Aku terbangun namun tanganku terkunci.
"Ka..kak!" Desahku, aku mendapati diriku sedang dipenjara disebuah kursi.
Ruangannya kelam, dan tidak lama cahaya pun muncul. Nafasku tercekat. Dan tiba tiba semua keanehan itu menjadi jelas.
Benar, diseluruh ruangan itu terdapat Alice. Alice dirinya..
Kak tikus hanya berdiri di dekat sebuah tabung Alice. Disana Alice terlihat seperti asli dibanding lain.
Kak elang hanya menatap diri Alice itu dengan tatapan memelas.
Dan terakhir kak Usagi ia berdiri sambil memegang sebuah minuman ditangannya.
"Neh, kalian semua... bagaimana ini?"
Kak tikus kembali berdiri, dan hanya menutup mulutnya menampakkan ekspresi dingin nya.
"Bunuh saja..."
"Masih banyak Alice disini...", Seru kak elang tetap disana.
Aku tercekat, bunuh. Apa maksudnya?. Aku tidak mengerti kenapa ada banyak Alice disini...?
Kak abu abu hanya tersenyum, melihat ku dan berbisik kecil.
"Dia masih heran....kakak..."
"'Kakak..?, bukankah tikus lebih tua..""
Kelinci itu perlahan bangkit, mungkin ini hanya halusinasi ataupun tidak. Seluruh tubuh putih kak kelinci perlahan menghitam.
Dan kini matanya yang sehitam arang menatapku..,"Alice , kau adalah mereka loh...."
Serunya mengarahkan wajahku menghadap Alice itu satu persatu.
Aku hanya mengikuti seolah itu adalah perintah mutlak.
"A..aku adalah mereka..."
"Iya, dan kau adalah pengganti Alice ku" seru elang. Ia masih sedih menempeli kedua pipinya di kaca itu.
Dia masih ingat bagaimana Alice dulu. Begitu ceria...., Namun ia tidak bisa membuat yang lebih baik.
"Maafkan kakak Alice..."
"Ma--maksudnya aku dibuat...??" Seruku tidak percaya, nafasku sesak. Suasana ruang ini memang sangat familiar.
Jadi selama ini, pergerakan itu, perasaan itu dan tanpa ingatan ini karena aku adalah penganti .
"Iya, soalnya..aku harus menjadi kak kelinci hitam yang baik...."
Suara itu kian memudar, seperti nya Mereka sudah mulai membuangku. Sebelum aku terbuang...biarkan aku...
"Mengetahui alasan aku disini...."
Samar samar, jawaban terdengar jelas, dan terdapat ketiga wajah bukan semua wajah yang ditemui disini. Mereka saling tersenyum menatapku.
Bukan senyum biasa, namun senyum penuh ke misteriusan.....(✿^‿^)