Ardi menghela nafas lega "Alhamdulillah..., akhirnya ketemu juga, untung gak kenapa - napa, kalau sampai hilang terus lecet gimana ?kan udah gak ada gantinya(kirain baju apa pake ganti ).Author sich pake buat acara Zahra ngilang segala, jadi lebay deh aku. "
Jangan mengghibah Author yang tidak - tidak! dosa lho!!
Sambil berjalan mendekat ke arah Zahra yang sudah ditemukannya, Ardi menghubungi Ibti yang juga tengah mencari Zahra, untuk segera ke Taman belakang sekolah.
Ardi berhenti, mengamati Zahra agak jauh dari tempatnya sambil menunggu Ibti, hanya tidak inggin ada fitnah lain apalagi pembullyan.
Walaupun sahabat tapi kan bukan mahram(atau belum aja,hmm ngarep), batin Ardi.
Tak lama kemudian Ibti datang sambil membawa 🎸 dan satu kantong berisi makanan dan minuman untuk bertiga'enak punya sahabat pengertian'.
"Ayo jangam melamun mulu, keburu pergi nanti ? ajak Ibti.
"Emang siapa yang pergi ? tanya Ardi dengan wajah polosnya,malah membuat Ibti tambah sebel sama sahabat satunya ini, kalau aja bukan sahabat udah aku gampar itu muka dari tadi (ih serem) .
"Ya Allah, kenapa engkau berikan hamba sahabat yang tidak pekaaan seperti ini "Ibti mengadu dengan wajah memelas. "maksud aku itu _ _"
Belum juga selesai ngomong udah di potong - potong aja " Aku itu peka karena setiap individu mempunyai kemampuanuntuk menerima dan responsif terhadap segala jenis rangsangan yg diberikan. Contoh : rangsangan cahaya, sentuhan, angin, api dll selain itu.. "
Sekarang giliran Ibti yang motong omongan ,ah lebih jelasnya penjelasan bapak guru pada murid dadakan "ah ah udah - udah, jadi lama, gak usah pake jelasin biologi di sini udah tau juga yang aku maksud itu Zahra "jawab Ibti sebel karna Ardi malah ngelantur, apalagi kalau udah jelasin pelajaran, tambah lama deh pada intinya, mending kalau bicara sama Ardi itu to the point ,jadi kan gak loading [bukannya harusnya aku ya, kenapa aku malah nasehatin readers sih].
"sorry "kata Ardi akhirnya.
"Iya iya, udah cepetan keburu pergi tuh sedihnya" ajak Ibti sambil mendekat ke arah Zahra .
Tiba - tiba aja Ardi nyahut "Ya kalau udah pergi, alhamdulillah malah".
Ibti geram di buatnya "Ya Allah, sabar, tarik nafas... buang... ahhh. Kamu itu gimana sih, orang aku udah berat ini bawa - bawa gitar dari ruang musik, sampai sini ,ketemu yang dicari,gak jadi. Hilanglah semangatku, niatnya ingin menghibur hati malah berujung tak berarti "ratapnya sok puitis.
Sambil jalan Ibti menambahi "Mana kamu gak bantuin bawa lagi, eeh sebel. "ocehnya.
"Ya udah mana aku bawain" sahut Ardi sambil duduk di depan bangku Zahra,terus mengulurkan tangan buat ngambil 🎸 nya dari Ibti.
"Nah gitu dong "sambil duduk disebelah Zahra, tiba - tiba aja Ibti ngerasa ada yang janggal biasanya kan adu argumen dulu tuh kalau ngomong sama Ardi kenapa tadi " ahh pantesan aja langsung bantuin, orang udah sampai, i ihhh Ardi.. "
Ardi hanya membalas denga senyum tipis sambil mengisyaratkan pada Ibti untuk diam, karena semenjak duduk sampai sekarang Zahra belum sadar akan kedatangan sahabatnya.
Ardi dan Ibti hanya menghela nafas, kemudian menjalankan misinya keaini untu menghibur Zahra.
Keduanya menyayi, sampai lirik lagu
Salah apa diriku padamu
Hingga kau tega menyakiti aku
ya lagu ILIR7 yang sedang booming, tiba - tiba Zahra bilang "Aku minta maaf... "tanpa di sadari sebulir air mata jatuh dipipinya.