Selesai udah gue ganti gaun buat foto prewedd. Ini masih baju sesi pertama dan gue harus nyoba dua gaun lagi. Masalahnya bukan capek gonta ganti gaun yang lumayan ribet ini. Tapi foto bareng dirles nya. Gue bingung dan grogi harus berhadapan dan sentuhan dengan Dirles. Malah posenya dibuat seromantis mugkin. kali ini gue beneran takut hadapan langsung dengan Dirles ketimbang yang tadi. Bantu gue Tuhan untuk menetralkan jantung ini.
"Ayo sayang kita keluar sekarang, yang lainnya udah pada nunggu dilokasi. sini tante bantu pegang gaunnya." ucap tante sambil pegang gaun gue.
"Iya, terima kasih tante." balas gue dengan senyum.
Tiba dilokasi, gue melihat disekitar udah pada rame aja, fotographer, crew dan alat-alat lainnya. Mata gw mencari keberadaan Dirles. Nah tuh dia tampak nya sedang berbincang sambil ngemil chitato dengan ibu paruh baya. Sepertinya ga asing gw lihat. Gw sama tante pun mendekati mereka.
"Udah sampe mba?" dan ibu tuh pun menoleh.
"Loh, mama? mama kesni? kapan? sama siapa mama kesini?" gue nanya malah mereka terkikik dengar omongan gue.
"Hekh, ngomong tuh satu-satu. Gimana mama mau jawab. Mulut lo pun bukannya direm." omel Dirles. Dan gue pun mengerucut kan bibir gue seperti anak yang merajuk.
"Hahaha, mama udah dari tadi sampai sayang pas kamu masuk keruangan ganti buat nyoba gaun ini." ucap mama ngelus lengan gue. sepertinya mama tahu gue merajuk.
"Oalah, trus aja merajuk lo. Manja banget sih lo, ga sama tante sama papa, mama apa lagi sama g_" upss, gue tutup mulut gw langsung. Lagi-lagi gue ceplos.
"Ohh, ternyata Khristal nya lebih manja sama anak mama yang ganteng ini ya.." ucap mama terkikik. Dan gue pun sebenarnya ikutan terkikik tapi ditahan.
"Halo tan, maaf mengganggu sebentar. Persiapannya udah ok. Tinggal pengantinnya berpose. Ayo kita mulai." sahut salah satu crew.
"Yasudah, ayok kita mulai." balas mama.
#pose 1 hutan mangrove
"Mba Khristalnya, coba punggungnya menyandar didada mas nya. Wajahnya kesamping diangkat sikit wajahnya. tapi pandangannya kebawah ya. Dan mas nya lebih rapat lagi ke punggung mba nya. Ok kita coba dulu ya."
Cekrett... 📷
Cekrett...📷
"Hemm, sepertinya kurang deh. Feel nya kurang dapet. Coba mas nya lihat matanya mba nya ya, dan coba kalian pegang tangannya tetap dengan posisi tadi. Tangan kanan mas nya sama mba saling genggam dan tangan kiri masnya meluk pinggangnya mbahnya tapi tetap saling genggam ya, lebih erat dikit donk.." goda sang fotographer. "ok, kita coba ya?"
Cekrekk.. 📷
Cekrekk.. 📷
"Wah, ini baru mantap.."acung jempol dari sang fotographer.
"Kenapa tangan lo dingin hah? grogi lo? biasa aja napa, cem kita ga pernah pegangan tangan aja norak lo." ejek dia masih posisi yang sama. dan gue udah nelan ludah denger cakapnya. Bener sih gue grogi tapi ga gitu juga keles. Batin gue.
"Ayo kita pindah kelokasi sebelah ya, duh, tanganya yang ga mau dilepas ya." goda crew menyadarkan kami. Dirlesnya pun pergi luan ninggalin gue yang kesusahan megang gaunnya.
# pose 2 tepi pantai
"Ok, kita pindah lokasi pantai ini ya. Sekarang mas sama mba nya saling berhadapan dan saling menatap matanya lebih dekat lagi ya. Oke, Mas nya peluk pinggangnya donk. Mba juga balas peluk masnya." arahan sang fotographerny." oke kita mulai ya." lanjutnya
Cekrek...📷
Cekrek.. 📷
"Tuhan, calon suami gue ganteng banget, berwibawa banget dan satu lagi,gue grogi banget. Ini posenya lebih parah dari yang tadi. Saat gue natap matanya, hati gue mau menangis.., karena tatapannya ga seperti dulu. Bukan tatapan sayang. Tapi tatapan penuh kebencian. Dirles, sebenci itu kah lo sama gue?" tanpa sadar gue senyum merenung nasib gue nantinya.
"Ngapa lo senyum gitu? terpesona sama gue? wajar sih, tapi sayang nya gue ga terpesona tuh sama lo, mau setebal apa makeup lo, lipstik lo, ga ngaruh sama gue." ucapnya enteng yang begitu menyakitkn hati gue. Tiba-tiba jantung gue lemas denger ucapannya. Mata gue memerah menahan air mata. Separah itukah? Pikir gue. Dia pun melepaskan pelukan pose tadi.
"Kalian romantis banget ya, cocok banget malah." kata tante tiba-tiba. Kami pun menoleh kearah mereka dan mama juga ada disitu. Seketika mata gue melihat kearah mama. Mama sepertinya tahu apa yang baru terjadi antara kami, melihat mata gue yang tampak memerah. Gue hanya senyum aja ke mama menandakan gue ga apa-apa.
"gimana, udah siapkan? berarti udah bisa pulang donk?" ucap Dirles pada crew.
"Belum mas, satu lagi baru selesai kok, mari." ajak crew.
Ga terlalu butuh waktu lama gue udah ganti gaun yang ketiga nya. Dibantu mama sama tante. Mereka sayang banget sama gue.
# pose 3 tepi pantai
"Kali ini kita coba model lain, mba nya duduk dipasir, tapi lipat kan lutut nya mba dan mas berlutut didepan si mba lebih dekat lagi donk, dan pegang tangannya sekalian kecup kening nya dan kalian pejamkan matanya, oke? kita mulai.
Cekrekk..📷
Cekrek... 📷
"Tuhan, ini serasa gue dicintainya, saat tangan dingin gue disentuhnya dan saat dia cium kening gue, air mata gue jatuh. Gue ngerasa ini dari hati dan tulus. Tuhan, Khristal sayang banget sama dia, Khristal cinta banget sama dia, kapan dia melihat ketulusan cinta Khristal Tuhan? jerit gue menangis dalam hati.
"Kenapa lo nangis? hekh, disni yang dirugikan gue bukan lo. Lo mah santai aja kan, senang lo kan? puas lo kan? Ini juga mau lo kan? Jadi nya lo laku deh, ga perlu cari cowok lagi. Yaaa.. walaupun kita ga saling suka apa lagi cinta." katanya menohok hati. "Tapi gue tetap ga suka lo jadi istri gue, karena lo bukan tipe cowok umumnya apa lagi gw." lanjutnya lebih menyakitkan hati. Gue pun menghapus air mata dipipi ini.
"maaf.." sahut gue pelan.
Mencoba tegar menahan sesak. Gue pun langsung pergi melangkah cepat ninggalin dia yang masih mematung. Orang yang pada lihat mungkin heran lihat gue yang jalan sendiri tanpa Dirles. Bodoh amat, tujuan gue sekarang toilet, pecah sudah tangis gue ditoilet. Sementara mama diluar menggedor pintu.